Paralimpiade Tokyo: Komet Akbar Maju ke 8 Besar, Adyos Astan Tersingkir

Jumat, 27 Agustus 2021 15:53 WIB

Atlet para-tenis meja Indonesia Komet Akbar berteriak gembira setelah mengalahkan lawannya dari Prancis Gilles De La Bourdonnaye dalam laga Group A kelas 10 tenis meja putra Paralimpiade Tokyo 2020, di Tokyo Metropolitan Gymnasium, Tokyo, Jepang, Jumat (27/8/2021). Komet Akbar menang atas Bourdonnaye 3-2 (11-6, 5-11, 7-11, 11-8, dan 11-9) dan keluar sebagai runner-up group A. ANTARA FOTO/Reuters-Bernadett Szabo/hp.

TEMPO.CO, Jakarta - Atlet para tenis meja Indonesia Komet Akbar mengikuti jejak rekannya David Jacobs untuk melaju ke babak perempat final Paralimpiade Tokyo 2020. Kepastian Komet melaju ke babak delapan besar tercapai setelah mengalahkan wakil Prancis, Gilles de la Bourdonnaye, pada laga terakhir babak penyisihan Grup A kelas 10.

Perjalanan Komet tidak mudah. Dia harus bersaing lima gim sebelum akhirnya meraih kemenangan 3-2 (11-6, 5-11, 7-11, 11-8, 11-9). Kedua atlet memang berjuang mati-matian untuk bisa memenangi laga penentu tersebut.

Komet mengawali pertandingan dengan baik. Dia menuntaskan perlawanan Bourdonnaye dalam waktu lima menit pada gim pertama dengan skor 11-6. Namun, kondisi berbalik justru terjadi pada dua gim kedua. Saat itu, Komet tak mampu menjaga konsistensi hingga akhirnya kalah 5-11 dalam durasi enam menit.

Kondisi serupa terjadi pada gim ketiga yang berlangsung delapan menit. Komet kembali kalah dengan skor 7-11. Pada dua gim terakhir, wakil Indonesia itu mampu bangkit, hingga akhirnya memastikan kemenangan pada gim keempat dan kelima masing-masing dengan durasi delapan menit dengan skor 11-8 dan 11-9.

Kemenangan ini menjadi yang pertama bagi Komet atas Bourdonnaye yang hadir sebagai unggulan kedelapan di kelas 10 Paralimpiade Tokyo. Lebih dari itu, hasil ini sekaligus memastikan Komet melaju ke babak delapan besar. Dia akan melanjutkan perjuangannya pada Sabtu, 28 Agustus 2021, dengan kembali melawan wakil Prancis, Mateo Boheas.

Advertising
Advertising

Di sisi lain, langkah Adyos Astan harus terhenti pada babak 16 besar pertandingan Paralimpiade Tokyo 2020 di Tokyo Metropolitan Gymnasium. Turun di kelas 4 ia harus menelan kekalahan dari Sameh Mohamed Saleh dari Mesir. Tampil di meja delapan Tokyo Metropolitan Gymnasium, Adyos Astan kalah dengan skor 2-3 (11-6, 8-11, 13-15, 12-10, 9-11) dalam durasi 40 menit.

Adyos sejatinya mengawali pertandingan baik. Dia mampu memenangi gim pertama dalam durasi lima menit dengan skor 11-6. Namun, pada gim kedua hingga ketiga, Adyos Astan kewalahan menghadapi Saleh. Dia pun kalah masing-masing dengan skor 8-11 dan 13-15.

Adyos Astan sempat bangkit pada gim keempat dengan meraih kemenangan 12-10. Sayang, pada gim penentu atau kelima, dia kembali kalah dengan skor 9-11. Dengan hasil ini, perjuangan Adyos Astan di para-tenis meja Paralimpiade Tokyo 2020 pun selesai.

Baca juga : Renang Paralimpiade Tokyo: Begini Persiapan Syuci Indriani dan Jendi Pangabean

Berita terkait

Penelitian Sebut Manfaat Main Tenis Meja buat Atasi Masalah Saraf

16 Februari 2024

Penelitian Sebut Manfaat Main Tenis Meja buat Atasi Masalah Saraf

Penelitian menemukan kaitan bermain tenis meja dan perbaikan kondisi penderita penyakit terkait saraf macam Parkinson dan multiple sclerosis.

Baca Selengkapnya

3 Berita Terkini Asian Para Games 2023 dari Cabang Judo, Tenis Meja, dan Bulu Tangkis

19 Oktober 2023

3 Berita Terkini Asian Para Games 2023 dari Cabang Judo, Tenis Meja, dan Bulu Tangkis

Para atlet blind judo NPC Indonesia melakukan adaptasi menjelang Asian Para Games 2023. Bagaimana dengan tenis meja dan bulu tangkis?

Baca Selengkapnya

Pertandingan Olahraga Vindes Sport, Terakhir Viral Bahkan Voli: The Prediksi Vs The Actors

28 Agustus 2023

Pertandingan Olahraga Vindes Sport, Terakhir Viral Bahkan Voli: The Prediksi Vs The Actors

Vindes Sport milik Desta dan Vinvent Rompies beberapa kali adakan turnamen enternainment sport. Terakhir Bahkan Voli, The Prediksi Vs The Actors.

Baca Selengkapnya

KONI Diminta Dukung Turnamen Tenis Meja di Kota Pekanbaru

30 Juli 2023

KONI Diminta Dukung Turnamen Tenis Meja di Kota Pekanbaru

Muflihun mengapresiasi panitia yang menggelar turnamen secara swadaya.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Sebut Kematian Atlet Paratenis David Jacobs karena Benturan Kepala

14 Juni 2023

Polda Metro Sebut Kematian Atlet Paratenis David Jacobs karena Benturan Kepala

David Jacobs meninggal akibat benturan di kepala.

Baca Selengkapnya

Klasemen Perolehan Medali ASEAN Para Games 2023 Rabu Pagi 7 Juni: Indonesia Tembus 100 Emas, Kian Mapan di Puncak

7 Juni 2023

Klasemen Perolehan Medali ASEAN Para Games 2023 Rabu Pagi 7 Juni: Indonesia Tembus 100 Emas, Kian Mapan di Puncak

Indonesia semakin mantap memuncaki klasemen perolehan medali ASEAN Para Games 2023 Kamboja dengan koleksi 100 emas.

Baca Selengkapnya

ASEAN Para Games 2023 Dibuka Sabtu Ini, Para-Bulu Tangkis Indonesia Targetkan 8 Emas, Para-Tenis Meja 13 Emas

3 Juni 2023

ASEAN Para Games 2023 Dibuka Sabtu Ini, Para-Bulu Tangkis Indonesia Targetkan 8 Emas, Para-Tenis Meja 13 Emas

Tim para-bulu tangkis Indonesia menargetkan delapan emas pada ASEAN Para Games 2023.

Baca Selengkapnya

SEA Games 2023: Tim Tenis Meja Indonesia Mulai Bertanding Sabtu, Pelatih Minta Pemain Rileks

12 Mei 2023

SEA Games 2023: Tim Tenis Meja Indonesia Mulai Bertanding Sabtu, Pelatih Minta Pemain Rileks

Tim tenis meja Indonesia akhirnya bisa kembali bertanding di SEA Games 2023 setelah absen pada dua edisi sebelumnya.

Baca Selengkapnya

Kasus David Jacobs, Polisi Sebut Ada Kereta yang Pintunya Masih Dibuka Manual

11 Mei 2023

Kasus David Jacobs, Polisi Sebut Ada Kereta yang Pintunya Masih Dibuka Manual

Polres Jakarta Barat memanggil sejumlah pakar guna mengungkap penyebab kematian atlet para-tenis meja David Jacobs

Baca Selengkapnya

Dua Pekan Berlalu, Penyebab Kematian David Jacobs yang Terkapar di Rel Kereta Belum Terungkap

10 Mei 2023

Dua Pekan Berlalu, Penyebab Kematian David Jacobs yang Terkapar di Rel Kereta Belum Terungkap

Polisi hingga kini masih menunggu hasil autopsi terhadap jenazah David Jacobs. Ahli kinematika dilibatkan untuk mencari penyebab kematian David.

Baca Selengkapnya