TEMPO Interaktif, Jakarta:Kegagalan Indonesia menjuarai Final Masters Super Series 2008 bukan disebut sebagai kegagalan prestasi. Kepala Pelatnas PB PBSI Christian Hadinata menilai bahwa apa yang dihasilkan atlet bulutangkis Indonesia pada turnamen akhir tahun ini merupakan yang terbaik. “Persiapan mereka memang tidak matang, jadi memang tidak bisa diharapkan hasil yang maksimal,” katanya ketika dihubungi Tempo Selasa (23/12).
Christian menyatakan bahwa sebenarnya peluang Indonesia untuk menjadi juara sangat besar, terutama pada nomor ganda campuran. Pasangan Nova Widianto/Liliyana Natsir hanya tinggal sedikit lagi menuju kemenangan. Mereka telah memimpin 20-17 pada set ketiga melawan pasangan Denmark Thomas Laybourn/Karmilla Rytter Juhl. “Mereka sudah nyaris menang saat itu,” katanya.
Hal serupa juga diberlakukan Christian pada nomor-nomor lain. Peluang juara juga sempat direbut pada nomor ganda putra yang diwakili Markis Kido/Hendra Setiawan. Seperti yang telah dia prediksikan sebelumnya, memang Kido/Hendra benar-benar menghadapi lawan yang tidak ringan. “Beberapa kali mereka harus bermain rubber set, namun begitulah hasil yang harus diterima,” katanya.
Oleh karena itu, Christian sangat berharap agar program pelatnas segera dibuka kembali. “Mungkin meskipun pemanggilan resminya masih dalam proses, para atlet dan pelatih tetap bisa kembali berlatih secepatnya,” katanya. Menurutnya hal itu harus dilakukan mengingat agenda turnamen tahun 2009 yang sangat padat.
Dia mengingatkan bahwa ada banyak turnamen besar yang harus dihadapi. Beberapa di antaranya adalah kejuaraan Piala Sudirman yang akan digelar di Guangzhou, China, SEA Games di Laos, Kejuaraan Dunia, dan juga turnamen-turnamen super series. "Pada bulan Januari nanti kita sudah harus bersiap untuk menghadapi Super Series di Malaysia dan Korea,” katanya.
EZTHER LASTANIA
Christian menyatakan bahwa sebenarnya peluang Indonesia untuk menjadi juara sangat besar, terutama pada nomor ganda campuran. Pasangan Nova Widianto/Liliyana Natsir hanya tinggal sedikit lagi menuju kemenangan. Mereka telah memimpin 20-17 pada set ketiga melawan pasangan Denmark Thomas Laybourn/Karmilla Rytter Juhl. “Mereka sudah nyaris menang saat itu,” katanya.
Hal serupa juga diberlakukan Christian pada nomor-nomor lain. Peluang juara juga sempat direbut pada nomor ganda putra yang diwakili Markis Kido/Hendra Setiawan. Seperti yang telah dia prediksikan sebelumnya, memang Kido/Hendra benar-benar menghadapi lawan yang tidak ringan. “Beberapa kali mereka harus bermain rubber set, namun begitulah hasil yang harus diterima,” katanya.
Oleh karena itu, Christian sangat berharap agar program pelatnas segera dibuka kembali. “Mungkin meskipun pemanggilan resminya masih dalam proses, para atlet dan pelatih tetap bisa kembali berlatih secepatnya,” katanya. Menurutnya hal itu harus dilakukan mengingat agenda turnamen tahun 2009 yang sangat padat.
Dia mengingatkan bahwa ada banyak turnamen besar yang harus dihadapi. Beberapa di antaranya adalah kejuaraan Piala Sudirman yang akan digelar di Guangzhou, China, SEA Games di Laos, Kejuaraan Dunia, dan juga turnamen-turnamen super series. "Pada bulan Januari nanti kita sudah harus bersiap untuk menghadapi Super Series di Malaysia dan Korea,” katanya.
EZTHER LASTANIA
