Novak Djokovic Melawan Keputusan Pencabutan Visa oleh Australia

Sabtu, 15 Januari 2022 10:06 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Australia kembali membatalkan visa Novak Djokovic dengan alasan dapat menimbulkan risiko bagi masyarakat. Namun, pengacara Djokovic, Nicholas Wood, menilai alasan keputusan tersebut tidak masuk akal.

Alih-alih menimbulkan ancaman kesehatan karena sikap petenis asal Serbia itu terhadap vaksinasi Covid-19, menurut Wood, pemerintah Australia menilai kehadiran Djokovic memicu sentimen antivaksinasi di negara tersebut. Wood pun telah mengajukan banding kembali ke pengadilan pada Jumat malam, 14 Januari 2022.

"Keputusan Menteri Imigrasi Alex Hawke benar-benar tidak rasional," kata Nicholas Wood kepada Pengadilan Federal Australia dikutip dari Reuters. Dalam gugatannya itu, Wood meminta pengadilan membatalkan pencabutan visa Djokovic untuk kedua kalinya.

Pengacaranya mendesak agar kasus tersebut disidangkan pada Ahad, 16 Januari 2022. Jika berhasil mendapat izin untuk tinggal, Djokovic masih bisa bersaing di ajang Australia Open 2022, yang dimulai pada hari Senin besok. Ia juga berpeluang untuk memenangkan grand slam ke-21 dalam kariernya.

Sementara itu, pengadilan mengatakan bahwa Djokovic akan ditahan mulai pukul 08.00 pada Sabtu, 15 Januari 2022. Ia akan mendapatkan izin untuk menghadiri kantor pengacaranya di bawah penjagaan untuk mempersiapkan kasus dan menghadiri sidang di pengadilan pada Ahad besok.

Advertising
Advertising

Djokovic juga ditahan selama beberapa hari setelah tiba di Australia. Ia dibebaskan pada Senin lalu ketika pengadilan yang sama membatalkan keputusan pencabutan visanya dengan alasan bahwa Pasukan Perbatasan Australia telah memperlakukannya secara tidak adil.

Kala itu, petugas imigrasi membatalkan visanya dengan alasan dia tidak memiliki cukup bukti untuk mendukung pengecualian medis dari persyaratan vaksinasi COVID-19 Australia untuk pelancong yang datang ke Australia. "Namun keputusan menteri imigrasi pada hari Jumat untuk membatalkan visanya lagi didasarkan pada alasan yang sama sekali berbeda," kata Wood.

"Alasan baru yang mendasarinya bukanlah risiko langsung bagi orang lain. Itu karena Djokovic berada di Australia, khususnya di Melbourne, dengan berada di sini akan membangkitkan sentimen anti-vaksin, pendekatan yang sangat berbeda," kata Wood.

Adapun hakim Anthony Kelly mengatakan bahwa pemerintah telah setuju untuk tidak mendeportasi Novak Djokovic sampai kasusnya selesai. Kelly, yang membatalkan pembatalan visa pertama, telah setuju untuk memindahkan kasus ini ke Pengadilan Federal.

Baca juga : Hasil Undian Australian Open: Novak Djokovic Hadapi Rekan Senegaranya

Berita terkait

Gerakan Mahasiswa Pro-Palestina Meluas ke Australia dan Prancis

14 jam lalu

Gerakan Mahasiswa Pro-Palestina Meluas ke Australia dan Prancis

Gejolak demo mahasiswa Pro-Palestina merembet ke Australia dan Prancis, apa yang terjadi?

Baca Selengkapnya

Kepolisian Australia Menembak Mati Remaja Laki-laki karena Penikaman

16 jam lalu

Kepolisian Australia Menembak Mati Remaja Laki-laki karena Penikaman

Kepolisian Australia mengkonfirmasi telah menembak mati seorang remaja laki-laki, 16 tahun, karena penikaman dan tindakan bisa dikategorikan terorisme

Baca Selengkapnya

Menyusuri Kota Perth Australia pada Malam Hari, Singgah ke His Majesty's Theatre yang Ikonik

2 hari lalu

Menyusuri Kota Perth Australia pada Malam Hari, Singgah ke His Majesty's Theatre yang Ikonik

Banyak bar dan pub di Kota Perth buka sampai tengah malam, ramai dikunjungi wisatawan dan warga lokal tapi tertib dan bebas asap rokok.

Baca Selengkapnya

Mengenal Tanaman Herbal Suku Aborigin Bersama Dale Tilbrook di Perkebunan Anggur Tertua Australia Barat

2 hari lalu

Mengenal Tanaman Herbal Suku Aborigin Bersama Dale Tilbrook di Perkebunan Anggur Tertua Australia Barat

Salah satu warisan budaya Aborigin adalah pengetahuan tentang tanaman herbal dan penggunaannya dalam pengobatan tradisional.

Baca Selengkapnya

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

2 hari lalu

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

Gelombang protes pro-Palestina di kampus-kampus Amerika Serikat telah menyebar ke berbagai universitas di Australia.

Baca Selengkapnya

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

2 hari lalu

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

Dalam beberapa tahun terakhir, pariwisata Afganistan meningkat. Turis asing paling banyak berasal dari Cina.

Baca Selengkapnya

Berkunjung ke Optus Stadium Perth Australia yang Megah

3 hari lalu

Berkunjung ke Optus Stadium Perth Australia yang Megah

Optus Stadium Perth bukan hanya tempat untuk acara olahraga, tetapi juga tuan rumah berbagai konser musik, pertunjukan, dan acara khusus lainnya

Baca Selengkapnya

Ahli Soroti Transisi Energi di Indonesia dan Australia

3 hari lalu

Ahli Soroti Transisi Energi di Indonesia dan Australia

Indonesia dan Australia menghadapi beberapa tantangan yang sama sebagai negara yang secara historis bergantung terhadap batu bara di sektor energi

Baca Selengkapnya

Aktivitas Seru dan Unik di Pulau Rottnest Perth Australia, Selfie dengan Quokka hingga Melihat Singa Laut Berjemur

4 hari lalu

Aktivitas Seru dan Unik di Pulau Rottnest Perth Australia, Selfie dengan Quokka hingga Melihat Singa Laut Berjemur

Pulau Rottnest di sebelah barat Perth, Australia, menawarkan berbagai aktivitas yang seru dan unik.

Baca Selengkapnya

Serunya Menyusuri Jantung Kota Perth Australia dengan Becak

5 hari lalu

Serunya Menyusuri Jantung Kota Perth Australia dengan Becak

Ikuti perjalanan Tempo menyusuri ikon-ikon kota Perth, Australia, dengan peddle

Baca Selengkapnya