Pemain Sepak Bola Brasil di Ukraina Minta Dievakuasi: Kami Merasa Ditinggalkan

Reporter

Antara

Editor

Nurdin Saleh

Jumat, 25 Februari 2022 06:29 WIB

Ilustrasi sepak bola. REUTERS/Laurence Griffiths

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah pemain sepak bola Brasil yang berlaga di Ukraina, Kamis, memohon bantuan evakuasi untuk meninggalkan negara itu setelah Rusia melakukan invasi.

Para pemain itu mengatakan bahwa invasi Rusia telah membuat mereka terdampar di sebuah hotel di Kyiv tempat mereka mencari perlindungan.

"Tidak ada bahan bakar, perbatasan ditutup, wilayah udara ditutup. Tidak ada cara bagi kami untuk keluar," kata bek tengah Shakhtar Donetsk Marlon dalam satu tayangan video yang diunggah di media sosial, seperti dilaporkan AFP.

"Kami di sini bersama keluarga menginap di hotel karena situasinya dan kami meminta bantuan pemerintah Brasil. Itu sebabnya kami membuat video ini," tambah Marlon, salah satu dari 13 pemain Brasil yang bermain untuk Shakhtar, salah satu klub top Ukraina.

Video tersebut menunjukkan sekitar 20 orang, termasuk keluarga para pesepak bola, tengah duduk dan berdiri di sebuah kamar di suatu hotel.

Semua pesepak bola itu bermain untuk Shakhtar dan Dynamo Kyiv. Kelompok itu termasuk pemain depan internasional Brazil David Neres, yang baru-baru ini menandatangani kontrak dengan Shakhtar dari klub Belanda Ajax.

Selain itu Pemain Uruguay Carlos de Pena, yang bermain untuk Dynamo, juga terlihat.

"Kami merasa ditinggalkan, kami tidak tahu harus berbuat apa," kata salah satu pemain yang duduk di sofa bersama anak-anak mereka sementara lainnya berdiri di belakangnya.

"Kami berlindung ke sini bersama anak-anak kami. Tapi kami bahkan tidak tahu apakah akan ada makanan untuk dimakan."

Kedutaan Brasil di Kiev mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pihaknya tetap buka dan akan bekerja untuk memastikan "perlindungan bagi sekitar 500 warga negara Brasil" di Ukraina seraya meminta mereka untuk tetap melakukan kontak setiap hari.

Rusia melancarkan invasi skala penuh ke Ukraina, Kamis, menewaskan puluhan orang saat serangan udara menghantam instalasi militer dan pasukan darat bergerak dari utara, selatan dan timur.

Shakhtar, yang sering berlaga di Liga Champions dan memenangkan Piala UEFA 2009, pindah dari Donetsk ke Kiev pada 2014 ketika pemberontakan separatis pro-Rusia meletus di wilayah timur.

Stadion ultra-modernnya, Donbass Arena, dibom pada tahun yang sama.

Ukraina menjadi batu loncatan bagi beberapa pemain sepak bola Brasil dalam perjalanan mereka ke klub-klub top Eropa, termasuk Willian, Fernandinho, dan Douglas Costa, yang semuanya bermain untuk Shakhtar.

Baca Juga: Presiden FIFA Kutuk Invasi Rusia ke Ukraina

Berita terkait

AFC Dukung Usulan Palestina untuk Menangguhkan Keanggotaan Israel di FIFA

1 hari lalu

AFC Dukung Usulan Palestina untuk Menangguhkan Keanggotaan Israel di FIFA

AFC memberikan dukungannya terhadap usulan Palestina untuk menangguhkan keanggotaan Israel dari FIFA menyusul konflik yang sedang berlangsung di Gaza.

Baca Selengkapnya

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

2 hari lalu

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

Setidaknya 16 tentara bayaran Sri Lanka tewas dalam perang antara Rusia dan Ukraina, kata wakil menteri pertahanan pulau itu pada Rabu.

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

3 hari lalu

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

Vladimir Putin mendapat dukungan dari Beijing agar bisa menyelesaikan krisis Ukraina dengan damai.

Baca Selengkapnya

Rusia Rebut 5 Desa di Kharkiv dari Ukraina Lewat Pertempuran Sengit

5 hari lalu

Rusia Rebut 5 Desa di Kharkiv dari Ukraina Lewat Pertempuran Sengit

Rusia merebut lima desa dari Ukraina di wilayah Kharkiv. Rusia melakukan serangan besar-besaran di akhir pekan lalu.

Baca Selengkapnya

Plus Minus KTT Perdamaian Ukraina di Swiss

7 hari lalu

Plus Minus KTT Perdamaian Ukraina di Swiss

Rusia tidak diundang ke pertemuan tanggal 15-16 Juni 2024 dalam KTT Perdamaian Ukraina di Lucerne, Swiss.

Baca Selengkapnya

Usai Piala Asia U-23, Shin Tae-yong Yakin Masa Depan Sepak Bola Indonesia Cerah

7 hari lalu

Usai Piala Asia U-23, Shin Tae-yong Yakin Masa Depan Sepak Bola Indonesia Cerah

Pelatih Timnas Indonesia U-23 Shin Tae-yong (STY) menilai bahwa masa depan sepak bola Tanah Air akan cerah. Skuad sudah mumpuni untuk turnamen besar?

Baca Selengkapnya

Profil Mikhail Mishutin, Perdana Menteri Rusia yang Dipinang Lagi oleh Putin

8 hari lalu

Profil Mikhail Mishutin, Perdana Menteri Rusia yang Dipinang Lagi oleh Putin

Putin mengusulkan nama Mikhail Mishutin untuk kembali menjabat sebagai perdana menteri.

Baca Selengkapnya

Faisal Halim Pesepak bola Malaysia yang Disiram Air Keras Mulai Stabil, Begini Statistiknya saat Bermain

8 hari lalu

Faisal Halim Pesepak bola Malaysia yang Disiram Air Keras Mulai Stabil, Begini Statistiknya saat Bermain

Faisal Halim sempat mendapat hukuman dari Federasi Sepakbola Malaysia sebelum disiram air keras.

Baca Selengkapnya

Rusia Ancam Prancis Akan Buru Tentaranya Jika Dikirim ke Ukraina

9 hari lalu

Rusia Ancam Prancis Akan Buru Tentaranya Jika Dikirim ke Ukraina

Rusia menemukan banyak warga negara Prancis yang tewas di Ukraina.

Baca Selengkapnya

Persija Jakarta, PSIS Semarang, Selangor, dan Sabah FC Ikuti Turnamen Internasional di Jakarta Mulai 30 Mei

9 hari lalu

Persija Jakarta, PSIS Semarang, Selangor, dan Sabah FC Ikuti Turnamen Internasional di Jakarta Mulai 30 Mei

Persija Jakarta, PSIS Semarang, Selangor, dan Sabah FC akan memainkan turnamen persahabatan internasional di Jakarta, mulai 30 Mei 2024.

Baca Selengkapnya