TEMPO.CO, Jakarta - Atlet Polandia, Iga Swiatek, berhasil menjuarai turnamen tenis Qatar Open. Seusai laga final ia langsung menyampaikan dukungannya kepada rakyat Ukraina yang tengah menghadapi invasi Rusia.

Iga Swiatek menang 6-2 6-0 dalam final turnamen Doha atas unggulan keempat Anett Kontaveit dalam waktu 64 menit pada Sabtu. Setelahnya ia mengatakan dia sulit membayangkan konflik di Ukraina, yang begitu dekat dengan tanah airnya di Polandia.

"Saya ingin menunjukkan dukungan saya kepada semua orang yang menderita di Ukraina," kata Swiatek yang emosional, hampir menangis, setelah menjuarai turnamen ini.

"Melihat foto-foto itu sungguh membuat saya emosional. Saya bahkan tidak akan membayangkan hal-hal seperti itu terjadi di negara saya. Saya harap semua orang aman pada akhirnya," kata dia seperti dikutip Reuters.

Kemenangan Iga Swiatek itu juga mengakhiri sembilan kemenangan berturut-turut yang dicatat Anett Kontaveit, asal Estonia.

Rublev Juara

Sementara itu, Andrey Rublev menambah catatan gelar dari turnamen level ATP 500 untuk kelima kalinya lewat kemenangan di Dubai Open 2022 yang dipastikan setelah mengalahkan Jiri Vesely 6-3, 6-4 Sabtu malam waktu setempat.

Petenis asal Rusia, Andrey Rublev. REUTERS/Eric Gaillard

"Saya datang ke sini tanpa harapan apapun. Saya berpikir jika bisa menang satu babak pun sudah jadi keajaiban. Saya merasa sangat senang meskipun lelah. Saya beruntung hari ini, dan senang menjadi juara," kata Rublev setelah pertandingan.

Kemenangan yang didapat setelah laga 80 menit itu membuat Rublev membukukan 13 kemenangan berturut-turut di nomor tunggal dan ganda, setelah petenis Rusia itu memenangkan kedua gelar di Marseille.

Berbicara pada konferensi pers pascapertandingan, Rublev mengakui bahwa dia merasa seperti bermain tanpa tekanan saat memasuki turnamen.

Petenis peringkat tujuh dunia itu juga mengakui bahwa kemudahannya di babak final didapat karena lawannya kelelahan setelah melalui laga berat selama turnamen.

"Saya kira Jiri juga lelah, dia menjalani pertandingan yang sangat sulit sejak kualifikasi. Dia mengalahkan petenis top mulai dari ronde pertama seperti [Marin] Cilic, Roberto [Bautista Agut], juga Novak [Djokovic], serta Shapo [Denis Shapovalov]," katanya.

"Percayalah, ketika mengalahkan petenis seperti itu hampir tidak mungkin untuk berdiri dan berjalan, tapi dia bisa bermain. Kerja bagus untuknya, kerja bagus untuk minggu ini," ungkap Rublev.

Vesely yang berperingkat 123 berusaha untuk menjadi petenis kualifikasi pertama yang memenangkan gelar di Dubai, tetapi ia tidak mampu menciptakan kembali aksi heroik dari kemenangannya yang menggetarkan atas juara Doha Roberto Bautista Agut, dan peringkat satu dunia Novak Djokovic.

"Saya ingin mengucapkan selamat kepada Andrey. Saya tidak mengerti bagaimana dia bisa bermain dua minggu berturut-turut dan memenangkan semua turnamen. Itu gila," kata Vesely, seperti dilansir ATP Tour di laman resminya.

Baca Juga: Buntut Invasi Rusia ke Ukraina, Abramovich Serahkan Perwalian Yayasan Chelsea