Indonesia Masters 2022: Saat Gemuruh Penonton Kembali Membahana di Istora

Reporter

Antara

Editor

Nurdin Saleh

Kamis, 9 Juni 2022 12:06 WIB

Penonton menyaksikan pertandingan Daihatsu Indonesia Masters 2022 di Istoran Senayan, Jakarta, Selasa, 7 Juni 2022. Daihatsu Indonesia Masters 2022 tersebut digelar dari 7-12 Juni 2022. TEMPO/Muhammad Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia Masters 2022 kembali menampilkan antusiasme masyarakat untuk menyaksikan langsung olahraga bulu tangkis. Setelah nyaris dua tahun tak bisa hadir di arena, penonton kini bisa hadir dalam turnamen yang berlangsung di Istora GBK Senayan Jakarta, sejak Selasa, 7 Juni 2022.

Kebanyakan dari penonton itu merupakan penggila cabang olahraga tepok bulu yang telah dua tahun menahan dahaga tak dapat menyaksikan Indonesia Masters dan Indonesia Open akibat pandemi COVID-19.

Kini Istora Senayan pun kembali ke fitrahnya sebagai rumah bulu tangkis Indonesia, dengan menggelar dua turnamen internasional berkelas BWF Super 500 dan Super 1000 secara berurutan di bulan Juni.

Secara teknis, kali terakhir Istora menggelar ajang bulu tangkis adalah Indonesia Masters 2020 di bulan Januari saat pemerintah belum mengeluarkan status pandemi yang kemudian diikuti arahan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di seantero negeri.

Penonton menyaksikan pertandingan Daihatsu Indonesia Masters 2022 di Istoran Senayan, Jakarta, Selasa, 7 Juni 2022. Daihatsu Indonesia Masters 2022 tersebut digelar dari 7-12 Juni 2022. TEMPO/Muhammad Hidayat


Saat itu seluruh kegiatan di luar rumah dibatasi atau bahkan dilarang, termasuk hajatan kompetisi seluruh cabang olahraga yang ikut mandeg akibat pagebluk berskala global.

Oleh karenanya, Istora yang kembali menggelora oleh sorak sorai penonton setelah dua tahun sunyi menjadi kabar baik bagi sejumlah peserta turnamen.

Respon positif dilontarkan ganda putri peringkat satu dunia Chen Qin Cheng/Jia Yi Fan yang akhirnya bisa kembali berlaga di Istora dengan suasana yang kembali ramai.

Bagi pasangan asal Negeri Tirai Bambu ini, Istora tidak hanya menjadi saksi keberhasilan mendulang gelar juara Indonesia Open 2017, tapi juga menjadi arena dengan aura meriah yang bahkan langka ditemukan di China.

"Sudah lama sekali rasanya tidak mendengar teriakan penonton, sangat menyenangkan. Lokasi ini berbeda dengan tempat lain. Kalau di China, keramaian seperti ini hanya bisa ditemukan saat Lin Dan bermain. Dia sangat populer di China. Tapi di sini selalu ramai setiap saat," tutur Yi Fan.

Menurut mereka, setiap sorakan dan lengkingan penonton menjadi suntikan motivasi untuk menekuk perlawanan musuh di lapangan. Istora merupakan arena yang sangat berkesan, mereka menyebutkan.

Tak hanya diutarakan pemain asing, sederet atlet tuan rumah pun sepakat bahwa terisinya bangku-bangku di tribun Istora Senayan menandakan tersedianya kucuran semangat tanpa batas agar tampil maksimal di kandang.

Shesar Hiren Rhustavito menuturkan, Indonesia Masters dan Indonesia Open kali ini akan berbeda karena akhirnya dilengkapi kehadiran penonton.

Meski kedua turnamen ini sudah sempat digelar tahun lalu di Bali, namun pelaksanaannya dilakukan lewat pranata gelembung sehingga haram bersentuhan dengan komunitas dari luar acara.

Ia menilai peserta baik dalam dan luar negeri akan bersuka cita dengan pelaksanaan tahun ini. Indonesia yang dikenal dengan pecinta bulu tangkisnya yang militan, akan kembali menggelar dua turnamen prestisius lengkap dengan elemen penggembiranya.

Penggemar dan penonton adalah ialah motivasi tersendiri bagi para atlet untuk menciptakan kemenangan. Tidak ada rasa grogi untuk balik tampil di depan ribuan pasang mata, katanya.

"Setelah dua tahun tanpa penonton, pasti akan ramai dan antusiasme sangat bagus. Banyak penggemar bisa menambah semangat pemain Indonesia agar bisa juara," tutur Shesar.

Selanjutnya: Pemain Butuh Adaptasi
<!--more-->
Pemain Butuh Adaptasi

Hadirnya riuh ramai penonton rupanya menjadi dua sisi mata uang bagi sejumlah pemain yang tampil di turnamen bulu tangkis itu. Secara emosional, sorakan penonton merupakan bentuk dukungan bagi atlet favorit mereka.


Namun bagi atlet, suara ramai yang terdengar kadang menjadi tantangan tersendiri saat berlaga di lapangan. Bukannya tidak suka, namun sejumlah atlet mengaku butuh adaptasi ulang agar bisa kembali nyaman dengan gemuruh penonton setelah terbiasa dengan kehampaan dua musim terakhir.

Pemain dari sektor ganda menjadi yang paling merasakan kondisi anyar ini. Pasangan putra Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto yang tampil di sesi siang sempat kesulitan berkoordinasi akibat suara penonton yang terlalu besar.

Fajar mengalami kondisi darurat saat senar raketnya tiba-tiba putus dalam pertandingan kontra Goh V Shem/Low Juan Shen dari Malaysia. Pada situasi ini, Fajar harus berteriak lebih kencang agar Rian menggantikan posisinya yang harus berlari ke luar lapangan mengambil raket baru.

Menurut mereka, di turnamen luar negeri sebelumnya sebenarnya sudah dibolehkan dihadiri khalayak umum. Namun bedanya mereka lebih tenang dan tidak seramai penggemar di dalam negeri.

Ganda putra peringkat ketujuh sangat memaklumi dan memahami bahwa penggemar di Indonesia sangat merindukan turnamen yang terbuka untuk umum dan bisa dinikmati secara langsung.

"Sudah lama tidak main dengan atmosfer seperti ini, adaptasinya harus cepat. Kalau main di sini harus sangat memperhatikan arahan dari pelatih karena suara yang keras, tambah sulit lagi karena (pelatih) pakai masker. tapi memang dukungannya juga luar biasa," Fajar menceritakan.

Dari sektor tunggal, Anthony Sinisuka Ginting juga menyoroti keramaian penonton yang secara langsung mempengaruhi strategi bertandingnya.

Menurut Ginting, bermain di Istora merupakan sebuah kegembiraan eksklusif karena bisa mendapat dukungan dari mayoritas penonton di arena. Bahkan hal ini terkadang menjadi faktor penolong bagi timnas manakala lawan mereka tak mampu menjaga ketabahan mental saat berlaga.

Bagi lawan yang belum terbiasa, suara dukungan dan teriakan dari ribuan penonton bisa mengganggu pola permainan. Terlebih jika mereka berbuat sesuatu kesalahan yang membuat atlet tuan rumah dirugikan, maka sorakan yang menjatuhkan mental pun terdengar menggetarkan.

Ginting sendiri menyikapi hal ini dengan lebih fokus upaya mengatur fokus, walau tak dipungkiri ada kalanya ia pun terhasut oleh teriakan penonton dan membuat strateginya kacau.

"Misalnya ya, pas mau menerima pukulan seharusnya tidak perlu smes. Tapi pas ada suara penonton yang menggebu-gebu malah jadi smes, jadi ubah lagi polanya. Memang harus dari kita yang tahan dan bisa mengatur," kata Ginting.

Istora Senayan bagaimanapun menjadi satu-satunya arena yang dianggap layak dan punya nilai sejarah untuk menggelar perhelatan bulu tangkis berkelas internasional sejauh ini.

Tiket yang terjual habis dalam waktu singkat serta tribun yang selalu dipadati penonton jadi cerminan bahwa cabang olahraga ini terus tumbuh dan disukai masyarakat.

Hal ini pula yang menjadi kekuatan tambahan bagi para para pemain bulu tangkis nasional saat berlaga sebagai tim tuan rumah di Indonesia Masters 2022, dibandingkan saat bertandang ke negara lain yang penontonnya cenderung kalem.

Baca Juga: Jadwal Indonesia Masters 2022 Kamis Hari Ini: 18 Wakil Berlaga

Selalu
update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Menpora Dito Ariotedjo Yakin Tren Positif Atlet Bulu Tangkis Indonesia Berlanjut ke Olimpiade Paris 2024

9 jam lalu

Menpora Dito Ariotedjo Yakin Tren Positif Atlet Bulu Tangkis Indonesia Berlanjut ke Olimpiade Paris 2024

Menpora Dito Ariotedjo meminta kepada semua atlet dari cabang olahraga yang sudah lolos Olimpiade Paris 2024 agar terus fokus mengikuto pelatnas.

Baca Selengkapnya

Profil Ester Nurumi Tri Wardoyo, Atlet Tunggal Putri Indonesia yang Jadi Sorotan di Piala Uber 2024

12 jam lalu

Profil Ester Nurumi Tri Wardoyo, Atlet Tunggal Putri Indonesia yang Jadi Sorotan di Piala Uber 2024

Atlet tunggal putri Ester Nurumi Tri Wardoyo menjadi sorotan dalam gelaran Piala Uber 2024. Ia membuat He Bing Jiao kerepotan di babak final.

Baca Selengkapnya

Kunci Tim Bulu Tangkis China Raih Gelar Piala Uber 2024, Titel Ke-16 Sepanjang Sejarah

14 jam lalu

Kunci Tim Bulu Tangkis China Raih Gelar Piala Uber 2024, Titel Ke-16 Sepanjang Sejarah

China meraih gelar ke-16 Piala Uber setelah mengalahkan tim putri bulu tangkis Indonesia dengan skor telak 3-0. Mengatasi tekanan adalah kunci.

Baca Selengkapnya

Daftar Juara Piala Thomas setelah Tim Bulu Tangkis Cina Kalahkan Indonesia di Final Edisi 2024

19 jam lalu

Daftar Juara Piala Thomas setelah Tim Bulu Tangkis Cina Kalahkan Indonesia di Final Edisi 2024

Turnamen bulu tangkis beregu putra, Piala Thomas atau Thomas Cup, edisi 2024 sudah usai digelar. Simak daftar juaranya.

Baca Selengkapnya

Indonesia Runner-up Piala Uber 2024, Menpora Apresiasi Perjuangan Pemain yang Luar Biasa

20 jam lalu

Indonesia Runner-up Piala Uber 2024, Menpora Apresiasi Perjuangan Pemain yang Luar Biasa

Menpora Dito Ariotedjo mengapresiasi perjuangan dan pencapaian tim putri Indonesia dalam Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Indonesia Raih Perak Piala Uber Pertama dalam 16 Tahun, Para Pemain Tunggal Putri Paling Banyak Dipuji

23 jam lalu

Indonesia Raih Perak Piala Uber Pertama dalam 16 Tahun, Para Pemain Tunggal Putri Paling Banyak Dipuji

Setelah 16 tahun menanti, akhirnya tim bulu tangkis putri Indonesia membawa pulang medali Piala Uber.

Baca Selengkapnya

Menpora Dito Ariotedjo Ingin Beri Bonus Tim Bulu Tangkis Indonesia yang Lolos ke Final Piala Thomas dan Piala Uber 2024

1 hari lalu

Menpora Dito Ariotedjo Ingin Beri Bonus Tim Bulu Tangkis Indonesia yang Lolos ke Final Piala Thomas dan Piala Uber 2024

Menpora Dito Ariotedjo menilai perjuangan wakil Indonesia di Piala Thomas dan Piala Uber 2024 patut diapresiasi.

Baca Selengkapnya

Turun di Partai Ketiga Final Piala Thomas 2024, Jonatan Christie Tak Mau Jadi Penentu Kekalahan Indonesia Lawan Cina

1 hari lalu

Turun di Partai Ketiga Final Piala Thomas 2024, Jonatan Christie Tak Mau Jadi Penentu Kekalahan Indonesia Lawan Cina

Jonatan Christie menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang memetik poin saat kalah lawan Cina 1-3 di final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Hasil Final Piala Thomas 2024: Fikri / Bagas Kalah, Indonesia Gagal Juara

1 hari lalu

Hasil Final Piala Thomas 2024: Fikri / Bagas Kalah, Indonesia Gagal Juara

Indonesia harus mengakui keunggulan Cina dengan agregat skor 1-3 dalam partai final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Christie Perpanjang Napas Indonesia atas Cina di Final, Skor Sementara 1-2

1 hari lalu

Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Christie Perpanjang Napas Indonesia atas Cina di Final, Skor Sementara 1-2

Jonatan Christie mampu menyudahi perlawanan sengit Li Shi Feng dalam duel tiga game di laga ketiga final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya