TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy optimistis Indonesia dapat menjadi juara umum dalam perhelatan ASEAN Para Games 2022, kendati persiapannya terbilang mepet.
"Saya optimis kita bisa juara umum," ujar Muhadjir Effendy di Solo, Sabtu.
Indonesia didapuk sebagai tuan rumah penyelenggaraan ASEAN Para Games ke-XI yang dilaksanakan mulai 30 Juli hingga 6 Agustus 2022 di Kota Solo, Jawa Tengah.
Awalnya perhelatan tersebut akan diadakan di Vietnam. Namun, Vietnam mundur sebagai tuan rumah karena alasan COVID-19. Indonesia lantas mengajukan diri dan akhirnya terpilih menjadi tuan rumah ASEAN Para Games 2022.
"Karena kita tuan rumah dan ini sebetulnya bukan giliran kita, saya paham dari segi persiapannya itu juga harus terbagi dua sebagai tuan rumah dan menyiapkan atletnya. Tapi kita optimis," kata dia.
Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy. Tempo/Fajar Pebrianto
Ia menilai persiapan para atlet menjelang hari perlombaan sudah matang, salah satunya atletik yang diharapkan menjadi lumbung medali bagi Indonesia. Apalagi pada cabang olahraga tersebut banyak atlet yang telah mengantongi berbagai prestasi baik di ajang nasional maupun Internasional.
"Saya lihat beberapa atlet kita di atletik ini cukup berprestasi bahkan ada yang sudah mengantongi prestasi internasional, mudah-mudahan nanti bisa banyak mengumpulkan medali dari sektor ini," kata dia.
Menko Muhadjir juga memberikan dukungan moril kepada para atlet lainnya agar mereka dapat memberikan yang terbaik pada ajang olahraga dua tahunan ini.
"Tetap semangat dan rileks untuk kalian semua, semoga kita bisa memanfaatkan momentum tuan rumah ini dalam meriah prestasi dan menambah pengalaman kalian di ajang internasional," ujar Muhadjir.
ASEAN Paragames Solo 2022 akan digelar 30 Juli sampai 6 Agustus dan mempertandingkan 14 cabang olahraga. Empat kabupaten/kota yakni Solo, Semarang, Surakarta, dan Karanganyar menjadi tuan rumah. Sebanyak 11 negara terlibat dalam ajang multi-eventini dengan total atlet sebanyak 1.286. Indonesia sendiri menurunkan 321 atletnya.
