Iga Swiatek: Tenis Seharusnya Melarang Pemain Rusia dan Belarusia

Reporter

Editor

Sapto Yunus

Kamis, 6 April 2023 13:36 WIB

Iga Swiatek. REUTERS/Yves Herman

TEMPO.CO, Jakarta - Petenis nomor satu dunia asal Polandia, Iga Swiatek, mengatakan tenis melewatkan kesempatan untuk mengirim pesan kuat ke Moskow dengan gagal memberlakukan larangan menyeluruh terhadap pemain dari Rusia dan Belarusia setelah invasi Rusia ke Ukraina.

Tahun lalu, Wimbledon melarang pemain dari kedua negara tersebut tampil turnamen grand slam itu setelah invasi Rusia, yang disebut Moskow sebagai operasi militer khusus. Namun penyelenggara turnamen lapangan rumput itu mengatakan pada Maret lalu bahwa mereka sekarang akan menerima petenis Rusia dan Belarusia sebagai atlet netral.

Wimbledon 2022 adalah yang pertama kalinya petenis dikeluarkan karena kewarganegaraan sejak era pasca-Perang Dunia Kedua, ketika pemain Jerman dan Jepang dilarang mengikuti kejuaraan.

"Setelah Perang Dunia Kedua, pemain Jerman tidak diizinkan serta (pemain) Jepang dan Italia, dan saya merasa hal semacam ini akan menunjukkan kepada pemerintah Rusia bahwa mungkin itu tidak sepadan," kata Swiatek kepada BBC pada Rabu, 5 April 2023.

"Kami hanyalah atlet, bagian kecil di dunia, tetapi olahraga sangat penting dan olahraga selalu digunakan untuk propaganda. Tenis, sejak awal, bisa sedikit lebih baik dalam menunjukkan kepada semua orang bahwa pemain tenis menentang perang.”

Advertising
Advertising

"Tenis tidak berjalan seperti itu, tapi sekarang akan sangat tidak adil bagi pemain Rusia dan Belarusia untuk melakukan itu karena keputusan ini seharusnya dibuat setahun yang lalu.”

Pemain Rusia dan Belarusia telah berkompetisi dalam tur dan grand slam lainnya sebagai atlet netral. Petenis Belarusia Aryna Sabalenka, yang menjuarai Australian Open 2023, mengatakan dia berjuang untuk memahami "kebencian" di ruang ganti.

Swiatek menggambarkan suasana ruang ganti sebagai ‘cukup tegang’. "Bukan salah mereka memiliki paspor seperti itu, situasi mereka cukup rumit dan sulit bagi mereka untuk berbicara lantang tentang itu," kata pemain berusia 21 tahun itu.

"Di sisi lain, kita semua memiliki semacam dampak dan apa pun yang akan membantu menghentikan agresi Rusia, kita harus mengambil jalan itu dalam hal keputusan yang dibuat oleh federasi.”

REUTERS

Pilihan editor: Orleans Masters 2023: Ester Nurumi Tri Wardoyo Mendapat Pengalaman Tak Terlupakan dalam Debutnya

Ingin lebih terhubung dan berdiskusi langsung dengan redaksi Bola dan Sport? Mari bergabung di grup Telegram Olahraga Tempo. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Presiden Volodymyr Zelensky

13 jam lalu

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Presiden Volodymyr Zelensky

Dinas Keamanan Ukraina mengatakan mereka menggagalkan rencana Rusia untuk membunuh Presiden Volodymyr Zelensky.

Baca Selengkapnya

Ukraina Temukan Puing Rudal Balistik Korea Utara di antara Bukti Serangan Rusia

18 jam lalu

Ukraina Temukan Puing Rudal Balistik Korea Utara di antara Bukti Serangan Rusia

Jaksa penuntut negara Ukraina memeriksa puing-puing dari 21 dari sekitar 50 rudal balistik Korea Utara yang diluncurkan oleh Rusia.

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Kembali Dilantik sebagai Presiden Rusia untuk Periode Kelima

21 jam lalu

Vladimir Putin Kembali Dilantik sebagai Presiden Rusia untuk Periode Kelima

Vladimir Putin kembali menjabat sebagai presiden Rusia untuk periode kelima selama enam tahun ke depan. Bakal mengalahkan rekor Stalin.

Baca Selengkapnya

Pelantikan Putin sebagai Presiden Rusia, Ini Respons dari AS dan Negara-negara Eropa

1 hari lalu

Pelantikan Putin sebagai Presiden Rusia, Ini Respons dari AS dan Negara-negara Eropa

Vladimir Putin diambil sumpahnya untuk masa jabatan kelima sebagai presiden Rusia dalam sebuah upacara di Kremlin, Selasa.

Baca Selengkapnya

Tentara AS Ditahan di Rusia, Dituduh Mencuri Uang Kekasihnya

1 hari lalu

Tentara AS Ditahan di Rusia, Dituduh Mencuri Uang Kekasihnya

Rusia menuduh tentara AS terlibat pencurian dengan mengambil uang kekasihnya.

Baca Selengkapnya

Ukraina Tolak Akui Vladimir Putin sebagai Presiden Sah Rusia

1 hari lalu

Ukraina Tolak Akui Vladimir Putin sebagai Presiden Sah Rusia

Kementerian Luar Negeri Ukraina mengatakan tidak ada dasar hukum untuk mengakui Vladimir Putin sebagai presiden Rusia yang sah.

Baca Selengkapnya

Zelensky Masuk Daftar Buronan Rusia, Dubes Ukraina: Upaya Putus Asa dari Negara yang Kalah

1 hari lalu

Zelensky Masuk Daftar Buronan Rusia, Dubes Ukraina: Upaya Putus Asa dari Negara yang Kalah

Duta Besar Ukraina untuk Indonesia menanggapi laporan media bahwa Rusia memasukkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky ke dalam daftar buronan.

Baca Selengkapnya

Ukraina Berharap Indonesia Hadiri KTT Perdamaian di Swiss Bulan Depan

2 hari lalu

Ukraina Berharap Indonesia Hadiri KTT Perdamaian di Swiss Bulan Depan

Dubes Ukraina mengatakan pemerintah Indonesia belum mengonfirmasi kehadiran di KTT Perdamaian, yang akan berlangsung di Swiss bulan depan.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

2 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

Volodymyr Zelensky disebut Kementerian Luar Negeri Rusia sedang hilang akal karena membawa-bawa Tuhan dalam konflik dengan Moskow.

Baca Selengkapnya

Zelensky Masuk dalam Daftar Buron Rusia, Ukraina Sebut Moskow Putus Asa

2 hari lalu

Zelensky Masuk dalam Daftar Buron Rusia, Ukraina Sebut Moskow Putus Asa

Ukraina menyebut Rusia mencari perhatian karena menetapkan Presiden Zelensky sebagai buronan.

Baca Selengkapnya