Jurgen Klinsmann Berambisi Bawa Timnas Korea Selatan Juarai Piala Asia 2023, Statistiknya Kurang Meyakinkan
Reporter
Antara
Editor
Nurdin Saleh
Selasa, 9 Januari 2024 11:59 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Jurgen Klinsmann berambisi membawa Timnas Korea Selatan menjuarai Piala Asia 2023. Namun, statistiknya sejauh ini kurang meyakinkan.
Ketika Korea Selatan berusaha meraih gelar pertamanya di Piala Asia pertama sejak 1960, Klinsmann justru menuju Qatar dengan catatan kurang meyakinkan. Ia gagal memberikan satu pun kemenangan dalam enam laga, termasuk dua kali kalah.
Statistik itu kian menguatkan skeptisisme para penggemar Korsel sejak ia ditunjuk menjadi arsitek timnas 11 bulan silam. Mantan pelatih timnas AS itu juga menghadapi kritik dari media dan para penggemar perihal dirinya yang lebih banyak menghabiskan waktu di California, AS, ketimbang di Korsel.
Penampilan timnas Korsel berangsur membaik, namun kegagalan pada Piala Asia dapat berujung pada berakhirnya karier kepelatihan Klinsmann.
Klinsmann sebelumnya menjadi pelatih Hertha Berlin selama sepuluh pekan pada musim 2019/2020.
Meski suasananya sedang tidak kondusif, Klinsmann yakin bahwa para penggemar Korsel dapat mengharapkan tim yang dipimpin Son Heung-min mampu mengakhiri puasa gelar Piala Asia selama lebih dari 60 tahun.
“Kami harus menuju tujuan tertinggi, dan jika kami tidak mencapainya, maka itu adalah kesalahan pelatih. Tidak masalah,” kata Klinsmann seperti dikutip AFP.
Klinsmann memiliki salah satu skuad terkuat di turnamen Piala Asia, yang kembali dipimpin oleh penyerang dan kapten Tottenham Hotspur, Son.
Son telah lama diandalkan oleh Korsel, namun sejumlah rekan setimnya kini juga tengah menjalani penampilan apik di klubnya masing-masing.
Penyerang lain, Hwang Hee-chan tampil impresif untuk Wolverhampton musim ini. Ia mengoleksi sepuluh gol dari 20 pertandingan Liga Inggris.
Gelandang serang Lee Kang-in, yang diabaikan oleh pelatih timnas Korsel sebelumnya Paulo Bento, semakin sering dimainkan oleh PSG dan pemain 22 tahun itu dapat menjadi salah satu bintang yang menonjol di Piala Asia.
Di lini belakang, bek tengah Kim Min-jae merupakan pemain reguler Bayern Munich setelah memenangi gelar Liga Italia bersama Napoli.
Selanjutnya: Catatan Suram
<!--more-->
Catatan Suram
Korea Selatan mencapai 16 besar Piala Dunia 2022 di bawah asuhan Bento, sebelum kemudian takluk 1-4 dari Brasil. Namun, timnas Korsel bermain lebih ke arah fungsional ketimbang menghibur.
Klinsmann merupakan pelatih dengan pola pikir yang lebih menyerang, dan telah mendorong para pemain muda untuk bermain lebih berani, lebih mengekspresikan diri, dan tumbuh lebih cepat.
“Menurut saya, contoh terbaik adalah Kang-in. Dengan kehadiran Kang-in sekarang ini, dibanding enam bulan lalu, Anda memiliki ritme permainan yang benar-benar berbeda dengan kualitas-kualitasnya,” kata Klinsmann.
Sebelum Klinsmann, Timnas Korsel memenangi enam pertandingan terakhir mereka, dengan catatan memasukkan 20 gol dan tidak kemasukan sama sekali. Setelah Klinsmann datang, mereka gagal menang dalam enam laga.
Di tengah hasil buruk itu, Klinsmann menjadi sasaran kritik dari pihak-pihak yang menudingnya terlalu banyak menghabiskan waktu di luar negeri dan mengabaikan Liga Korea.
Klinsmann berargumen bahwa dirinya merupakan pelatih internasional, dan berulang kali menolak permohonan untuk mengubah pendekatannya.
Catatan suram Korsel di Piala Asia merupakan suatu anomali bagi tim yang telah sepuluh kali tampil di Piala Dunia.
Mereka kalah dari tuan rumah Australia pada laga final 2015, dan kemudian didepak Qatar di perempat final empat tahun kemudian.
Korsel akan memulai perjuangannya meraih gelar di Qatar dengan menghadapi Bahrain pada Senin (15 Januari) depan. Malaysia dan Jordania juga berada di grup yang sama, yang mestinya dengan mudah dapat dikuasai Korsel.
Siapapun lawan yang mereka hadapi, pesan Klinsmann kepada para pemainnya akan tetap sama, yakni membawa pulang Piala Asia.
“Saya percaya pada tim Korea ini, bahwa mereka mampu mewujudkannya karena kami memiliki begitu banyak kualitas dengan banyaknya pemain bagus. Kami mampu memenangi turnamen ini. Ini membutuhkan banyak pekerjaan, banyak momen khusus, namun jelas ini dapat dilakukan,” kata Klinsmann.
Pilihan Editor: Manchester United Kalahkan Wigan di Piala FA, Roy Keane Belum Terpuaskan