TEMPO Interaktif, New York – Grant Hill akhirnya memutuskan untuk tetap bermain di tim Phoenix Suns. Ia lebih memilih kontrak dua tahun bersama Suns dan akan menerima bayaran US$ 3 juta pada tahun pertama ketimbang menerima tawaran New York Knicks dan Boston Celtics.
Lon Babby, agen Hill, mengatakan tawaran dari Knicks dan Celtics adalah hal yang sulit untuk diputuskan. “Hill berpikir panjang tentang alternatif dan tawaran yang mereka ajukan, itu bukan hal mudah karena mereka punya banyak perbedaan yang menjadi tantangan bagi kami,” kata Babby.
Hill bisa saja lebih untung andai menerima tawaran Knicks dan bergabung dengan mereka. Sebelumnya Knicks telah mengajukan tawaran US$ 5,8 juta untuk satu tahun atau US$ 10 juta untuk tiga tahun. Dengan demikian Knicks kembali gagal mendapatkan pemain baru setelah sebelumnya Jason Kidd lebih memilih Dallas Mavericks.
Meski menjamin akan memberikan segalanya yang dibutuhkan Hill, Celtics memberikan tawaran lebih rendah yaitu US$ 2 juta untuk satu tahun. Hill juga menolak tawaran Celtics karena merasa tidak ada peluang untuk bermain di tim utama yang sudah dipenuhi pemain bintang seperti Kevin Garnett, Paul Pierce dan Ray Allen.
Ia pun melepas kesempatan untuk bergabung bersama mantan pelatihnya seandainya memilih satu dari dua tim itu. Hill pernah bekerja sama dengan pelatih Celtics Doc Rivers dan juga pelatih Knicks Mike D’Antoni. Namun ia memilih menolak tawaran itu semua dan memutuskan bertahan di Suns.
Hill sudah bermain dua musim untuk Suns dan mendapatkan apa yang dia inginkan dari sebuah tim. Pada musim 2008/2009, Hill rata-rata mencetak 12 angka tiap pertandingan. Di tim itulah untuk pertama kalinya selama 14 tahun berkarir di NBA, Hill bermain penuh 82 pertandingan dalam satu musim.
Pemain dengan nomor punggung 33 ini adalah termasuk berpengalaman di NBA. Ia berhasil tujuh kali masuk tim All Star dan mencetak rata-rata 18 angka tiap pertandingan sepanjang karirnya.
Ia juga memiliki medali emas Olimpiade yang diselenggarakan di Atlanta, Amerika Serikat, pada 1996. Dalam tim itu Hill bergabung bersama anggota “The Dream Team 1992” seperti Hakeem Olajuwon, Karl Malone, Scottie Pippen, David Robinson dan John Stockton.
Pemain dengan tinggi badan 2,03 meter itu pernah bermain untuk Detroit Pistons dan Orlando Magic – tim yang dibelanya paling lama. Karena cedera, Magic tidak lagi memperpanjang kontraknya meski ia telah bermain selama enam tahun untuk tim itu. Bantuan datang setelah Suns mengontraknya pada 2007 dan Hill membalas kepercayaan tersebut dengan tetap bertahan di Phoenix.
Dalam arena pertandingan, Hill mendapat dukungan dari rekan-rekan satu timnya seperti Steve Nash, pemain center Amare Stoudemire dan Shaquille O’Neal.
Namun musim depan Suns akan kehilangan O’Neal yang hijrah ke Cleveland Cavaliers. Suns juga terancam kehilangan Stoudemire dan Nash yang kontraknya sudah habis.
Suns kini sedang berupaya untuk mempertahankan kedua pemain itu dan Hill sendiri berharap mereka tetap di Suns musim depan. “Hill yakin musim depan Suns bisa jadi tim yang lebih baik dan itu termasuk dengan adanya Steve Nash,” kata Babby.