Catatan Buruk PON 2024, Konsumsi Atlet yang Tidak Layak hingga Wasit Dianggap Tidak Adil

Sabtu, 21 September 2024 19:27 WIB

Mobil ambulance mengevakuasi wasit Eko Agus Sugiharto yang dipukul saat pertandingan babak 8 besar sepak bola putra antara Aceh melawan Sulteng pada PON XXI Aceh-Sumut 2024 di Stadion H Dimurthala, Banda Aceh, Aceh, Sabtu, 14 2024. Buntut dari kericuhan tim Sulteng mengundurkan diri karena tidak puas dengan kepemimpinan wasit Eko. ANTARA/Adeng Bustomi

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo menyampaikan permintaan maaf atas berbagai kendala yang muncul selama pelaksanaan PON 2024 Aceh-Sumut atau PON 2024. Ia menekankan bahwa hal ini akan menjadi pelajaran untuk peningkatan di masa mendatang.

"Sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga, kami memohon maaf sebesar besarnya, kepada seluruh insan olahraga atas segala kekurangan dan ketidaknyamanan selama pelaksanaan PON XXI. Semua ini menjadi pembelajaran berharga untuk penyelenggaraan PON yang lebih baik di masa mendatang," kata Menpora Dito dikutip dari laman resmi Kemenpora, Sabtu, 21 September 2024.

PON 2024 resmi berakhir di Stadion Utama Sumatera Utara, Deli Serdang, pada Jumat, 20 September 2024. Jawa Barat berhasil menjadi juara umum dengan perolehan 195 medali emas, 163 medali perak, dan 182 medali perunggu. Ini adalah ketiga kalinya mereka meraih gelar tersebut.

Sederet Kekacauan PON 2024

Dalam penyelenggaraannya, PON 2024 dihantui berbagai masalah. Seksi konsumsi menjadi masalah pertama. Hal ini bermula dari viralnya foto maupun video yang menampilkan komposisi konsumsi atlet dan kontingen yang dinilai tak layak.

Advertising
Advertising

Beberapa atlet mengeluhkan makanan yang datang terlambat. Selain itu, menu makanannya tak sebanding dengan anggaran yang diberikan, yakni sebesar Rp50 ribu, dan dipukul rata. Padahal, kebutuhan gizi atlet untuk setiap cabang olahraga berbeda-beda. Masalah tersebut dialami oleh kontingen Sumatera Utara, Nusa Tenggara Timur, dan Papua pada Jumat, 13 September 2024.

PON 2024 diwarnai berbagai kendala selama penyelenggaraannya. Masalah pertama muncul di bagian konsumsi, yang dipicu oleh beredarnya foto dan video menunjukkan kualitas makanan bagi atlet dan kontingen yang dianggap tidak layak.

Beberapa atlet mengeluhkan keterlambatan penyajian makanan. Selain itu, menu yang disajikan dianggap tidak sesuai dengan anggaran yang telah dialokasikan sebesar Rp50 ribu, yang diterapkan secara merata. Padahal, kebutuhan gizi atlet berbeda-beda tergantung cabang olahraga yang diikuti. Kontingen Sumatera Utara, Nusa Tenggara Timur, dan Papua mengalami masalah ini pada Jumat, 13 September 2024.

Selain itu, masalah juga terjadi pada pembangunan venue pertandingan. Akses menuju Sumut Sport Center, Deli Serdang, tempat pertandingan voli, masih belum memadai.

GOR Bola Voli Indoor di Sumut Sport Center diakui sebagai salah satu fasilitas voli terbaik di Indonesia dan berpotensi menggelar acara berskala nasional maupun internasional di masa depan, namun infrastruktur penunjangnya belum sepenuhnya selesai.

Jalan menuju arena masih berlumpur, sehingga kendaraan tidak bisa masuk. Atlet harus berjalan kaki sekitar 300 meter dari tempat parkir sambil membawa peralatan mereka.

Selain voli, arena pacuan kuda juga belum sepenuhnya selesai hingga perlombaan berlangsung, dan Stadion Utama Sumatera Utara yang digunakan untuk upacara penutupan juga belum rampung. Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyatakan bahwa stadion akan ditutup setelah PON 2024 untuk diselesaikan sepenuhnya.

"Iya pasti (ditutup untuk dirampungkan), saya tadi sudah rapatkan di Hotel Crew. Jadi, kita sudah sampaikan habis ini kita sempurnakan lagi," kata Basuki, Kamis lalu.

Pertandingan PON 2024 juga tidak terlepas dari berbagai masalah. Kericuhan terjadi saat laga perempat final sepak bola putra antara Aceh dan Sulawesi Tengah, di mana wasit yang memimpin pertandingan dipukul oleh salah satu pemain. Insiden ini diduga dipicu oleh ketidakpuasan terhadap keputusan wasit yang dianggap tidak adil.

Hal serupa terjadi di cabang olahraga tinju. Pertarungan antara atlet Lampung, Rusdianto Suku, dan petinju Sumatera Utara, Joshua Juan Vargas, pada Sabtu, 14 September, juga diwarnai protes. Wasit dianggap tidak sportif dan memberikan keuntungan kepada tuan rumah.

Evaluasi Demi Kualitas yang Lebih Baik

Anggaran yang dialokasikan untuk PON 2024 di Aceh dan Sumatera Utara memang lebih kecil dibandingkan PON 2020 di Papua, yang mencapai sekitar Rp 8 triliun. Namun, jumlah tersebut tetap tergolong besar bagi masyarakat sebagai pembayar pajak.

Apalagi, PON sudah dijadwalkan jauh sebelumnya, sehingga tidak seharusnya menimbulkan kesan kurangnya persiapan di mata publik. Aceh dan Sumatera Utara sendiri telah ditetapkan sebagai tuan rumah PON 2024 delapan tahun yang lalu, saat PON 2016 di Jawa Barat berlangsung.

Delapan tahun seharusnya cukup untuk mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik. Jika tidak bisa sempurna, setidaknya harus seminimal mungkin ada masalah, baik terkait pertandingan maupun venue.

Dana besar yang digunakan seharusnya juga dapat membawa inovasi baru agar acara olahraga ini bisa dinikmati lebih luas oleh masyarakat. Jika terlalu berat untuk diupayakan sendiri, memberikan lebih banyak ruang bagi pihak swasta bisa menjadi solusi yang layak dicoba untuk meningkatkan kualitas penyelenggaraan PON, sehingga masyarakat kembali antusias menikmatinya.

Agar mencapai tujuan tersebut, masalah yang muncul pada PON 2024 tidak boleh terulang lagi di Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur empat tahun mendatang.

Keluhan tentang fasilitas dan venue harus bisa diatasi, sehingga atlet dapat berlaga di lingkungan yang baik dan profesional, bahkan dengan standar turnamen internasional. Dengan begitu, mereka lebih termotivasi untuk memberikan penampilan terbaik yang tentunya akan lebih menarik bagi penonton.

SUKMA KANTHI NURANI | RANDY FAUZI FEBRIANSYAH

Pilihan Editor: Jokowi Tak Datang Penutupan PON 2024 Justru Hadiri Pernikahan Anak Khofifah, Kenapa?

Berita terkait

Sediakan 1.334 Kendaraan, Dishub Sumut Klaim Sukses Melayani Transportasi PON XXI

1 jam lalu

Sediakan 1.334 Kendaraan, Dishub Sumut Klaim Sukses Melayani Transportasi PON XXI

Dinas Perhubungan Sumatera Utara (Dishub Sumut) dan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengklaim sukses melayani transportasi PON XXI.

Baca Selengkapnya

PON 2024 Dinilai Berantakan, Koordinasi Pemerintah Pusat dan Daerah Jadi Sorotan

5 jam lalu

PON 2024 Dinilai Berantakan, Koordinasi Pemerintah Pusat dan Daerah Jadi Sorotan

Pengamat olahraga nasional Djoko Pekik Irianto menilai salah satu penyebab banyaknya masalah dalam gelaran PON 2024 karena koordinasi buruk pemerintah pusat dan daerah.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tak Datang Penutupan PON 2024 Justru Hadiri Pernikahan Anak Khofifah, Kenapa?

5 jam lalu

Jokowi Tak Datang Penutupan PON 2024 Justru Hadiri Pernikahan Anak Khofifah, Kenapa?

Jokowi menyatakan tak bisa hadir di penutupan PON 2024, karena hadiri pernikahan anak Khofifah.

Baca Selengkapnya

Berita Terkini Investigasi Kericuhan Sepak Bola PON 2024, PSSI Panggil Wasit dan Pemain yang Terlibat

5 jam lalu

Berita Terkini Investigasi Kericuhan Sepak Bola PON 2024, PSSI Panggil Wasit dan Pemain yang Terlibat

Sekretaris Jenderal PSSI Yunus Nusi mengatakan keputusan hasil investigasi ricuh sepak bola PON 2024 akan diumumkan pada Senin malam, 23 September.

Baca Selengkapnya

Daftar Juara Umum PON Sepanjang Masa: Jabar Torehkan Hattrick di Aceh-Sumut, Jakarta Masih Marajai

11 jam lalu

Daftar Juara Umum PON Sepanjang Masa: Jabar Torehkan Hattrick di Aceh-Sumut, Jakarta Masih Marajai

Jawa Barat menjadi juara umum Pekan Olahraga Nasional XXI Aceh-Sumut atau PON 2024 yang baru berakhir. Simak daftar juara sepanjang masa.

Baca Selengkapnya

Catatan dari PON 2024: Tentang Sederet Kekurangan dan Pelajaran buat Pekan Olahraga Nasional Selanjutnya

12 jam lalu

Catatan dari PON 2024: Tentang Sederet Kekurangan dan Pelajaran buat Pekan Olahraga Nasional Selanjutnya

PON 2024 sudah tuntas digelar. Banyak catatan yang layak direnungkan, juga menjadi pelajaran, buat Pekan Olahraga Nasional berikutnya.

Baca Selengkapnya

Banyak Masalah di PON 2024, Menpora Dito Ariotedjo Minta Maaf dan Janji Evaluasi

12 jam lalu

Banyak Masalah di PON 2024, Menpora Dito Ariotedjo Minta Maaf dan Janji Evaluasi

Menpora Dito Ariotedjo menjadikan gelaran PON 2024 sebagai pembelajaran agar penyelenggaraan selanjutnya bisa lebih baik.

Baca Selengkapnya

Mitigasi Ancaman Teror BNPT Sukseskan Penutupan PON XXI 2024

12 jam lalu

Mitigasi Ancaman Teror BNPT Sukseskan Penutupan PON XXI 2024

BNPT membantu kesuksesan penyelenggaraan penutupan PON

Baca Selengkapnya

Nikmati Ikan Arsik Hingga Sambal Teri Medan Saat Dampingi Atlet di PON XXI

17 jam lalu

Nikmati Ikan Arsik Hingga Sambal Teri Medan Saat Dampingi Atlet di PON XXI

Makanan khas Sumatera Utara, seperti ikan arsik, ayam natinombur, daun ubi tumbuk, hingga sambal teri Medan menjadi menu andalan di kawasan kontrol.

Baca Selengkapnya

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono: Stadion Utama Sumatera Utara Ditutup Usai PON 2024 untuk Dirampungkan

18 jam lalu

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono: Stadion Utama Sumatera Utara Ditutup Usai PON 2024 untuk Dirampungkan

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, Stadion Utama Sumatera Utara bakal ditutup seusai PON 2024 untuk dirampungkan.

Baca Selengkapnya