Pada babak semifinal, Sabtu (26/9) kemarin, Kido/Hendra, unggulan pertama, melibas pasangan non-pelatnas Alvent Yulianto/Hendra Aprida Gunawan 21-17, 21-15. Sementara itu, Rian/Yonathan menunjukkan nyali kuat mereka dengan menekuk pasangan Amerika Serikat, Tony Gunawan/Howard Bach 15-21, 21-17, 21-17.
Rian/Yonathan seringkali disebut sebagai pasangan yang belum bisa matang dalam pertandingan oleh sang pelatih, Sigit Pamungkas. “Mereka kerap menunjukkan ketidakseriusan dalam latihan. Saya ingin hal itu hilang dalam persiapan menjelang turnamen Jepang Terbuka,” ungkap Sigit sebelum keberangkatan mereka.
Tampaknya Rian/Yonathan mampu menunjukkan keseriusan dalam persiapan yang memakan waktu hampir dua bulan itu. PB PBSI sengaja tidak membawa anak-anak asuhnya tampil di China Masters awal bulan ini demi mendapatkan waktu lebih banyak untuk bersiap menuju Tokyo. Hasil kurang manis yang dibawa pulang Indonesia pada kejuaraan dunia di Hyderabab, India pada pertengahan Agustus lalu yang mendasari keputusan itu.
Pertemuan Kido/Hendra dengan Rian/Yonathan seperti mengulang pertempuran mereka di babak perempat final Jepang Terbuka tahun lalu. Kala itu, secara mengejutkan Rian/Yonathan bisa menyingkirkan Kido/Hendra yang baru saja menyabet medali emas di Olimpiade Beijing. Sayangnya, kala itu Rian/Yonathan hanya bisa bertahan sampai babak semifinal dan membiarkan rekan mereka Bona Septano/Muhammad Ahsan lolos ke babak final.
Hasil yang cukup baik juga ditunjukkan pasangan ganda putri Nitya Krishinda Maheswari/Greysia Polii yang bisa mencapai babak semifinal. Sayangnya, pasangan finalis Singapura Terbuka itu masih kesulitan menghadapi pasangan Cina. Kali ini, mereka tak sanggup menghadang pasangan unggulan lima Ma Jin/Wang Xiaoli dan mundur dalam kedudukan 18-21, 21-14, 17-10 untuk Jin/Xiaoli.
Peluang juara lainnya datang dari pemain tunggal putra, Taufik Hidayat yang sukses melibas juniornya, Simon Santoso 13-21, 21-12, 21-18. Di babak final nanti, Taufik akan bertemu dengan pemain Cina, Bao Chunlai yang menyingkirkan Nguyen Tien Minh dari Vietnam 21-15, 21-16.
Sementara itu, peluang perebutan gelar di sektor ganda campuran harus terkubur dalam-dalam setelah dua pasangan Indonesia ditekuk lawan-lawan mereka. Tidak akan ada final sesama Indonesia di ganda campuran seperti yang terjadi tahun lalu. Hendra Aprida Gunawan/Vita Marissa harus terhenti di babak semifinal setelah kalah dari pasangan Thailand Songphon Anugritaywon/Kunchala Voravichitchaikul 18-21, 16-21.
Vita tak mampu mengulang kesuksesan dia tahun lalu saat keluar menjadi juara bersama dengan Muhammad Rijal. Pasangan finalis tahun lalu, Nova Widianto/Liliyana Natsir juga harus terjegal di babak semifinal. Mereka ditekuk pasangan Denmark Joachim Fischer Nielsen/Christinna Pedersen 18-21, 12-21. EZTHER LASTANIA