“Dua hari hari terakhir ini terlihat semuanya berjalan dengan benar,” kata Mcllory, yang akan naik peringkatnya di posisi 9 dunia. “Kamu mendapati dirimu sendiri dengan pola pikir seperti itu, dan kamu hanya harus terus menjaganya. Ini adalah hari yang hebat (setelah juara),” lanjutnya.
Dari empat ronde yang digelar, Mcllory –kelahiran Holywood, Irlandia Utara, 4 Mei 1989-- membukukan total 273 pukulan 15 di bawah par. Ia unggul empat pukulan dibanding pegolf nomor dua dunia asal Amerika Serikat, Phil Mickelson, yang mencatat 277 pukulan 11 di bawah par.
Pegolf Argentina, Angel Cabrera, berada di peringkat ketiga dengan meraih 278 pukulan 10 di bawah par. Peringkat keempat diraih pegolf Zimbabwe, Brendon de Jonge, dengan 279 pukulan 9 di bawah par. Dan Bo Van Pelt, pegolf Amerika yang sempat memimpin di ronde pertama, meraih tempat kelima dengan 280 pukulan 8 di bawah par.
Pegolf nomor satu dunia, Tiger Woods, malah sudah terkena cut di ronde kedua pada dua hari sebelumnya sehingga tak punya peluang merasakan gelar PGA Tour lagi di turnamen ini.
Mcllory sebenarnya nyaris terkena cut di turnamen ini. Ia hanya dua pukulan di atas batas akhir garis cut ketika ronde kedua menyisakan tiga hole baginya Jumat lalu. Namun di saat-saat menegangkan itu ia malah menghasilkan eagle (dua pukulan di bawah par) melalui pukulan fantastis dari jarak 206 yard atau sekitar 188 meter.
“Sejujurnya, itu adalah pukulan paling penting di tahun ini. Jika aku tidak membuat eagle di sana, aku pasti sudah akan berlatih di Ponte Vedra akhir pekan ini (karena tersingkir). Lalu kukatakan pada diriku sendiri bahwa ini bisa menjadi titik balik bagiku di musim ini. Kukira hari ini hal itu sudah terbuktikan,” ujarnya bangga.
Semenjak pukulan 206 yard-nya yang tak terlupakan itu, Mcllory berkali-kali melesakkan birdie untuk memimpin pertandingan. Terakhir, ia melakukannya di hole ke-18 ronde terakhir melalui pukulan putting dari jarak sekitar12 meter.
AP | PGATOUR | ARIS M