Organisasi Olahraga Harus Dikelola Profesional

Reporter

Editor

Jumat, 20 Agustus 2010 17:20 WIB

Bob Hasan dan Nurdin Halid. TEMPO/Kink Kusuma Rein/Dinul Mubarok

TEMPO Interaktif, Jakarta - Ketetentuan AD/ART Komite Olahraga Indonesia (KOI) yang melarang orang yang tersangkut kasus hukum dan pernah dijatuhi hukuman penjara menjadi pengurus olahraga bisa memperkuat sistem pengelolaan olahraga di Indonesia.

Ketentuan itu akan membuat organisasi olahraga tidak akan bergantung pada orang, melainkan pada sistem organisasi. "Selama ini organisasi olahraga masih mengandalkan orang, terutama dalam biaya pembinaan. Sekarang sudah saatnya organisasi dikelola profesional,” kata Anthony Ch. Sunarjo, Wakil Ketua Umum Perbakin, Jumat (20/8).

Menurut Anthony, jika sistem dalam organisasi dikelola dengan baik dan profesional, maka pengurus olahraga tidak lagi dipilih berdasarkan penilaian suka dan tidak suka. Melainkan berdasarkan keahlian dan kompetensi.

Selain akan berpengaruh pada pembenahan sistem organisasi olahraga, ketentuan ini, menurut Anthony, memang selaras dengan nilai-nilai olahraga. “Olahraga menjunjung tinggi kejujuran dan sportivitas. Jujur artinya bersih,” ujarnya.

Walaupun jabatan pengurus olahraga bukan jabatan publik seperti walikota, gubernur, atau anggota DPR, Anthony menilai pengurus olahraga seharusnya tetap tidak boleh mendapatkan tuntutan hukum. Apalagi jika tuntutan itu sampai lima tahun ke atas. “Kalau sudah diancam lima tahun berarti kesalahannya berat,” katanya.

Namun Anthony juga menegaskan bahwa defisi hukum tersebut harus diperjelas. Apabila hukuman itu terkait politik, ukurannya susah. “Hari ini seseorang bisa dihukum, nanti bisa berubah menjadi pahlawan di jaman penguasa baru,” ucapnya. Hukuman politik, kata Anthony, berbeda dengan hukuman perdata atau pidana yang sudah jelas.

Ketentuan KOI bahwa pengurus induk olahraga tidak boleh pernah tersangkut kasus hukum membuat masyarakat membicarakan pengurus cabang olahraga yang pernah tersangkut hukum. Saat ini, ada dua jabatan ketua umum cabang olahraga yang dipegang olah mantan narapidana, yaitu Nurdin Halid (PSSI) dan Muhammad Bob Hasan (PASI).

Dua tokoh itu, mempunyai kiprah bertolak belakang. Selama kepemimpinan Nurdin, sepak bola Indonesia belum mampu berkembang menjadi lebih maju. Lain halnya dengan Bob. Menurut Anthony, Bob terbukti tidak hanya menyiapkan regenerasi atlet tetapi juga pengurusnya. “Bob Hasan itu hebat,” katanya.

RINA WIDIASTUTI | ARIS M

Berita terkait

Olahraga Piring Terbang Ingin Diakui dan Jadi Anggota KONI, Ini Usaha yang Mereka Lakukan

29 November 2023

Olahraga Piring Terbang Ingin Diakui dan Jadi Anggota KONI, Ini Usaha yang Mereka Lakukan

Perkumpulan Piring Terbang Indonesia (PPTI) mengusung misi memperluas perwakilan organisasi di tingkat daerah demi menjadi anggota KONI.

Baca Selengkapnya

Ketua MPR Dukung Letjen TNI (Purn) Marciano Norman Pimpin KONI

12 April 2023

Ketua MPR Dukung Letjen TNI (Purn) Marciano Norman Pimpin KONI

Letjen TNI (Purn) Marciano Norman terbukti dalam mengelola, membina, mengembangkan, dan meningkatkan prestasi atlet.

Baca Selengkapnya

Menpora Dito Ariotedjo Temui Ketua KONI Pusat Marciano Norman, Bahas Apa?

4 April 2023

Menpora Dito Ariotedjo Temui Ketua KONI Pusat Marciano Norman, Bahas Apa?

Menpora Dito Ariotedjo menemui Ketua KONI Pusat Marciano Norman setelah dilantik Presiden Jokowi. Sejumlah isu dibahas dari SEA Games hingga PON.

Baca Selengkapnya

Disahkan KONI, 4 Anggota Baru dari DOB Papua Langsung Bisa Ikut PON 2024

13 Maret 2023

Disahkan KONI, 4 Anggota Baru dari DOB Papua Langsung Bisa Ikut PON 2024

Rakernas KONI 2023 mengesahkan empat anggota baru yakni Papua Selatan, Papua Tengah, Papua Pegunungan, dan Papua Barat Daya.

Baca Selengkapnya

KONI Klaim Hadiah Pemenang Indonesia International Marathon Jack Ahearn Sudah Lunas

1 September 2022

KONI Klaim Hadiah Pemenang Indonesia International Marathon Jack Ahearn Sudah Lunas

Ada 2 pelari asing pemenang Indonesia International Marathon yang hadiahnya belum dibayarkan. Sandiaga Uno angkat bicara.

Baca Selengkapnya

Polemik Hadiah Indonesia International Marathon untuk Pelari Asing, Ini Penjelasan KONI Pusat

1 September 2022

Polemik Hadiah Indonesia International Marathon untuk Pelari Asing, Ini Penjelasan KONI Pusat

Indonesia International Marathon digelar pada 26 Juni 2022 di Bali. Sebagai pemenang, pelari asing, Jack Ahearn, mengaku belum menerima hadiahnya.

Baca Selengkapnya

Klasemen Akhir Perolehan Medali Islamic Solidarity Games: Indonesia Posisi Ke-7

19 Agustus 2022

Klasemen Akhir Perolehan Medali Islamic Solidarity Games: Indonesia Posisi Ke-7

Kontingen Indonesia mengakhiri perjuangannya dalam Islamic Solidarity Games 2021 di Konya, Turki, dengan menduduki peringkat ketujuh.

Baca Selengkapnya

Hasil Islamic Solidarity Games: Siti Nafisatul Hariroh Raih Emas, Emilia Nova Rebut Perunggu

12 Agustus 2022

Hasil Islamic Solidarity Games: Siti Nafisatul Hariroh Raih Emas, Emilia Nova Rebut Perunggu

Lifter Siti Nafisatul Hariroh menyumbang medali emas pertama bagi Indonesia di ajang Islamic Solidarity Games atau ISG 2021.

Baca Selengkapnya

Islamic Solidarity Games 2022: Ayustina Delia Raih Perak, Eki Febri Rebut Perunggu

9 Agustus 2022

Islamic Solidarity Games 2022: Ayustina Delia Raih Perak, Eki Febri Rebut Perunggu

Atlet balap sepeda Ayustina Delia Priatna menyumbang medali perak pertama untuk Kontingen Indonesia dalam gelaran Islamic Solidarity Games (ISG) 2022.

Baca Selengkapnya

KONI: Vaksinasi Atlet dan Peserta PON Papua Sudah Mencapai 70 Persen

12 Agustus 2021

KONI: Vaksinasi Atlet dan Peserta PON Papua Sudah Mencapai 70 Persen

Ketua Umum KONI Pusat, Marciano Norman, mengatakan tingkat vaksinasi untuk peserta PON Papua sudah sangat tinggi, mencapai 70 persen.

Baca Selengkapnya