“Target saya pada laga ini sebenarnya 10.3 detik, tetapi dengan hasil ini sudah menunjukkan sinyal yang bagus,” kata Suryo. Ia mengaku tenaga yang dikerahkan masih 90 persen. Ditambah lagi, kecepatan larinya dikurangi pada waktu sepuluh detik mendekati finish. “Saya ingin berlari dengan rileks,” kata peraih emas SEA Games 2009 di Laos ini.
Exhibisi kali ini Suryo tampil tidak sendiri. Empat pelari yang termasuk dalam skuad tim Asian Games, Fadlin, Fernando Lumain, Farel Oktaviandi, dan Heru Astrianto juga melakukan demonstrasi. Mereka mengambil start bersamaan usai pertandingan Kejuaraan Sprint Junior dan Remaja hari bertama berakhir. Exhibisi ini disaksikan ketua umum Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) Muhammad Bob Hasan dan pengurusnya.
Setelah Suryo melewati garis finish, Fernando menyusul di urutan kedua dengan 10.77 detik. Selanjutnya, Fadlin dengan 10.78 detik, Farel dengan 10.83 detik. Dan diurutan terkhir ditempati Heru, 10.88 detik.
Menanggapi catatan waktu yang dibukukannya, Fernando menilai hasilnya cukup bagus. “Setelah cidera lama, hasil ini sudah bagus. Hasil ini akan menjadi acuan latihan pada sebulan terakhir,” kata pelari asal Sulawesi Utara ini.
Senada dengan Fernando, Heru juga melihat ajang ini sebagai parameter kesiapannya menghadapi laga di Guangzhou nanti. “Tapi catatan waktu saya tidak bisa dijadikan patokan karena saya nanti turun di nomor 400 meter,” katanya.
Pelatih sprint nasional Eni Nuraini Martohardjo mengaku senang melihat semangat atlet asuhannya berlari pada exhibisi ini. “Melihat catatan waktu mereka, saya optimistis target pecah rekor nasional 39.79 detik untuk tim estafet putra bisa tercapai di Guangzhou nanti,” kata Eni.
Eni juga mentargetkan Suryo bisa memecahkan rekor nasional dengan waktu10.10 detik di nomor 100 meter saat bertanding di Guangzhou nanti. Target ini cukup rasional melihat sebelumnya ia pernah mencatat waktu 10.17 di SEA Games Laos 2009 lalu.
RINA WIDIASTUTI