“Kami memang ingin menang di etape ini. Sejak sepuluh kilometer awal memang sudah melepaskan diri dari rombongan tapi tertangkap. Kemudian saya mencari kesempatan hingga berhasil melepaskan diri lagi di 800 kilometer menjelang finis,” kata Fakrullah.
Setelah melewati real start di depan Klinik Medis BDS Tebel di daerah Buduran, para pembalap langsung mengayuh sepedanya kencang. Pada 10 kilometer setelah start mereka saling berusaha melepaskan diri dari rombongan besar tetapi selalu bisa ditangkap. Persaingan sangat ketat. Pembalap yang mempimpin rombongan pun berganti-gantian.
Pada lomba intermediate sprint pertama di 81,9 kilometer dimenangkan Endra Wijaya dari Customs Cycling Club (CCC), urutan kedua diraih Dadi Suryadi dari Putra Perjuangan dan ketiga dipegang Kurniawan dari Jabar Muda. Pada intermediate sprint kedua di 112, 1 kilometer dijuarai Jelly Dorisman Binong Baru Club, urutan kedua Hari Fitrianto dari Polygon Sweet Nice (PSN) Sedangkan posisi ketiga diraih Robin Manulang dari Araya Indonesia.
Fatahilah Abdulah dari ISSI yang dijaga ketat para pembalap berhasil lepas dan bisa mengambil juara pada intermediate sprint ketiga di 169,9 kilometer. Raja sprint pemegang kaos hijau Budi Santoso dari United Bike Kencana, terus menempel Fatahilah menempati jposisi kedua. Peringkat ketiga dipegang Prasetyo P. Heksa dari CCC.
Menjelang garis finis, persaingan semakin ketat walaupun diguyur hujan. Aksi Fakrullah yang melepaskan diri di 10 kilometer menuju finis membuat rombongan pembalap di belakanganya tambah agresif untuk mengejar hingga ia bisa ditangkap. Tidak ingin terus berada di rombongan, pembalap Malaysia ini kembali mencoba kabur dan berhasil di 800 meter menuju finis.
Budi Santoso mengaku persaingan hari ini sangat ketat. “Dari awal para pembalap banyak yang kabur-kabur. Saya bahkan sempat berpikir kaos hijau ini lepas, tetapi saya kembali bersemangat saat melewati kota saya Lumajang sehingga bisa ambil intermediate sprint dan dapat tambahan poin,” kata pembalap yang biasa disapa Tungko ini. Posisinya sebagai pemegang kaos hijau sebagai lambang raja sprint masih melekat padanya sejak etape kedua hingga etape kedelapan ini.
Herwin Jaya pembalap PSN pun sependapat dengan Tungko. “Tim kami harus kerja mati-matian untuk bisa terus berada di depan, saya juga bisa ambil intermediate sprint ketiga di urutan keempat,” katanya. Herwin mengaku dibantu rekan-rekan timnya sehingga bisa kembali mempertahankan kaos kuning sekaligus kaos merah-putih sebagai pembalap dengan akumulasi waktu tercepat secara umum dan indonesia.
Pembalap yang mungkin menggeser posisi Tungko sebagai pemilik kaos hijau dan Herwin Jaya sebagai pemegang kaos kuning dan juga kaos merah-putih adalah Fatahilah. Karena posisi berada di bawah Budi maupun Herwin secara langsung. “Etape selanjutnya waspadai Fatahilah,” kata Herwin.
Fatahilah tidak berambisi untuk meraih kaos kuning yang dipegang Herwin maupun kaos hijau yang dipegang Budi. “Tanpa dukungan tim yang utuh, saya tidak berambisi menggeser posisi mereka. Saya cukup puas bisa menjadi runner up,” kata pembalap yang baru saja mendapat gelar sarjana olahraga April lalu ini.
Fatahilah terlihat mendekati Tungko dan Herwin setelah melihat perolehan Tungko telah mengumpulkan 16 poin dan selisihnya dengan Herwin 14 detik. “Selamat ya, posisimu sudah aman,” kata Fatahilah sambil menyalami Tungko dan Herwin.
Speedy Tour D’Indonesia masih menyisakan dua etape. Etape kesembilan, rute yang akan dilalui adalah Gilimanuk-Renon-Bali sejauh 137,5 kilometer. Para pembalap akan menyebrang selat Bali melalui kapal Fery dari Ketapang ke Gilimanuk. Barulah mereka akan start di stasiun bis Gilimanuk sekitar pukul 13.00 WIT dan diperkirakan mencapai finis di Monumen Perjuangan Bali di jalan Raya Puput sekitar pukul 16.30 WIT.
Etape terakhir perlombaan akan berlangsung Renon Circuit dengan lintasan Jalan Puputan Renon sekitar pukul 15.00 WIT. Pembalap akan melintasi sirkuit 16,8 kilometer tujuh kali sehingga total lintasan sepanjang 117,6 kilometer. RINA WIDIASTUTI | MAHBUB DJUNAIDI