TEMPO Interaktif, Jakarta - Perjuangan petinju amatir, Vinky Montolalu di kelas 64 kilogram Asian Games XVI Guangzhou, Cina, harus berhenti di perempat final. Ia gagal mengatasi petinju Thailand, Wuttichai Masuk, 2-4 pada pertandingan yang berlangsung di Foshan Gymnasium, Senin (22/11).
Vinky sempat diharapkan bisa menambah perolehan medali apabila ia berhasil maju ke semifinal. Namun, harapan itu pun pupus setelah kekalahannya ini. Rekannya, Alex Tatontos yang turun di kelas 69 kilogram telah tersingkir di babak pertama setelah keok dari keok dari petinju Taiwan, Wei Jen Chang, 13-4.
Cabang tinju sejak awal memang tidak diprediksikan bisa mendulang emas. Bahkan cabang ini baru diputuskan maju ke Asian Games sekitar tiga bulan sebelum keberangkatan ke Guangzhou. Sehingga persiapannya mungkin terbatas.
Awalnya, komandan Program Indonesia Emas (Prima), Tono Suratman mengumumkan tinju, biliar, menembak dan voli indoor diberi kesempatan maju ke Asian Games. Tetapi pada saat itu, ia berharap petinju putri yang dikirm ke Guangzhou.
Selain mendapatkan Rp 400 juta dari pemerintah, pasangan ganda Markis Kido/Hendra Setiawan juga mendapat 1 kg emas untuk bonus medali emas Asian Games yang diraihnya.
Untuk 4 medali emas, 9 perak, dan 13 perunggu yang diraih pemerintah mengeluarkan Rp 45,39 miliar. Sebanyak 22 atlet perahu naga yang meraih tiga emas masing-masing mendapatkan bonus Rp 1,2 miliar.
Setiap induk cabang olahraga mendapat kesempatan lebih luas untuk bekerja sama dengan negara-negara lain agar mendapatkan bekal persiapan yang lebih baik.
Cina Juara Umum Asian Games, Indonesia Peringkat Ke-15
27 November 2010
Cina Juara Umum Asian Games, Indonesia Peringkat Ke-15
Indonesia berada di peringkat 15. Jika dibandingkan dengan negara-negara Asia Tenggara lainnya, Indonesia masuk urutan ketiga di bawah Thailand dan Malaysia.
