Umar Syarif Hanya Raih Perak Karena Terpancing Lawan
Rabu, 24 November 2010 18:52 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta - Karateka senior Indonesia, Umar Syarif, yang digadang-gadang bisa meraih emas di Asian Games XVI Guangzhou, Cina, gagal memenuhi harapan tersebut. Umar yang turun di kelas -84 kilogram harus puas dengan perak setelah takluk ditangan karateka Iran, Zabiollah Poorshab, 3-7 di pertandingan final, Rabu (24/11).
"Sebenarnya kita berharap Umar dapat emas, tetapi kenyataannya meleset," kata Djafar Effendy Djantang, manajer cabang karate di Guangzhou, kepada Tempo. Walaupun kali ini prediksinya masih meleset, Djafar tetap optimistis target cabang karate untuk menyabet satu emas bakal terwujud. “Masih ada karetaka lain yang berpeluang,” katanya.
Djafar menilai peluang Umar meraih emas kali ini cukup besar. Sayangnya di partai final, Umar lebih dikendalikan lawan. “Umar terpancing pola lawannya untuk terus-terusan menyerang, akibatnya Umar kalah karena lawannya memang pertahanannya kuat,” kata Djafar.
Sebenarnya, Umar telah memulai kiprahnya melangkah ke final dengan mulus dan meyakinkan. Peraih perunggu Asian Games Doha 2006 ini mampu menaklukkan lawannya dengan mudah tanpa kehilangan satu angka pun.
Umar meraih kemenangan pertama dengan membungkam karetaka Makau, Lei Kuong di babak perempat final 5-0 karena sebelumnya ia mendapatkan bye. Selanjutnya di semifinal, ia menaklukkan atlet andalan tuan rumah, Ki Peng, 3-0. Sayangnya, di final ia gagal menaklukkan karateka Iran.
Cabang karate selain menyumbang perak dari Umar, juga menyumbang perunggu melalui Faizal Zainudin yang turun di nomor kata individu putra. Dua karateka lainnya yang turun hari ini, yaitu Dewi Yulianti di nomor kata putri dan Martinel Prihastuti di kelas -50 kg, gagal meraih medali.
"Hari ini sudah cukup bagus, kami menurunkan empat karateka, dua di antaranya menyumbang medali," kata Djafar. Dengan hasil ini, berarti target emas yang digadang-gadang sejak awal belum bisa terwujud. Namun, Djafar belum berkecil hati. Ia tetap optimistis target satu emas tetap bisa dicapai oleh atlet lainnya.
"Masih ada peluang dari Jintar Simanjuntak dan Donny Dharmawan. Keduanya ditargetkan masuk final," kata Djafar. Jintar yang turun di kelas -60 dan Donny di kelas -67 kilogram akan berlaga Kamis (25/11).
Menurut Djafar, keduanya telah mengikuti program pelatnas sekitar sembilan bulan dengan baik ditambah lagi saat ini mereka dalam kondisi bagus sehingga ia berharap keduanya bisa tampil bagus saat bertanding nanti.
RINA WIDIASTUTI