TEMPO.CO, Jakarta - Pasangan ganda putri Indonesia, Greysia Polii/Meiliana Jauhari, mengaku kecewa dengan keputusan Badminton World Federation yang mendiskualifikasi mereka dari Olimpiade London 2012. Keduanya dianggap sengaja mengalah, saat laga terakhir babak penyisihan Grup C, untuk menghindari bertemu dengan pasangan Cina, Wang Xiaoli/Yu Yang, di perempat final.
"Kami dilatih oleh senior-senior yang mempunyai pengalaman mendunia, kami siap kalah. Namun, kami tidak siap untuk dituduh curang," kata Meiliana, seperti dikutip situs resmi PBSI, Kamis, 2 Agustus 2012.
Perjalanan Greysia/Meiliana menuju Olimpiade London tidaklah mudah. Mereka harus melewati babak kualifikasi. Greysia sempat mengalami cedera bahu akibat terjatuh saat bertanding di Taipei Open Grand Prix Gold 2011. Sejak itu, penampilannya sempat menurun drastis, beberapa kali tersingkir di babak awal. Dalam kondisi itu, Greysia bangkit dan bisa mendapat tiket Olimpiade.
Meski demikian, Greysia mencoba tabah menerima kenyataan ini. "Sebagai pemain, kejadian ini membuat kami terpukul, tapi setidaknya kami sudah berusaha dan menyelesaikan pertandingan," ujarnya. "Tapi, kami mengucap syukur pada Tuhan, buat keadaan ini lebih baik daripada sedih."
Greysia/Meiliana mengaku sempat shock dan tak percaya dengan apa yang telah terjadi. Karena keputusan sudah dijatuhkan, mereka hanya bisa pasrah menerima. "Ya mau bagaimana lagi, mungkin Tuhan punya rencana lebih indah untuk kami. Kecewa itu pasti, namun kami akan fight back dengan prestasi," ujar Meiliana.
Greysia menambahkan, "Saya merasa sedih sewaktu saya tidak bisa bermain bulu tangkis lagi. Saya pernah merasakan itu saat mengalami cedera bahu kanan kemarin. Jadi, sekarang tak ada alasan untuk saya bersedih dan menyerah, karena saya masih bisa bermain bulu tangkis dengan tangan normal."
BWF mendiskualifikasi delapan atlet ganda putri dari Olimpiade London sebab mereka diduga melakukan manipulasi hasil pertandingan, agar mendapat undian yang menguntungkan pada babak sistem gugur.
Peristiwa ini terjadi pada laga Grup C yang berlangsung di Wembley Arena, Selasa, 31 Juli 2012. Pasangan nomor satu dunia asal Cina, Wang Xiaoli/Yu Yang, berupaya untuk kalah saat melawan pasangan Korea Selatan, Jung Kyung-eun/Kim Ha-na, agar tidak menjadi juara grup karena tidak ingin bertemu pasangan asal Cina lainnya, Tian Qing/Zhao Yunlei, di semifinal.
RINA WIDIASTUTI | PBSI
Berita terkait:
Tim Indonesia Terima Didiskualifikasi
Tontowi/Liliyana Mohon Doa Rakyat Indonesia
Didiskualifikasi, Atlet Bulu Tangkis Ini Pensiun
BWF Diskualifikasi Delapan Atlet Badminton
Eko Yuli dan Triyatno ''Angon'' Kambing Bareng
Triyatno Sumbang Medali Perak Olimpiade
Buat Apa Bonus yang Didapat Triyatno?
Cucu Ratu Elizabeth Sumbang Medali Perak
Atlet Panahan Indonesia Lolos ke Babak 16 Besar
Berita terkait
Olahraga Piring Terbang Ingin Diakui dan Jadi Anggota KONI, Ini Usaha yang Mereka Lakukan
29 November 2023
Perkumpulan Piring Terbang Indonesia (PPTI) mengusung misi memperluas perwakilan organisasi di tingkat daerah demi menjadi anggota KONI.
Baca SelengkapnyaProfil Peraih Emas Cabor Renang Siman Sudartawa, Kecewa Saat Kirab Atlet SEA Games 2023
22 Mei 2023
Siman Sudartawa peraih medali emas cabang renang di SEA Games, ungkapkan kekecewaan saat kirab lalu. Ini profilnya.
Baca SelengkapnyaKetua MPR Dukung Letjen TNI (Purn) Marciano Norman Pimpin KONI
12 April 2023
Letjen TNI (Purn) Marciano Norman terbukti dalam mengelola, membina, mengembangkan, dan meningkatkan prestasi atlet.
Baca SelengkapnyaMenpora Dito Ariotedjo Temui Ketua KONI Pusat Marciano Norman, Bahas Apa?
4 April 2023
Menpora Dito Ariotedjo menemui Ketua KONI Pusat Marciano Norman setelah dilantik Presiden Jokowi. Sejumlah isu dibahas dari SEA Games hingga PON.
Baca SelengkapnyaDisahkan KONI, 4 Anggota Baru dari DOB Papua Langsung Bisa Ikut PON 2024
13 Maret 2023
Rakernas KONI 2023 mengesahkan empat anggota baru yakni Papua Selatan, Papua Tengah, Papua Pegunungan, dan Papua Barat Daya.
Baca SelengkapnyaBamsoet Bangga Citra Ditetapkan Raih Perak Olimpiade London 2012
19 September 2022
Peraih emas dan perunggu di kelas putri 53 kg terbukti doping. Citra yang di posisi empat akhirnya naik ke peringkat dua.
Baca SelengkapnyaCitra Febrianti Terima Pengalungan Medali Perak Olimpiade 2012, Bonus Sudah Didapat pada 2020
18 September 2022
Mantan lifter Indonesia Citra Febrianti tak kuasa menahan tangis bahagia setelah resmi mendapat realokasi medali perak Olimpiade 2012 London.
Baca SelengkapnyaLawan Terbukti Doping, Lifter Citra Terima Medali Perak Olimpiade London 2012
17 September 2022
Mantan atlet angkat besi Citra Febrianti akan menerima medali perak Olimpiade London 2012 setelah dua lawannya terbukti memakai doping.
Baca SelengkapnyaKONI Klaim Hadiah Pemenang Indonesia International Marathon Jack Ahearn Sudah Lunas
1 September 2022
Ada 2 pelari asing pemenang Indonesia International Marathon yang hadiahnya belum dibayarkan. Sandiaga Uno angkat bicara.
Baca SelengkapnyaPolemik Hadiah Indonesia International Marathon untuk Pelari Asing, Ini Penjelasan KONI Pusat
1 September 2022
Indonesia International Marathon digelar pada 26 Juni 2022 di Bali. Sebagai pemenang, pelari asing, Jack Ahearn, mengaku belum menerima hadiahnya.
Baca Selengkapnya