Poros Kaki Menjaga Esensi Kesantunan Tari Zapin  

Reporter

Editor

Ali Anwar

Selasa, 11 September 2012 16:36 WIB

PON XVIII Riau

TEMPO.CO, Jakarta - Sekitar seribu muda-mudi Riau menunjukkan kebolehannya menari zapin beriring lagu Lancang Kuning saat pembukaan Pekan Olahraga Nasional (PON) ke-18 Riau 2012 di lapangan Stadion Utama Panam, Riau, kemarin.

Bagi para penari yang kebanyakan dari kalangan pelajar dan mahasiswa itu tari zapin amat akrab. Karena, tarian gemulai campur energik itu telah mereka lihat dan praktekkan sejak amat belia. “Sehingga saat latihan untuk PON, kami tinggal menyesuaikan dengan arahan koreografer,” kata Hasanah, salah seorang penari.

Budayawan Riau, Al Azhar, mengatakan sifat tari zapin yang gemulai dan energik inilah yang tidak lekang dimakan waktu, karena sesuai dengan karakteristik anak muda yang selalu bergerak aktif. Ekspresi persaudaraan antarpemain, antara pemain dengan pemusik, juga membuat tarian tambah bergairah, sehingga mampu meredam rasa malu bagi penari baru.

Karena tarian tradisional ini berlandaskan pada nilai-nilai agama Islam, maka gerakannya dibuat menjadi amat santun. Tari Zapin pada mulanya merupakan tarian hiburan di kalangan raja-raja di istana setelah dibawa oleh para pedagang sejak berabad-abad silam.

Musik pengiringnya terdiri dari dua alat yang utama, yaitu alat musik petik gambus dan tiga buah alat musik tabuh gendang kecil yang disebut marwas. Sebelum 1960, zapin ditarikan oleh kaum lelaki, namun setelahnya hingga kini lebih sering ditarikan oleh lelaki dan perempuan.

Gerakannya tidak menimbulkan syahwat, kata Al Azhar, karena esensinya bertumpu pada kaki. “Pinggul sampai kepala digerakkan oleh poros kaki, bukan pada tangan dan pinggul,” kata Ketua Pengurus Harian Adat Melayu Riau itu.


Kalau sumbunya pinggul dan tangan, menjadi joget. Tidak sesuai dengan adat Melayu yang bersendikan pada ajaran Islam,” ujarnya. Itu sebabnya, kata Al Azhar, patung penari zapin di jalan protokol, yang membelakangi kantor Gubernur Riau, dicibir masyarakat Riau, karena menonjolkan bokong perempuan.

Patung tari zapin yang dibuat oleh pematung I Nyoman Nuarta itu lebih dekat pada esensi tari joget, mendekati jaipong dari Jawa Barat. Sebagai karya patung, Al Azhar mengaku amat hormat terhadap Nyoman Nuarta. “Tapi kalau dia menganggap itu sebagai ekspresi zapin, maka itu gagal total, gagal banget.”

Meski patung “bahenol” bernilai miliaran rupiah itu tetap berdiri kokoh, dia yakin generasi muda melayu Riau tidak akan tergoyahkan pada esensi zapin yang sesungguhnya: kaki sebagai porosnya.

ALI ANWAR

Berita lain:

Liputan Khusus PON Riau 2012
Pertama Kalinya, Atlet PON Dicoret karena Transfer

Tes Doping Atlet PON 2012 Numpang di Bangkok
Serba Minimalis, PON Dibuka Presiden Hari Ini
Derita di Wisma Atlet

Noval Sumbang Emas Pertama untuk Sulawesi Tengah

Tryaningsih Torehkan Hat Trick di PON

Berita terkait

Sokong Pertumbuhan Industri Kreatif, Ini Strategi Kemenparekraf

20 November 2019

Sokong Pertumbuhan Industri Kreatif, Ini Strategi Kemenparekraf

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mengungkapkan tiga strategi untuk mendukung pertumbuhan industri kreatif.

Baca Selengkapnya

Wishnutama Janji Cegah Konflik Kepentingan Hary Tanoe di Tender

7 November 2019

Wishnutama Janji Cegah Konflik Kepentingan Hary Tanoe di Tender

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wishnutama berjanji akan mencegah terjadinya konflik kepentingan dalam tender di kementeriannya.

Baca Selengkapnya

Begini Gaya Pidato ala Bos Media Wishnutama Setelah Jadi Menteri

23 Oktober 2019

Begini Gaya Pidato ala Bos Media Wishnutama Setelah Jadi Menteri

Di awal pidatonya, Wishnutama mendapat sambutan meriah dari tamu karena berkali-kali melontarkan guyonan yang mengundang tawa.

Baca Selengkapnya

Jadi Menparekraf, Wishnutama Tanggung Sederet Pekerjaan Rumah

23 Oktober 2019

Jadi Menparekraf, Wishnutama Tanggung Sederet Pekerjaan Rumah

Sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wishnutama bakal menanggung sederet pekerjaan rumah yang mesti dikelarkan dalam lima tahun.

Baca Selengkapnya

Kementerian Pariwisata: Sumbar Melimpah Potensi Wisata Halal

14 Februari 2019

Kementerian Pariwisata: Sumbar Melimpah Potensi Wisata Halal

Kementerian Pariwisata berupaya mengejar target peringkat tertinggi wisata halal untuk Indonesia pada 2019.

Baca Selengkapnya

Promosi Wisata Indonesia di Estonia Lewat Kopi, Yoga, dan Sasando

10 Februari 2019

Promosi Wisata Indonesia di Estonia Lewat Kopi, Yoga, dan Sasando

Pengunjung Tourest Travel Trade Fair 2019 antusias menikmati pertunjukan seni sebagai bagian dari promosi wisata di Paviliun Wonderful Indonesia.

Baca Selengkapnya

2019, Kemenpar Targetkan Datangkan 4 Juta Wisman dari Perbatasan

1 Februari 2019

2019, Kemenpar Targetkan Datangkan 4 Juta Wisman dari Perbatasan

Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menargetkan mampu mendatangkan 4 juta wisatawan mancanegara (wisman)

Baca Selengkapnya

Mau Promosi Wisata, Harus Tahu Tren Pariwisata Berkelanjutan 3P

30 Januari 2019

Mau Promosi Wisata, Harus Tahu Tren Pariwisata Berkelanjutan 3P

Valerina Daniel mengatakan pembangunan pariwisata berkelanjutan kini menjadi tren dalam setiap promosi wisata.

Baca Selengkapnya

Sabang Punya Bandara, Potensi Wisata di 4 Titik Bakal Terdongkrak

20 Januari 2019

Sabang Punya Bandara, Potensi Wisata di 4 Titik Bakal Terdongkrak

Saat ini Sabang memiliki Bandara Maimun Saleh. Ini merupakan fasilitas militer TNI Angkatan Laut dan hanya disinggahi tiga maskapai penerbangan.

Baca Selengkapnya

Festival Lembah Ijen Awali Atraksi 2019 di Banyuwangi

13 Januari 2019

Festival Lembah Ijen Awali Atraksi 2019 di Banyuwangi

Festival Lembah Ijen dipusatkan di Taman Gandrung Terakota Banyuwangi dengan sajian utama Sendratari Meras Gandrung.

Baca Selengkapnya