Atlet Kontingen Nusa Tenggara Barat Iswandi, merayakan kemenangan setelah berhasil meraih medali emas cabang atletik lari 100 meter putra pada PON XVIII, di stadion Atletik, Komplek Rumbai Sport Centre, Pekanbaru, Riau, 12-9, 2012. TEMPO/Imam Sukamto
TEMPO.CO, Jakarta - Dana untuk memberangkatkan atlet mengikuti kompetisi di luar negeri terbatas. Asisten Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kementerian Pemuda dan Olahraga, Joko Sulistyono, mengaku dilematis.
“Tidak semua bisa diakomodasi,” kata dia kepada Tempo di Jakarta, Kamis, 8 November 2012.
Djoko mengatakan, tahun ini, dana yang tersedia untuk membantu pemberangkatan atlet hanya Rp 9 miliar. Jumlah dana Rp 9 miliar ini, kata dia, turun jauh dari tahun lalu sebesar Rp 34 miliar.
Sedangkan cabang olahraga yang mengajukan proposal pemberangkatan atlet juga banyak. Kementerian terpaksa memberikan dana kepada siapa yang lebih dahulu mengajukan.
Menurut Djoko, tak ada bantuan rutin dari Kementerian untuk pengurus-pengurus cabang olahraga. “Kami hanya menunggu proposal dari pengurus cabang olahraga,” kata Djoko.
Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Djohar Arifin sebelumnya mengatakan, pihaknya membutuhkan dana Rp 2 miliar untuk kebutuhan timnas selama berada di Malaysia. Dana itu berasal dari patungan pengurus dan donatur. Djohar juga mengatakan, dana dari Kementerian Pemuda dan Olahraga belum cair.
Menanggapi hal ini, Djoko mengatakan, memang PSSI pernah mengajukan proposal soal keikutsertaan Piala AFF di Malaysia November ini. Namun, pihaknya tak bisa memenuhi permintaan itu. “Habis dana kami untuk menampung usulan dari cabang olahraga lain,” ujarnya. GADI MAKITAN
