Didukung Bartoli, Cibulkova Yakin Menang
Editor
Agus baharudin olahraga
Jumat, 24 Januari 2014 18:55 WIB
TEMPO.CO, Melbourne - Petenis Slovakia unggulan ke-20, Dominika Cibulkova, menyatakan terinspirasi oleh petenis Prancis, Marion Bartoli, yang tahun lalu tidak difavoritkan tetapi mampu memenangi pertandingan babak final Grand Slam Wimbledon 6-1, 6-4 melawan petenis Jerman, Sabine Lisicki. Dengan inspirasi itulah Cibulkova yakin dapat mengalahkan unggulan keempat dari Cina, Li Na, pada babak final turnamen tenis Grand Slam Australia Terbuka 2014 di Melbourne, Sabtu besok, 25 Januari 2014.
Prestasi terbaik Cibulkova sebelumnya adalah mencapai semifinal Prancis Terbuka 2009.
Cibulkova, 24 tahun, mendapat dukungan langsung Bartoli yang juga sahabat lamanya. Bartoli yang kini telah gantung raket menemui Cibulkova di Melbourne untuk memberikan dukungan.
“Begitu saya selesai bertanding di semifinal, Bartoli menemui saya di tempat saya berlatih,” ungkap Cibulkova.“Dia memeluk saya, dan kemudian kami berdua bertangis-tangisan. Dia begitu bahagia melihat saya lolos ke final."
Dengan dukungan Bartoli, Cibulkova merasa percaya diri menghadapi Li Na. “Dia inspirasi besar saya ketika ia memenangi Wimbledon. Kami berteman dekat, dan saya tahu dia berlatih keras untuk itu. Dia pantas meraih gelar juara itu,” tutur Cibulkova yang tingginya hanya 1,61 meter.
Meski posturnya tidak tinggi untuk seorang pemain tenis, namun sejumlah pemain membuktikan hal itu bukan halangan untuk mencapai prestasi tertinggi. Contoh pemain mungil yang juga berpretasi misalnya Amanda Coetze dari Afrika Selatan. Meski tingginya hanya 1,58, Coetzrer mampu bertahan selama bertahun-tahun sebagai pemain top sepuluh besar dunia.
"Ketika saya mulai bermain tenis, saya pikir Coetzer masih menjadi pemain. Ini bukan soal seberapa tinggi Anda. Meskipun Anda tinggi, tidak mutlak bakal hebat. Ini lebih pada keyakinan Anda. Inilah yang terpenting,” kata Cibulkova.
BBC | AGUS BAHARUDIN