TEMPO.CO, Jakarta - Pengurus Pusat Persatuan Tenis Seluruh Indonesia (PP Pelti) menyambut baik prestasi yang diukir oleh petenis junior Tami Grende dengan menjuarai nomor ganda putrid di ajang Wimbledon. Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi Pelti, Donald Wailan, mengatakan prestasi menjuarai Wimbledon di nomor ganda putri merupakan awal yang bagus bagi perjalanan Tami.

"Kalau mau terus berprestasi dia harus rajin mengikuti turnamen internasional," kata Wailan, Senin, 7 Juli 2014. Pasalnya, lanjut Wailan, untuk mengukir prestasi internasional di cabang olahraga tenis bergantung pada kemampuan individu sang atlet. Tugas Pelti selaku induk organisasi berupaya memfasilitasi turnamen-turnamen internasional.

Wailan menuturkan jauh sebelum Tami mengukir prestasi di Wimbledon, Indonesia sudah memiliki seorang Yayuk Basuki dan Angelique Wijaya. Dari sisi kemampuan, Tami memiliki potensi yang bagus ke depannya.

Sebenarnya, Wailan menjelaskan, dari sisi kemampuan petenis Indonesia sudah bisa bersaing di level internasional. Salah satu hal yang menjadi hambatan ialah kurangnya turnamen yang bisa mengangkat para pemain. "Semua pemain Indonesia bisa bersaing tapi masalahnya mereka hanya mengikuti turnamen kecil," ucapnya.

Ia menilai dukungan dana menjadi persoalan utama ketika harus mengelar turnamen internasional atau sekelas Satellite (Future). Turnamen Satellite merupakan kejuaraan tenis yang menawarkan hadiah uang tunai sebesar 10.000 hingga 25.000 dolar Amerika.

"Belum ada pihak yang tertarik mengadakan turnamen internasional. Tahun ini saja baru ada tiga turnamen untuk putri sedangkan putra tidak ada sama sekali," kata Wailan. Padahal turnamen-turnamen Future merupakan langkah awal jika ingin berprestasi di tingkat yang lebih tinggi. Ia pun berharap ada pihak yang tertarik untuk memberikan dukungan terhadap cabang olahraga tenis di Indonesia.

Sebelumnya, petenis asal Indonesia Tami Grende sukses merebut gelar juara Wimbledon bersama petenis Cina, Qiu Yu Ye pada Ahad, kemarin. Keduanya memenangi nomor ganda putri junior setelah mengalahkan ganda Cek, Marie Bouzkova/Dalma Galfi 6-2, 7-6 (5).

ADITYA BUDIMAN