Indonesia's Mohammad Ahsan (back) and Hendra Setiawan return a shot to South Korea's Kim Ki-jung and Kim Sa-rang during their men's double semi-final match at the Indonesia Open badminton championship in Jakarta (6/21). REUTERS/Beawiharta
TEMPO.CO, Jakarta - Pasangan ganda putra Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan harus pulang lebih awal dari turnamen Yonex All England Open 2015. Mereka dikalahkan pasangan Cina, Fu Haifeng/Shang Nan, dalam tiga set pertandingan dengan skor 21-16, 19-21, dan 21-18.
Ganda putra peringkat kelima dunia ini gagal mempertahankan trofi dari turnamen prestisius itu. Pada 2014, mereka berhasil merebut gelar juara All England. Kemenangan itu memberikan angin segar bagi tim ganda putra Indonesia yang sudah lama absen naik podium di All England.
Dengan kalahnya pasangan ini, ganda putra Indonesia hanya menyisakan Angga Pratama/Ricky Karanda Suwardi, Wahyu Nayaka Arya Pankaryanira/Ade Yusuf Santoso, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo, Markis Kido/Agrippina Primarahmanto Putera, dan Andrei Adistia/Hendra Aprida Gunawan.
Kabar tak menggembirakan juga datang dari tunggal putri. Indonesia tak menyisakan satu wakil pun di nomor tunggal putri dalam All England. Linda Wenifanetri dan Bellaetrix Manuputty tak mampu menghadapi lawan masing-masing. Linda kalah oleh pemain Thailand, Porntip Buranaprasertsuk. Sedangkan Bella harus tunduk kepada tunggal putri asal India, Saina Nehwal.
Untuk tunggal putra, masih ada satu harapan, yakni Dionysius Hayom Rumbaka. Dia berhasil mengalahkan Tommy Sugiharto, yang sama-sama wakil Indonesia. Sedangkan di nomor ganda putri, harapan hanya pada satu pasangan, yakni Nitya Krishinda Maheswari/Greysia Polii.