TEMPO.CO, Jakarta - Atlet favorit publik Swiss, Roger Federer, mengekspresikan kekecewaannya terhadap skandal korupsi yang menimpa badan sepak bola dunia FIFA pada Jumat.
Federer, 33 tahun, yang merupakan penggemar tim lokal FC Basel memberikan opininya mengenai masalah itu setelah mencapai putaran keempat Prancis Terbuka.
"Saya merupakan penggemar sepak bola, tapi bukan penggemar FIFA," kata Federer kepada para pewarta.
"Saya suka menonton sepak bola. Anda tahu, ketika Anda merupakan seorang penggemar, apa yang Anda inginkan adalah semua hal berlangsung dengan baik di jalan yang benar dan itu kelihatannya bukan masalah."
"Namun Anda tahu, saya pikir ini begitu mengecewakan untuk melihat apa yang terjadi pada hari ini. Saya pikir ini merupakan hal buruk terkait citra. Saya hanya ingin menjadi penggemar sepak bola. Tidak ada yang lain."
Pemungutan suara pada Jumat akan menentukan apakah kompatriot Federer, Sepp Blatter, 79 tahun, akan kembali terpilih sebagai presiden organisasi yang dihantam krisis itu.
Penggemar Real Madrid Rafael Nadal, juara bertahan Prancis Terbuka, yang pamannya bermain untuk Barcelona dan timnas Spanyol, mengatakan para pejabat olahraga perlu untuk "jujur dan adil."
"Jika ada sejumlah orang yang tidak jujur dengan orang-orang lainnya, maka mereka tidak layak berada di tempat mereka berada," kata pria Spanyol itu, seperti dilansir Reuters.
"Maka jika itu terjadi pada kasus ini dengan sebagian orang di FIFA, merupakan berita hebat bahwa orang-orang itu tidak akan kembali berada di sana."
"Penting untuk memiliki orang-orang yang tepat di semua tempat."
ANTARA
Berita terkait
Korupsi di FIFA, Sepp Blatter dan Michel Platini Mulai Disidang
8 Juni 2022
Mantan Presiden FIFA Sepp Blatter dan mantan Presiden UEFA Michel Platini dijadwalkan menghadiri persidangan di pengadilan Swiss, Rabu, 8 Juni 2022.
Baca SelengkapnyaRusia dan Qatar Bantah Isu Suap di Piala Dunia 2018 dan 2022
8 April 2020
Rusia dan Qatar membantah isu bahwa mereka melakukan suap untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2018 dan 2022.
Baca SelengkapnyaSkandal Suap FIFA Untuk Piala Dunia 2018 dan 2022 Terkuak Lagi
7 April 2020
Empat mantan anggota Komite Eksekutif FIFA disebut menerima suap hingga jutaan dolar Amerika untuk pemilihan tuan rumah Piala Dunia 2018 dan 2022.
Baca SelengkapnyaPiala Dunia 2022, Ini Kecurangan yang Dituduhkan ke Qatar
31 Juli 2018
Tim pencalonan Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022 dituduh menggunakan cara-cara kotor untuk menang.
Baca SelengkapnyaPresiden PSG Disebut Terlibat Dalam Kasus Suap Sekjen FIFA
13 Oktober 2017
Presiden PSG Nasser Al Khelaifi diduga menyuap Sekjen FIFA Jerome Valcke terkait hak siar Piala Dunia di sejumlah negara.
Baca SelengkapnyaFIFA Akhirnya Rilis Laporan Investigasi Piala Dunia yang Bocor
28 Juni 2017
FIFA memutuskan untuk menerbitkan laporan Garcia soal keputusan
untuk menunjuk Rusia dan Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia.
Korupsi FIFA, Arzuaga Akui Bersalah dalam Pencucian Uang
16 Juni 2017
Mantan bankir Jorge Arzuaga mengaku bersalah pada Kamis
terhadap kasus konspirasi pencucian uang AS
Langkah FIFA dalam Memerangi Korupsi Dipertanyakan
10 Mei 2017
Keputusan FIFA memberhentikan tim etik "adalah kemunduran
dalam perang melawan korupsi"
Korupsi FIFA, Jerome Valcke Ajukan Banding atas Skorsingnya
1 Maret 2017
Mantan Sekjen FIFA Jerome Valcke mengajukan banding ke Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) terhadap skorsing 10 tahun yang diterimanya.
Baca SelengkapnyaAleksander Ceferin Jadi Presiden UEFA Gantikan Platini
15 September 2016
Aleksander Ceferin, presiden federasi sepak bola Slovenia, terpilih sebagai kepala badan sepak bola Eropa UEFA yang baru.
Baca Selengkapnya