Langkah Murray Terjegal Anderson di Perempat Final  

Reporter

Selasa, 8 September 2015 17:50 WIB

Ekspresi Andy Murray, setelah berhasil mengalahkan lawannya asal Brasil Thomaz Bellucci, pada babak ketiga US Open di New York, 5 September 2015. Murray mengalahkan Belluci dengan tiga set 6-3 6-2 7-5. AP/Julio Cortez

TEMPO.CO, Jakarta -Petenis Britania Raya Andy Murray tersingkir dari turnamen AS Terbuka setelah kalah dari pemain Afrika Selatan, Kevin Anderson, dalam laga yang mengakhiri dua grand slamnya berturut-turut. Anderson melaju ke perempat final dengan kemenangan 7-6(5)6-3 6-7(2) 7-6(0) di Stadion Louis Armstrong.

"Ini jelas sangat mengecewakan. Kerja keras selama bertahun-tahun untuk membangun konsistensi kemenangan pupus sudah," ujar petenis asal Skotlandia yang dengan frustasi menghancurkan raketnya setelah kalah pada set kedua. "Kekalahan ini sangat sulit diterima," ujar Murray yang kini menjadi unggulan ketiga dunia.

"Lapangan itu membuat saya tidak bisa banyak menyerang. Tapi jika kamu melawan pemain dengan gaya permainan seperti dia, kamu harus sedikit bertahan terlebih jika servisnya bagus," kata Murray.

Ia pun menyesalkan beberapa kesempatan yang hilang saat melawan Anderson yang kini menduduki peringkat 15 dunia. "Ketika kamu melawan pemain yang tidak selevel denganmu, kamu harus membuatnya gugup. Saya merasa memiliki kesempatan itu tapi saya tidak berhasil memanfaatkannya dengan baik," ujar Murray.

Murray yang sebelumnya telah berjuang selama seminggu penuh dan memenangkan putaran kedua hanya dengan dua set, tidak menganggap kelelahan sebagai penyebab dia kalah.

"Saya bisa bermain karena saya ingin menang hingga pertandingan terakhir, jadi saya tidak berpikir jumlah pertandingan yang telah saya jalani merupakan faktor kekalahan saya," tuturnya.

ANTARA

Berita terkait

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

1 hari lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

1 hari lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

1 hari lalu

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

Kepolisian Los Angeles mengkonfirmasi bahwa lebih dari 200 orang ditangkap di LA dalam gejolak demo mahasiswa bela Palestina. Bagaimana kronologinya?

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

1 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

2 hari lalu

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

2 hari lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

2 hari lalu

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan pihaknya "mengutuk segala ancaman dan tindakan intimidasi" terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)

Baca Selengkapnya

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

2 hari lalu

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

Para pejabat Hamas dan CIA dijadwalkan bertemu dengan mediator Mesir di Kairo untuk merundingkan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

2 hari lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya