Deontay Wilder dan Alexander Povetkin Saling Ancam

Reporter

Selasa, 17 Mei 2016 23:01 WIB

TEMPO/ Ramdani

TEMPO.CO, New York - Kubu petinju juara dunia kelas berat WBC, Deontay Wilder, dan penantang pertama dari Rusia, Alexander Povetkin, saling ancam akan menuntut ke pengadilan menyusul rencana pertarungan mereka di Moskow, Rusia, Sabtu mendatang, 21 Mei 2016, ditunda karena Povetkin positif doping.

Petinju Rusia berumur 36 tahun itu Jumat lalu dinyatakan positif doping meldonium, yang dilarang dikonsumsi atlet sejak 1 Januari lalu. Menurut Badan Anti-Doping Dunia (WADA), obat yang sebetulnya untuk mengatasi gangguan jantung tersebut diyakini dapat meningkatkan kemampuan fisik atlet.

Obat itu juga dikonsumsi petenis terbaik Rusia, Maria Sharapova, yang dinyatakan positif doping pada Maret lalu. Sharapova saat ini menjalani skorsing sementara dan menunggu sidang yang akan memutus hukumannya pada Juni mendatang.

WBC pada Senin lalu memutuskan pertarungan tersebut ditunda dan akan menyelidiki kasus itu. Dalam konferensi pers kemarin, promotor Povetkin, Andrey Ryabinsky, mengancam menuntut kubu Wilder ke pengadilan kalau membatalkan rencana pertarungan mereka sesuai dengan kesepakatan. Menurut dia, WBC hanya menunda dan bukan membatalkan.

Sementara itu, Wilder marah, sakit hati, dan jengkel karena pertarungannya tertunda hanya akibat doping yang dilakukan Povetkin. Wilder sudah menghabiskan waktu untuk latihan persiapan dan berlatih di Inggris untuk beradaptasi dengan cuaca di Eropa, sehingga ia merasa lebih dirugikan.

Wilder bahkan membuat perumpamaan Povetkin menyiapkan pisau untuk bertarung, sementara dia hanya dengan tangan kosong. Petinju Amerika Serikat berusia 30 tahun ini belum terkalahkan dalam 36 kali pertarungannya dengan 35 kali menang knock out atau KO. Ia mempertanyakan kecurangan (doping) Povetkin dalam menghadapi pertarungan mereka nanti.

Wilder juga menegaskan, ia kehilangan rasa hormatnya terhadap atlet yang curang seperti itu. Hampir dapat dipastikan Povetkin bakal ditolak bertarung di Amerika Serikat karena telah positif doping.

Kubu Wilder ada kemungkinan menuntut Povetkin atas tertundanya pertarungan mereka. Povetkin, 36 tahun, telah 30 kali menang (22 kali menang dengan KO) dan sekali kalah.

Promotor Wilder, Lou DiBella, sebelumnya mengharapkan pertarungan itu dilaksanakan di Amerika dengan tawaran bayaran US$ 4 juta atau Rp 63,10 miliar. Namun jumlah tawarannya itu kalah dari penawaran promotor Povetkin, Ryabinsky, senilai US$ 7,15 juta atau Rp 93,12 miliar, sehingga pertarungan digelar di Moskow, Rusia.

Presiden WBC Mauricio Sulaeman dalam akun Twitter-nya menyatakan WBC menunda pertarungan itu. WBC juga akan menyelidiki kasus ini lebih jauh.

“Saya sangat kecewa,” tutur Wilder Senin lalu. “Mereka tidak hanya mengecewakan saya dan keluarga saya, tapi juga para penggemar yang sudah menunggu-nunggu pertarungan ini.”

Wilder merasa dikelabui dan ia mengecam kubu lawan. “Ini jelas cara-cara pengecut bertarung. Saya tidak memiliki rasa hormat kepada atlet yang curang untuk mencapai prestasi tertinggi,” katanya dengan tegas. “Bagaimana saya harus melihat Anda kalau cara Anda seperti itu, curang dalam memperoleh segala sesuatu. Bagaimana Anda melihat diri Anda di cermin?” ujarnya.

BBC | BADLEFTHOOK | NYTIMES | AGUS BAHARUDIN

Berita terkait

Tentara AS Ditahan di Rusia, Dituduh Mencuri Uang Kekasihnya

5 jam lalu

Tentara AS Ditahan di Rusia, Dituduh Mencuri Uang Kekasihnya

Rusia menuduh tentara AS terlibat pencurian dengan mengambil uang kekasihnya.

Baca Selengkapnya

Ukraina Tolak Akui Vladimir Putin sebagai Presiden Sah Rusia

6 jam lalu

Ukraina Tolak Akui Vladimir Putin sebagai Presiden Sah Rusia

Kementerian Luar Negeri Ukraina mengatakan tidak ada dasar hukum untuk mengakui Vladimir Putin sebagai presiden Rusia yang sah.

Baca Selengkapnya

Zelensky Masuk Daftar Buronan Rusia, Dubes Ukraina: Upaya Putus Asa dari Negara yang Kalah

15 jam lalu

Zelensky Masuk Daftar Buronan Rusia, Dubes Ukraina: Upaya Putus Asa dari Negara yang Kalah

Duta Besar Ukraina untuk Indonesia menanggapi laporan media bahwa Rusia memasukkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky ke dalam daftar buronan.

Baca Selengkapnya

Ukraina Berharap Indonesia Hadiri KTT Perdamaian di Swiss Bulan Depan

1 hari lalu

Ukraina Berharap Indonesia Hadiri KTT Perdamaian di Swiss Bulan Depan

Dubes Ukraina mengatakan pemerintah Indonesia belum mengonfirmasi kehadiran di KTT Perdamaian, yang akan berlangsung di Swiss bulan depan.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

1 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

Volodymyr Zelensky disebut Kementerian Luar Negeri Rusia sedang hilang akal karena membawa-bawa Tuhan dalam konflik dengan Moskow.

Baca Selengkapnya

Zelensky Masuk dalam Daftar Buron Rusia, Ukraina Sebut Moskow Putus Asa

1 hari lalu

Zelensky Masuk dalam Daftar Buron Rusia, Ukraina Sebut Moskow Putus Asa

Ukraina menyebut Rusia mencari perhatian karena menetapkan Presiden Zelensky sebagai buronan.

Baca Selengkapnya

Hasil Tinju Dunia: Canelo Alvarez Pertahankan Predikat Juara Sejati, Kalahkan Jaime Munguia

1 hari lalu

Hasil Tinju Dunia: Canelo Alvarez Pertahankan Predikat Juara Sejati, Kalahkan Jaime Munguia

Canelo Alvarez berhasil mempertahankan predikat juara sejati tinju dunia kelas super middleweight dengan mengalahkan Jaime Munguia.

Baca Selengkapnya

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

2 hari lalu

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

Kementerian Dalam Negeri Rusia mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

3 hari lalu

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

Keputusan penyelenggara Eurovision diambil meskipun ketegangan meningkat seputar partisipasi Israel

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

4 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya