Menteri Arif: Tour de Singkarak Alat Promosi yang Efektif
Editor
Gadi kurniawan makitan tnr
Jumat, 5 Agustus 2016 18:21 WIB
TEMPO.CO, Padang - Menteri Pariwisata Arif Yahya mengatakan lomba balapan sepeda internasional Tour de Singkarak merupakan sport tourism yang masuk kategori man-made atau obyek wisata buatan. Kategori man-made ini menyumbang 5 persen untuk pengembangan sektor pariwisata di Indonesia.
"Man-made itu mencakup wisata olahraga dan MICE (meetings, incentives, conferences, and exhibitions). Dari 5 persen itu, wisata olahraga menyumbang 1-2 persen," ujarnya saat konferensi pers di Hotel Inna Muara Padang, Jumat, 5 Agustus 2016.
Menurut Arif, Tour de Singkarak sangat efektif sebagai sarana promosi pariwisata, terutama dalam meningkatkan kunjungan dan kesadaran wisatawan. Lomba balap sepeda ini juga memberi dampak langsung dengan nilai publikasi yang tinggi.
Selain itu, menurut Arif, Tour de Singkarak berdampak terhadap pembangunan infrastruktur daerah. Hampir dipastikan kondisi jalan di kota dan kabupaten yang dilalui pembalap itu akan baik. Apalagi, kata Arief, Tour de Singkarak merupakan yang terbesar di Indonesia. Di dunia, lomba balap sepeda yang sudah digelar sejak 2009 ini masuk lima besar.
Lomba balap sepeda internasional ini akan diikuti 19 tim, yaitu Terengganu Cycling Team, Singha Infinite Cycling, Black Inc Cycling Team, Kinan Cycling Team, Korail Cycling Team, St George Merida, Data #3 Symantec, Kenya Riders Downunder, Pegasus Cycling Team, Action Cycling Team, Hong Kong National Team, 7 Eleven-Sava Cycling Team, Pishgaman Cycling Team, Indonesia National Team, KFC Cycling Team (Indonesia), CCC-Indonesia, dan BBC Pesel Bank Nagari, BRCC Banyuwangi, serta United Bike Kencana.
Ada 117 pembalap yang berasal dari 23 negara bakal berpacu. Mereka akan menjalani balapan sejauh 1.100 kilometer di sepanjang 17 kabupaten dan kota di Sumatera Barat.
ANDRI EL FARUQI