Perjuangan Hendra/Ahsan di Olimpiade Rio 2016 Terhenti  

Reporter

Sabtu, 13 Agustus 2016 22:51 WIB

Pebulutangkis ganda putra Indonesia Hendra Setiawan (kanan) disaksikan rekannya Muhammad Aksan (kiri) mengembalikan kok ke arah lawannya pebulutangkis ganda putra Hongkong Chin Chung OR dan Chun Man Tang pada pertandingan penyisihan Grup B Piala Thomas 2016 di Kunshan Sport Center Gymnasium, Tiongkok, 15 Mei 2016. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Rio de Janeiro - Langkah pasangan ganda putra Indonesia, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan, terhenti di babak penyisihan Grup D bulu tangkis Olimpiade 2016.

Hendra/Ahsan ditaklukkan pasangan Cina, Chai Biao/Hong Wei, dengan skor 15-21, 17-21 dalam pertandingan ketiga penyisihan Grup D yang berlangsung Sabtu, 13 Agustus 2016. Ini adalah kekalahan mereka yang kedua di babak penyisihan sehingga pasangan juara dunia itu gagal meraih tempat kedua teratas dalam grup. Karena itu, mereka tidak bisa lolos ke perempat final.

Pada pertandingan sebelumnya, Hendra/Ahsan juga tak berhasil membukukan kemenangan atas Hiroyuki Endo/Kenichi Hayakawa dari Jepang. Tiket perempat final pun akhirnya jatuh ke tangan Endo/Hayakawa dan Chai/Hong. Hendra/Ahsan berada di posisi ketiga, diikuti Manu Attri/Sumeeth Reddy asal India di posisi keempat.

Sama seperti laga melawan Endo/Hayakawa, Hendra/Ahsan tidak tampil di permainan terbaik mereka saat melawan Chai/Hong. Di game pertama, Chai/Hong bermain dengan rapi dan nyaris tak membuat kesalahan. Sebaliknya, Hendra/Ahsan kesulitan menembus pertahanan Chai/Hong. Kualitas serangan Hendra/Ahsan tak setajam biasanya. Serangan Chai/Honglah lah yang kerap membuahkan angka.

Pada game kedua, Hendra/Ahsan sempat mengembuskan angin segar saat balik memimpin perolehan angka 15-12. Namun Chai/Hong tak henti-hentinya menekan Hendra/Ahsan dengan mencegat bola-bola pengembalian Hendra/Ahsan di depan net. Rotasi permainan Hendra/Ahsan kurang berjalan dengan baik. Beberapa kali Chai/Hong berhasil meraih angka dengan menempatkan bola di area yang sulit dijangkau Hendra/Ahsan.

“Tadi permainan kami tidak keluar. Serangan dari pasangan Cina juga berbahaya. Di game pertama, kami terlalu gampang mengangkat bola. Jadi kami diserang terus. Saat game kedua, sebetulnya kami sudah lebih enak, tapi kami melakukan kesalahan di poin-poin kritis,” tutur Hendra setelah laga.

“Saat servis dinyatakan fault, kami sedang memimpin perolehan angka. Jadi ini menambah angka lagi untuk lawan. Kami tentu kecewa, tapi kami sudah berusaha melakukan yang terbaik,” tutur Hendra.

Hendra/Ahsan merupakan satu-satunya wakil Indonesia di sektor ganda putra. Pasangan unggulan kedua ini merupakan salah satu harapan Indonesia meraih medali emas.

PBSI | GADI MAKITAN

Berita terkait

Perjalanan Hidup Eko Yuli Irawan Rebut 4 Medali Olimpiade Diangkat Jadi Film.

13 Agustus 2021

Perjalanan Hidup Eko Yuli Irawan Rebut 4 Medali Olimpiade Diangkat Jadi Film.

Eko Yuli Irawan satu-satunya atlet Indonesia peraih medali di tiga ajang Olimpiade berbeda. Eko sempat tak disetujui orang tuanya menjadi atlet.

Baca Selengkapnya

Cerita Liliyana Natsir Diundang ke Rumah Raffi Ahmad dan Nagita Slavina

8 Agustus 2021

Cerita Liliyana Natsir Diundang ke Rumah Raffi Ahmad dan Nagita Slavina

Untuk menyambut Liliyana Natsir, Raffi Ahmad sampai membuat lapangan bulu tangkis dadakan di dalam rumahnya.

Baca Selengkapnya

Ini Perolehan Medali Indonesia Selama Mengikuti Olimpiade

24 Juli 2021

Ini Perolehan Medali Indonesia Selama Mengikuti Olimpiade

Indonesia secara keseluruhan telah meraih 32 medali selama mengikuti olimpiade.

Baca Selengkapnya

Begini Perbandingan Kostum Defile Kontingen Indonesia di Olimpiade Rio dan Tokyo

23 Juli 2021

Begini Perbandingan Kostum Defile Kontingen Indonesia di Olimpiade Rio dan Tokyo

Kontingen Indonesia menyertakan 10 wakil dalam defile pembukaan Olimpiade Tokyo 2020, Jumat, 23 Juli 202.

Baca Selengkapnya

Nama Pele Bakal Jadi Nama Baru Stadion Maracana, Ada Pro dan Kontra

10 Maret 2021

Nama Pele Bakal Jadi Nama Baru Stadion Maracana, Ada Pro dan Kontra

Nama Edson Arantes do Nascimento alias Pele akan menjadi nama baru untuk Stadion Maracana di Rio de Janeiro, Brasil.

Baca Selengkapnya

Ribka Sugiarto: Target Juara Olimpiade 2024

16 Juli 2020

Ribka Sugiarto: Target Juara Olimpiade 2024

Pebulu tangkis ganda putri Ribka Sugiarto menargetkan bisa menjadi wakil Indonesia di Olimpiade Paris 2024 dan menjadi juara.

Baca Selengkapnya

Cerita Lim Swie King Dianggap Tersangka Penyelundupan Lobster

15 Juli 2020

Cerita Lim Swie King Dianggap Tersangka Penyelundupan Lobster

Legenda bulu tangkis, Lim Swie King, menegaskan bahwa yang menjadi tersangka penyelundup lobster bukan dirinya. "Namanya sama lagi dengan saya,"

Baca Selengkapnya

PBSI: Lim Swie King Penyelundup Lobster Bukan Legenda Badminton

15 Juli 2020

PBSI: Lim Swie King Penyelundup Lobster Bukan Legenda Badminton

PBSI menegaskan bahwa Lim Swie King yang ditangkap polisi karena kasus dugaan penyelundupan lobster bukan mantan legenda bulu tangkis Indonesia.

Baca Selengkapnya

Ade Yusuf Santoso Mundur dari Pelatnas PBSI, Main di Profesional

10 Juli 2020

Ade Yusuf Santoso Mundur dari Pelatnas PBSI, Main di Profesional

Pemain ganda putra Ade Yusuf Santoso memutuskan untuk mundur dari Pelatnas PBSI karena akan terjun sebagai profesional

Baca Selengkapnya

Final PBSI Home Tournament, Anthony Ginting Vs Shesar Rhustavito

10 Juli 2020

Final PBSI Home Tournament, Anthony Ginting Vs Shesar Rhustavito

Anthony Ginting melaju ke final PBSI Home Tournament menghadapi Shesar Hiren Rhustavito setelah Jonatan Christie mundur.

Baca Selengkapnya