Genjot Prestasi Olahraga, Ini yang Akan Dilakukan Pemerintah

Reporter

Rabu, 24 Agustus 2016 14:21 WIB

Ganda campuran bulutangkis peraih medali emas Olimpiade Rio Tontowi Ahmad (ketiga kiri) dan Liliyana Natsir (kedua kanan) berfoto dengan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi (ketiga kanan), Ketua DPR Ade Komarudin (kanan) dan Chef de Mission (CDM) Kontingen Indonesia di Olimpiade Rio Raja Sapta Oktohari (kedua kanan) setibanya di Terminal 3 Ultimate, Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, 23 Agustus 2016.TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi mengatakan pemerintah akan membentuk yayasan pendanaan olahraga. "Alhamdulillah Presiden baru saja menyetujui agar membentuk yayasan pendanaan olahraga," kata Imam seusai menemai atlet peraih medali Olimpiade Rio bertemu Presiden Joko Widodo, Rabu, 24 Agustus 2016, di Istana Negara, Jakarta.

Imam mengatakan yayasan tersebut akan dibentuk untuk memberi bantuan dan pendampingan bagi pembinaan olahraga. Nantinya, yayasan itu juga akan berperan menjamin masa depan atlet. "Sebab APBN yang kami miliki untuk bonus tidak sebesar yang kami harapkan, termasuk APBN untuk masa depan atlet," kata Imam.

Dia mengakui masih memikirkan sumber dana yayasan, namun salah satu sumber tersebut bisa dari dana CSR dan donatur. Dana yayasan dijanjikan akan dikelola secara transparan dan akuntabel. "Dan peruntukannya jelas, masyarakat harus kontrol itu," katanya.

Baca: Jamin Masa Depan Atlet Indonesia, Menpora Bentuk Yayasan

Imam berharap mendapat dukungan dari masyarakat. Menurut dia, dukungan masyarakat terhadap prestasi atlet sangat penting karena menyangkut martabat bangsa. Martabat itu bisa tinggi karena perjuangan dan pengorbanan pahlawan olahraga.

Pada saat bertemu dengan atlet peraih medali Olimpiade, Persiden Jokowi meminta agar pembinaan olahraga diprioritaskan pada cabang olahraga yang berpotensi memberikan medali. Pembinaan, menurut dia, tidak harus dilakukan pada semua cabang olahraga. "Fokus di tempat-tempat yang memungkinkan kita untuk mendapatkan medali," kata Jokowi.

Menanggapi instruksi Jokowi tersebut, Imam mengatakan pemusatan latihan nasional akan fokus pada cabang olahraga yang potensial meraih medali dalam ajang olahraga internasional. Dalam waku dekat, dia mengatakan akan memanggil KOI, KONI, cabang olahraga, dan deputi prestasi, untuk duduk bersama menentukan cabang olahraga olimpik yang membawa tradisi emas dan mana yang potensial.

Baca: Pembinaan Olahraga Fokus pada Cabang Potensial Medali

"Semua akan kami evaluasi dan dari situ kami akan sesuaikan pendanannya," kata Menpora. Beberapa cabang olahraga yang akan difokuskan di antaranya adalah bulutangkis, panahan, angkat besi, dan atletik.

Pada Olimpiade Rio de Janeiro 2016 ini, kontingen Indonesia meraih satu medali emas dan dua perak. Medali emas disumbang dari cabang bulu tangkis, pasangan ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir. Dua medali perak berasal dari cabang angkat besi melalui lifter Eko Yuli Irawan dan Sri Wahyuni. Para atlet peraih medali Olimpiade diterima Jokowi di Istana Negara didampingi Imam dan pengurus cabang olahraga tersebut.

Baca: Tontowi Dapat Bonus Rp 6 M, Ayahnya: Owi Pandai Kelola Uang

Liliyana Natsir berharap tradisi emas yang diraih cabang bulu tangkis tidak akan terputus. "Kalau bisa lebih banyak lagi medalinya," ujarnya. Dia menambahkan adanya perhatian pemerintah berupa pemberian bonus dan tunjangan hari tua diharapkan membuat atlet bisa fokus meraih prestasi.

Adanya bonus itu, menurut Liliyana, atlet tidak khawatir memikirkan masa depan dan orang tuanya pun akan lebih mendukung. "Karena ada masa depan ke depannya, enggak akan ragu untuk mensupport anaknya untuk bermain bulutangkis," kata Liliyana.

AMIRULLAH

Berita terkait

Imam Nahrawi Bebas Bersyarat dari Lapas Sukamiskin dan Wajib Lapor ke Bapas

2 Maret 2024

Imam Nahrawi Bebas Bersyarat dari Lapas Sukamiskin dan Wajib Lapor ke Bapas

Imam Nahrawi bebas dengan status bersyarat dan masih harus wajib lapor hingga 5 Juli 2027.

Baca Selengkapnya

Gebyar Diskon Remisi Napi Korupsi Sepanjang 2023, Terakhir Rombongan Juliari Batubara Dikorting 1 Bulan

5 Januari 2024

Gebyar Diskon Remisi Napi Korupsi Sepanjang 2023, Terakhir Rombongan Juliari Batubara Dikorting 1 Bulan

Sejumlah napi korupsi dapat remisi selama 2023. Koruptor dapat remisi tak perlu jadi justice collaborator dan bayar lunas denda serta uang pengganti.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Syahrul Yasin Limpo, Empat Menteri ini Mengundurkan Diri Saat Terseret Kasus Korupsi

9 Oktober 2023

Tak Hanya Syahrul Yasin Limpo, Empat Menteri ini Mengundurkan Diri Saat Terseret Kasus Korupsi

Syahrul Yasin Limpo bukanlah yang pertama, lantas siapa saja menteri yang pernah mengundurkan diri karena kasus korupsi?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi Setya Novanto dan Imam Nahrawi, Napi Korupsi yang Dapat Remisi 17 Agustus 2023

18 Agustus 2023

Kilas Balik Kasus Korupsi Setya Novanto dan Imam Nahrawi, Napi Korupsi yang Dapat Remisi 17 Agustus 2023

Setya Novanto dan Imam Nahrawi mendapat remisi. Begini kasus korupsi Setnov dan eks Menpora itu.

Baca Selengkapnya

Setya Novanto dan Imam Nahrawi Dapat Diskon Masa Tahanan, Napi Korupsi Bisa Terima Remisi?

18 Agustus 2023

Setya Novanto dan Imam Nahrawi Dapat Diskon Masa Tahanan, Napi Korupsi Bisa Terima Remisi?

Setya Novanto merugikan negara hingga Rp 2,3 triliun, sedangkan Nahrawi hingga Rp 18,1 miliar. Sebagai napi koruptor, pantaskah keduanya dapat remisi?

Baca Selengkapnya

Pemerintah Beri Remisi Koruptor, TII: Tidak Ada Komitmen Untuk Perangi Korupsi

18 Agustus 2023

Pemerintah Beri Remisi Koruptor, TII: Tidak Ada Komitmen Untuk Perangi Korupsi

TII menilai remisi koruptor merupakan bukti lemahnya komitmen pemerintah terhadap pemberantasan korupsi.

Baca Selengkapnya

Napi Korupsi Lapas Sukamiskin Dapat Remisi di HUT ke-78 RI, Ada Setya Novanto dan Imam Nahrawi

18 Agustus 2023

Napi Korupsi Lapas Sukamiskin Dapat Remisi di HUT ke-78 RI, Ada Setya Novanto dan Imam Nahrawi

Napi korupsi yang ada di Lapas Sukamiskin Bandung menerima remisi di HUT ke-78 RI. Ada nama Setya Novanto dan Imam Nahrawi yang menerima remisi.

Baca Selengkapnya

5 Menteri Jokowi yang Terjerat Kasus Korupsi, 2 Di antaranya Menteri Sosial

27 Juli 2023

5 Menteri Jokowi yang Terjerat Kasus Korupsi, 2 Di antaranya Menteri Sosial

Pada dua periode pemerintahan Jokowi, setidaknya terdapat 5 menteri yang terjerat kasus korupsi, dari Juliari Batubara hingga Johnny G. Plate.

Baca Selengkapnya

PSSI Pernah Dibekukan FIFA 8 Tahun Lalu, Ini Penyebabnya

2 Juni 2023

PSSI Pernah Dibekukan FIFA 8 Tahun Lalu, Ini Penyebabnya

FIFA pernah membekukan PSSI pada akhir Mei 2015 lalu. Apa penyebabnya?

Baca Selengkapnya

Wajah 5 Menteri Jokowi Terjerat Kasus Korupsi, Juliari Batubara hingga Johnny G. Plate

21 Mei 2023

Wajah 5 Menteri Jokowi Terjerat Kasus Korupsi, Juliari Batubara hingga Johnny G. Plate

Sejumlah Menteri era Jokowi tersandung kasus korupsi termasuk Juliari Batubara dan Johnny G. Plate. Ini wajah mereka.

Baca Selengkapnya