Evaluasi Olimpiade, PBSI Tinjau Ulang Jumlah Turnamen Atlet  

Reporter

Kamis, 25 Agustus 2016 15:38 WIB

Staf Ahli pembinaan dan Pelatihan Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI), Rexy Mainaky. Tempo/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) Rexy Mainaky akan meninjau ulang kebiasaan PBSI mengirim atlet ke turnamen-turnamen internasional. Ini dilakukan setelah ia mengevaluasi penampilan tim bulu tangkis dalam Olimpiade Rio de Janeiro 2016.

Pasangan ganda putra yang diandalkan mendapat medali emas, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan, gagal lolos ke perempat final. Mereka kandas pada babak penyisihan grup. Sedangkan pasangan ganda putri juara Asian Games 2014, Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari, gugur pada perempat final. Satu medali emas akhirnya didapat pasangan ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir.

“Ini memang di luar dugaan. Saya melihat ini karena kami terlalu berfokus mengejar peringkat sebelum Olimpiade,” kata Rexy dalam konferensi pers kemenangan Olimpiade Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir di Pusat Latihan Bulu Tangkis PP PBSI, Cipayung, Jakarta, Rabu, 24 Agustus 2016.

Padatnya kejuaraan yang diikuti, menurut Rexy, menyebabkan persiapan menuju Olimpiade malah kurang maksimal. “Dalam Olimpiade kemarin, kami berfokus pada menjaga peringkat. Jadi akhirnya, sampai saat-saat terakhir, Hendra/Ahsan dan Greysia/Nitya masih bermain di Australia Terbuka,” ujar Rexy. “Jika tidak harus bermain di Australia, mereka akan memiliki persiapan lebih.”

Menurut Rexy, kebiasaan pengiriman atlet yang selama ini diterapkan di pemusatan latihan nasional (pelatnas) mengacu pada keyakinan bahwa semakin tinggi peringkat atlet, dia akan mendapat hasil undian yang mudah dalam Olimpiade. Namun kenyataannya tidaklah demikian.

“Pada babak penyisihan grup kemarin (Olimpiade Rio), kalau pemain berperingkat bawah bisa mengalahkan pemain peringkat satu dan menjadi juara grup, dia akan menjadi unggulan pertama saat diundi lagi pada babak utama,” Rexy menjelaskan.

Dengan begitu, kata Rexy, sebenarnya peringkat dunia tidak lagi terlalu dilihat begitu atlet berlaga dalam Olimpiade. “Karena itu, saya sudah berbicara dengan pelatih. Dua tahun awal ini kami akan mengirimkan atlet ke turnamen dengan tujuan masuk ke peringkat 16 dunia untuk nomor tunggal dan peringkat 5 dunia untuk ganda,” tuturnya.

Peringkat yang disebut Rexy itu mengacu pada peraturan kualifikasi Olimpiade dari Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF). Dengan berada di dalam cakupan peringkat itu, seorang atlet bisa dipastikan berlaga dalam Olimpiade.

“Dua tahun berikutnya, kami akan mengirim atlet-atlet itu ke turnamen hanya untuk mempertahankan peringkat mereka,” ucap Rexy. “Kami tidak akan menggebu-gebu mengirim mereka mengikuti kejuaraan agar persiapan mereka lebih matang.”

GADI MAKITAN

Berita terkait

Perjalanan Hidup Eko Yuli Irawan Rebut 4 Medali Olimpiade Diangkat Jadi Film.

13 Agustus 2021

Perjalanan Hidup Eko Yuli Irawan Rebut 4 Medali Olimpiade Diangkat Jadi Film.

Eko Yuli Irawan satu-satunya atlet Indonesia peraih medali di tiga ajang Olimpiade berbeda. Eko sempat tak disetujui orang tuanya menjadi atlet.

Baca Selengkapnya

Cerita Liliyana Natsir Diundang ke Rumah Raffi Ahmad dan Nagita Slavina

8 Agustus 2021

Cerita Liliyana Natsir Diundang ke Rumah Raffi Ahmad dan Nagita Slavina

Untuk menyambut Liliyana Natsir, Raffi Ahmad sampai membuat lapangan bulu tangkis dadakan di dalam rumahnya.

Baca Selengkapnya

Ini Perolehan Medali Indonesia Selama Mengikuti Olimpiade

24 Juli 2021

Ini Perolehan Medali Indonesia Selama Mengikuti Olimpiade

Indonesia secara keseluruhan telah meraih 32 medali selama mengikuti olimpiade.

Baca Selengkapnya

Begini Perbandingan Kostum Defile Kontingen Indonesia di Olimpiade Rio dan Tokyo

23 Juli 2021

Begini Perbandingan Kostum Defile Kontingen Indonesia di Olimpiade Rio dan Tokyo

Kontingen Indonesia menyertakan 10 wakil dalam defile pembukaan Olimpiade Tokyo 2020, Jumat, 23 Juli 202.

Baca Selengkapnya

Nama Pele Bakal Jadi Nama Baru Stadion Maracana, Ada Pro dan Kontra

10 Maret 2021

Nama Pele Bakal Jadi Nama Baru Stadion Maracana, Ada Pro dan Kontra

Nama Edson Arantes do Nascimento alias Pele akan menjadi nama baru untuk Stadion Maracana di Rio de Janeiro, Brasil.

Baca Selengkapnya

Ribka Sugiarto: Target Juara Olimpiade 2024

16 Juli 2020

Ribka Sugiarto: Target Juara Olimpiade 2024

Pebulu tangkis ganda putri Ribka Sugiarto menargetkan bisa menjadi wakil Indonesia di Olimpiade Paris 2024 dan menjadi juara.

Baca Selengkapnya

Cerita Lim Swie King Dianggap Tersangka Penyelundupan Lobster

15 Juli 2020

Cerita Lim Swie King Dianggap Tersangka Penyelundupan Lobster

Legenda bulu tangkis, Lim Swie King, menegaskan bahwa yang menjadi tersangka penyelundup lobster bukan dirinya. "Namanya sama lagi dengan saya,"

Baca Selengkapnya

PBSI: Lim Swie King Penyelundup Lobster Bukan Legenda Badminton

15 Juli 2020

PBSI: Lim Swie King Penyelundup Lobster Bukan Legenda Badminton

PBSI menegaskan bahwa Lim Swie King yang ditangkap polisi karena kasus dugaan penyelundupan lobster bukan mantan legenda bulu tangkis Indonesia.

Baca Selengkapnya

Ade Yusuf Santoso Mundur dari Pelatnas PBSI, Main di Profesional

10 Juli 2020

Ade Yusuf Santoso Mundur dari Pelatnas PBSI, Main di Profesional

Pemain ganda putra Ade Yusuf Santoso memutuskan untuk mundur dari Pelatnas PBSI karena akan terjun sebagai profesional

Baca Selengkapnya

Final PBSI Home Tournament, Anthony Ginting Vs Shesar Rhustavito

10 Juli 2020

Final PBSI Home Tournament, Anthony Ginting Vs Shesar Rhustavito

Anthony Ginting melaju ke final PBSI Home Tournament menghadapi Shesar Hiren Rhustavito setelah Jonatan Christie mundur.

Baca Selengkapnya