Marc Marquez di sesi uji coba Qatar. Instagram.com
TEMPO.CO, Jakarta - Pembalap tim Repsol Honda, Marc Marquez, tak bisa memahami keputusan Michelin yang membawa 3 jenis ban asimetris pada seri MotoGP Catalunya akhir pekan ini. Menurut dia, kondisi sirkuit Catalunya yang tak terlalu panas tak membutuhkan ban asimetris.
Marquez memiliki pengalaman buruk dengan ban asimetris Michelin pada seri MotoGP Italia di Sirkuit Mugello akhir pekan lalu. Dia dan seluruh pembalap yang menggunakan motor Honda tak bisa berbuat apa-apa karena ban yang disediakan Michelin tak cocok dengan karakter motor mereka.
”Bagi saya, apa yang membuat kami sulit adalah karena setiap balapan kami selalu mendapatkan ban asimetris. Saya rasa dengan suhu lintasan yang hanya 50 derajat fahreinheit kami tak membutuhkan ban asimetris,” ujarnya.
”Itulah kenapa kami merasa bingung tahun ini dan kami mendapatkan banyak masalah,” lanjutnya.
Ban asimetris adalah ban yang memiliki kadar kekerasan berbeda di sisi kanan dan kirinya. Biasanya ban jenis ini digunakan untuk mengantisipasi lintasan yang memiliki banyak tikungan ke satu sisi, kanan atau kiri.
Marc Marquez sendiri lebih menyukai menggunakan ban jenis biasa ketimbang ban asimetris. Dia juga menyayangkan karena Michelin tak menyediakan ban seperti yang dia gunakan pada saat tim Repsol Honda melakukan tes tertutup sebelum seri MotoGP dimulai awal tahun lalu.
”Kami melakukan test di sini. Cengkaraman ban belakang saat itu memang menurun, tetapi itu tak menjadi masalah. Saya lebih bermasalah dengan ban depan musim ini. Saat tes saya merasa sangat baik dengan ban itu, tetapi sayangnya mereka tak membawanya ke sini. Kami akan mencoba beberapa jenis kekerasan,” katanya.
Marc Marquez memang terlihat sangat kesulitan pada musim ini. Dari 6 seri yang sudah berjalan, dia baru menjuarai 1 seri saja. Juara dunia bertahan MotoGP itu tercecer di posisi keempat klasemen sementara, tertinggal 37 angka dari pimpinan klasemen, Maverick Vinales.
