TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 15 klub kontestan Liga 1 meminta operator liga, PT Liga Indonesia Baru, lebih transparansi dalam pengelolaan liga. Jika tidak, mereka mengancam tak melanjutkan kompetisi.
Klub yang mengancam mogok bertanding adalah Arema FC, Barito Putera, Bhayangkara FC, Madura United, Mitra Kukar, Persegres Gresik United, Persela Lamongan, Perseru Serui, Persiba Balikpapan, Persija Jakarta, Persipura Jayapura, PSM Makassar, Borneo FC, Semen Padang, dan Sriwijaya FC.
Informasi ini diungkapkan Direktur Utama Persija Gede Widiade. "Ada tiga aspek yang kami minta: bisnis, legal, dan teknis," kata Widiade kepada wartawan di Jakarta, Rabu siang, 4 Oktober 2017. Menurut dia, tiga aspek tersebut dituangkan dalam perjanjian antara klub dan operator liga.
Salah satu hal dalam perjanjian itu, ucap dia, berupa transparansi share hak siar pertandingan. Jadi, untuk setiap pertandingan yang disiarkan televisi, tim mendapatkan haknya. "Surat itu kini ada di PT LIB. Kami ingin meminta surat yang kami berikan pada awal kompetisi," ujarnya.
Mereka yang mengatasnamakan diri Forum Komunikasi Klub Sepak Bola Profesional Indonesia itu memberikan tenggat hingga 14 hari ke depan. "Kalau LIB tidak mengembalikan surat perjanjian, kami bersepakat berhenti mengikuti kompetisi sementara waktu," tutur perwakilan Persipura, Bento Nadubun.
Ia menuturkan sebetulnya forum klub Liga 1 ini mengundang PT LIB untuk mendiskusikan masalah tersebut pada Selasa lalu di Tangerang. Namun PT LIB yang diundang malah tidak datang. "Alasannya, ada agenda lebih penting," katanya. "Di situ, kami kecewa."