TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pemuda dan Olahraga bertekad akan mengawasi langsung pemusatan latihan nasional (pelatnas) untuk menghadapi Asian Games 2018 Jakarta-Palembang yang tinggal hitungan bulan.
"Pelaksanaan pelatnas memang sepenuhnya diberikan kepada induk organisasi masing-masing cabang olahraga setelah Satlak Prima dibubarkan, tapi Kemenpora akan secara langsung mengawasi pelaksanaannya agar prestasi terbaik bisa dicapai," kata pelaksana tugas Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kementerian Pemuda, Yuni Poerwanti, di Jakarta, Rabu, 25 Oktober 2017.
Melalui Peraturan Presiden Nomor 95 Tahun 2017 tentang Peningkatan Prestasi Olahraga, pemerintah resmi membubarkan Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima). Dengan demikian, pengurus pusat atau pengurus besar cabang olahraga menjadi ujung tombak Pelatnas Asian Games 2018.
"Mereka dituntut lebih mandiri dalam pembinaan atlet menuju puncak. Saat ini semuanya harus fokus karena pasti banyak tantangan yang dihadapi," kata Yuni.
Yuni mengatakan Kementerian bersama dengan PP/PB, KONI, KOI, dan stakeholder olahraga Indonesia lainnya mulai memetakan peluang medali emas Asian Games.
Untuk sementara ada delapan cabang olahraga yang diharapkan meraih medali emas, tapi diperkirakan akan bertambah karena data belum semuanya masuk. Kedelapan cabang itu adalah bulu tangkis dua emas, bridge dua emas, kano satu emas, jet ski dua emas, paragliding dua emas, wushu satu emas, panjat tebing dan taekwondo, kemudian atletik dan angkat besi.
"Peluang emas ini harus dijaga dan diawasi bersama-sama. Jika kita lengah, berarti kita tidak punya passion," ucap Yuni. Adapun Indonesia berharap masuk sepuluh besar Asian Games 2018.
ANTARA