Iklan
TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu atlet pemusatan latihan nasional (Pelatnas) renang Gagarin Nathaniel Yus mengaku terharu saat melihat bangunan baru Aquatic Stadium, di Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, yang baru selesai direnovasi. Ia menilai meski lebih modern, namun gedung renang itu masih mempertahankan ciri khasnya.
"Kagum dan terharu soalnya masa kecil saya juga dihabiskan di tempat ini. Terharu juga karena sempat dipajang foto aquatic yang lama, termasuk barang-barang lamanya," kata Gagarin saat ditemui di Aquatic Stadium, Selasa, 5 Desember 2017.
Gagarin merupakan peraih emas di SEA Games 2017 di Kuala Lumpur Malaysia lalu. Atlet berusia 19 tahun itu berlatih renang sejak kecil bersama sang ayah. Salah satu tempat berlatihnya adalah di Gedung renang GBK.
Pasca ditetapkan sebagai venue akuatik untuk Asian Games 2018, Aquatic Stadium direnovasi habis-habisan. Pada awal Desember lalu, Presiden Joko Widodo meresmikan stadion ini. Bahkan stadion ini disebut-sebut sebagai salah satu stadion akuatik terbaik di Asia.
Meski begitu, Gagarin menilai ciri khas dari stadion ini tidak berubah. "Ada beberapa bagian di mana tidak menghilangkan kerangka asalnya, seperti tribunnya, scoring board-nya, kamar mandinya sama persis tapi jauh lebih bagus," kata dia.
Gagarin akan menjadi salah satu andalan tim renang Indonesia di Asian Games 2018 Jakarta Palembang. Bersama Siman Sudartawa, Triady Fauzi, dan atlet pelatnas lain, Gagarin diharapkan bisa mengakhiri paceklik medali Indonesia di cabang renang Asian Games selama 28 tahun terakhir.
Berlaku sebagai tuan rumah, Indonesia menyiapkan Aquatic Stadium GBK sebgai venue utama cabang akuatik. Stadion ini memiliki empat kolam. Masing-masing untuk polo air, renang, dan loncat indah. Satu kolam pemanasan juga disiapkan.
Iklan
