TEMPO.CO, Jakarta - Maria Sharapova harus bekerja keras untuk meraih kemenangan pada turnamen tenis Shenzen Terbuka di Cina. Sharapova bangkit dari ketinggalan untuk mengalahkan petenis bukan unggulan, Alison Riske, asal Amerika Serikat dengan skor 4-6, 6-3, 6-2 pada babak kedua, Selasa 2 Januari 2018.
Juara tunggal putri grand slam lima kali asal Rusia itu melepaskan 34 pukulan kemenangan dan menyelamatkan tujuh dari 10 break point untuk mengalahkan lawannya yang bersemangat.
Sharapova selanjutkan akan menghadapi Zarina Diyas asal Kazakhstan di perempat final. Diyas mengalahkan petenis Cina, Zhang Shuai, 6-3, 6-7(5), 6-4.
Riske, yang mecapai final dua kali di Shenzen, menggunakan kekuatan dan akurasi untuk memenangi set pertama dan memimpin 2-1 pada set kedua. Tapi, Sharapova kemudian memenangi lima dari enam game selanjutnya untuk menyamakan kedudukan.
Sharapova tidak membiarkan momentumnya lenyap pada set penentuan. Mantan juara Wimbledon ini memenangi empat game terakhir pertandingan untuk menutup laga yang berlangsung dua jam 22 menit.
"Saya senang saya menjalani pertandingan seperti ini," kata Sharapova. "Ini merupakan jenis pertandingan yang anda perlukan, khususnya dengan persiapan yang singkap menuju Australia Terbuka. Ini terkait kesiapan memainkan pertandingan."
Sharapova bertanding lagi sejak April 2017 setelah menjalani hukuman berupa larangan main di pertandingan tenis selama 15 bulan. Hal itu terjadi setelah mantan ratu tenis dunia tersebut terbukti mengkomsumsi obat terlarang, yaitu meldonium, saat mengikuti Australia Terbuka dua tahun lalu. Saat itu Sharapova mencapai semifinal sebelum dikalahkan Serena Williams.
Setelah terbebas dari hukuman doping, Sharapova tampil dalam turnamen internasional di Stuttgart, Jerman. Ia kemudian gagal mendapatkan jatah wildcard ke babak kualifikasi maupun babak utama Prancis Terbuka. Wildcard adalah jatah khusus untuk berhak mengikuti sebuah turnamen karena pertimbangan spesial. Turnamen akbar di lapangan tanah liar Roland Garros, Paris, itu adalah satu-satu seri grand yang belum pernah dimenanginya.
Sharapova kemudian mundur dari babak kualifikasi seri grand slam berikutnya, Wimbledon, karena cedera paha. Setelah itu, ia membatasi diri untuk hanya ikut delapan turnamen dalam 2017.
Wanita berusia 30 tahun ini kemudian menumbangkan pemain putri nomor satu dunia sekarang, Simona Halep, pada babak pertama Grand Slam Amerika Serikat Terbuka, September 2017. Tapi, langkah Shrapova terhenti pada babak keempat. Ia mendapat jatah wildcard di Amerika Terbuka ini.
Sharapova kemudian memenangi gelar pertamanya sejak terbebas dari skorsing doping di Tianjin, Cina. Trofi di Tianjin itu juga merupakan gelar pertamanya sejak menang di Roma, Italia, 2015.
Kini, peringkat tunggal putri dunia milik Sharapova, yaitu posisi ke-60 per 27 November 2017 sudah cukup untuk bisa ikut mengikuti Australia Terbuka, seri grand slam pertama pada setiap tahun. Ia kembali ke arena yang sempat membuat citranya sebagai bintang olahraga tercemar. Turnamen akbar di lapangan keras Melbourne itu akan berlangsung mulai 14 Januari mendatang.
ANTARA | CNN | GUARDIAN | HARI PRASETYO