Iklan
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Kontingen Indonesia untuk Asian Games 2018, Komisaris Jenderal Polisi Syafruddin, menemui Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), Tono Suratman, di Senayan, Jakarta Pusat, Senin, 8 Januari 2018.
Dalam pertemuan itu, keduanya sepakat untuk mempercepat program pemusatan latihan nasional bagi para atlet di tiap cabang olahraga dan akan membangun pusat pengendalian operasi.
"Kita sepakat CdM (chef de mission atau ketua kontingen) akan membangun pusat pengendalian operasi kontingen dan kami membangun satu komando taktis untuk support CdM, terutama soal sumber daya manusianya," kata Tono saat ditemui usai pertemuan.
Tono mengatakan peran Syafruddin sebagai ketua kontingen akan lebih banyak dibanding peran ketua kontingen sebelumnya. Meski begitu, Syafruddin mengaku siap dan akan beradaptasi denhan kondisi itu.
Syafruddin mengatakan telah cukup mengenal KONI. Apalagi, ia sempat menjabat sebagai ketua bidang operasi di sana selama tiga tahun. Hal itu pula yang membuatnya langsung menyambangi KONI, pasca ditunjuk menjadi ketua kontingen.
"Saya butuh data-data karena baru satu bulan menjabat sebagai CdM. Walau peta secara keseluruhan saya sudah bayangkan, namun saya tetap butuh data itu," kata Syafruddin.
Pria yang menjabat sebagai Wakil Kepala Polisi Republik Indonesia itu juga mengatakan tugas barunya ini tidak akan membebani tugas lamanya di instansi Polri. Bahkan, ia telah membuat tim khusus sebagai ketua kontingen.
"Saya akan membentuk tim CdM sendiri yang terdiri dari banyak unsur baik Polri, TNI, Kemenpora, KONI, KOI, dan mungkin ada unsur di luar tersebut. Saya sedang menyusun susunan sturuktur anggota CdM," kata dia.
Ia pun berencana akan menyambangi tiap pelatnas cabang olahraga untuk memastikan kesiapan mereka. Bagi beberapa cabang olahraga yang masih belum memulai program latihan, Syafruddin mengimbau agar pelatnas segera dilakukan.
"Masalah administrasi dan operasional (di tiap cabor), silakan segera selesaikan," kata dia.
Asian Games 2018 sudah dekat. Meski hanya menyisakan tujuh bulan, namun sejumlah cabang olahraga di bawah naungan KONI masih belum memulai program latihan. Beberapa cabang bahkan ada yang memprotes rekomendasi anggaran yang diberikan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga.
EGI ADYATAMA
Iklan
