TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Kontingen Indonesia untuk Asian Games 2018, Komisaris Jenderal Polisi Syafruddin, mengatakan tujuh bulan menjelang Asian Games XVIII 2018 Jakarta-Palembang, angka opini masyarakat tentang pergelaran tersebut hanya 18 persen.
"Berita tentang pedofil masih lebih tinggi rating-nya," katanya saat menghadiri Rapat Koordinasi Peningkatan Prestasi Olahraga Nasional Persiapan Asian Games XVIII Tahun 2018 di Auditorium Wisma Menpora (Menteri Pemuda dan Olahraga), Jakarta, pada Jumat, 12 Januari 2018.
Syafruddin mengatakan fokusnya saat ini bukan masalah teknis dalam pergelaran Asian Games 2018 yang berlangsung pada 18 Agustus sampai 2 September 2018, tapi meningkatkan minat dan opini masyarakat. "Masih di bawah 20 persen. Opini yang berkembang saat ini tak cukup membawa nama baik Indonesia," katanya.
Ia membandingkan persiapan pergelaran Asian Games 2018 dengan Olimpiade Tokyo 2020. "Persiapan mereka sudah selesai meski masih dua tahun lagi diselenggarakan," ujar Syafruddin.
Menurut Syafruddin, masyarakat dunia telah mengetahui pergelaran Olimpiade Tokyo 2020, yang akan berlangsung dua tahun lagi. Ia berujar saat ini masih ada masyarakat yang belum mengetahui bahwa Indonesia adalah tuan rumah Asian Games XVIII 2018. "Padahal tinggal 7 bulan lagi gelaran itu berlangsung," kata Syafruddin.
Ia berharap, tahun ini Indonesia bisa mengukir prestasi dan sejarah besar dari momentum Asian Games. "Ini adalah kedua kalinya Indonesia bisa menjadi tuan rumah setelah puluhan tahun," ujarnya. Asian Games pertama kali digelar di Indonesia pada 1962, yaitu pada pergelaran keempat,
Dalam rapat koordinasi yang digelar hari ini, Komisaris Jenderal Syafruddin mengajak seluruh masyarakat, khususnya pelatih dan atlet cabang olahraga serta para pemangku kepentingan bekerja sama untuk mengukir sejarah di Asian Games 2018. "Zaman milenial, Indonesia tetap membangun harkat dan martabat agar kembali disegani."
JENNY WIRAHADI