TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Kontingen Indonesia untuk Asian Games 2018 Komisaris Jenderal Polisi Syafruddin berharap Asian Games yang akan digelar tahun ini di Jakarta dan Palembang bisa mengangkat citra Indonesia di mata dunia. Sebelumnya, kompetisi serupa juga menjadi salah satu dari tiga momentum titik balik Indonesia di mata dunia.
"Salah satunya penyelenggaraan Asian Games keempat di Jakarta pada 1962," kata Syafruddin saat menghadiri Rapat Koordinasi Peningkatan Prestasi Olahraga Nasional Persiapan Asian Games XVIII Tahun 2018 di Auditorium Wisma Menteri Pemuda dan Olahraga, Jakarta, pada Jumat, 12 Januari 2018.
Syafruddin mengatakan penyelenggaraan Asian Games keempat pada 1962 itu merupakan pertama kalinya Indonesia bertindak sebagai tuan rumah. "Indonesia menjadi negara yang disegani bangsa lain," ujarnya.
Hal itu ia sampaikan karena saat itu Indonesia meraih total 77 medali. "Termasuk di dalamnya 21 emas, 26 perak, dan 30 perunggu."
Indonesia berhasil menempati posisi sebagai runner-up dengan mengalahkan India, Filipina, dan Korea Selatan, yang masing-masing mendapatkan total medali 55, 27, dan 15.
Momentum lain yang menjadi titik balik Indonesia adalah Proklamasi Indonesia pada 17 Agustus 1945. "Indonesia meraihnya dengan perjuangan dan tetesan darah bangsa Indonesia," tutur Syafruddin.
Pria yang menjabat Wakil Kepolisian RI ini menegaskan bahwa kemerdekaan menjadi titik awal bangsa Indonesia dikenal dan dihargai bangsa-bangsa di dunia.
Momentum lain adalah penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika (KAA) yang berlangsung pada 18-24 April 1955 di Gedung Merdeka, Bandung, Indonesia.
KAA digelar dengan tujuan mempromosikan kerja sama ekonomi dan kebudayaan Asia-Afrika melawan kolonialisme atau neokolonialisme Amerika Serikat, Uni Soviet, dan negara imperialis lainnya.
Asian Games 2018 akan digelar pada 18 Agustus-2 September mendatang.
JENNY WIRAHADI