TEMPO.CO, Jakarta - Delapan kejuaraan akan menjadi prioritas Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) sepanjang tahun 2018. Mengawali tahun 2018, PBSI bakal membidik target di turnamen Badminton Asia Team Championships 2018, yang juga ajang kualifikasi Piala Thomas dan Uber 2018.
Kejuaraan bergengsi tertua di dunia, yaitu All England BWF World Tour Super 1000, menjadi target selanjutnya. Indonesia memang punya catatan gemilang di turnamen ini. Pada tahun lalu, satu titel diraih Indonesia lewat pasangan fenomenal, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon.
Pada bulan Mei, akan ada kejuaraan beregu putra dan putri yang memperebutkan Piala Thomas dan Piala Uber. Digelar di Bangkok, Thailand, perebutan Piala Thomas dan Uber dipastikan menjadi kompetisi yang sangat menarik.
Kejuaraan Dunia tak lewat dari daftar target utama. Satu gelar yang diraih Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir pada tahun lalu, diharapkan dapat diraih kembali. Kejuaraan Dunia 2018 bakal dihelat di Nanjing, Cina.
Tim bulu tangkis Indonesia juga bakal mendapat tugas penting di Asian Games 2018. Pesta olahraga se-Asia ini bukan cuma punya gengsi tersendiri, tapi Asian Games kali ini digelar di kandang sendiri. Dua medali emas yang disumbang bulu tangkis pada empat tahun lalu di Incheon, Korea Selatan, diharapkan dapat diraih lagi oleh tim Merah-Putih.
“Kami paham akan tugas yang diberikan kepada tim bulu tangkis, kami punya tanggung jawab. Kami pun ingin memberikan sumbangsih medali. Empat tahun lalu kami mendapat dua medali emas, tahun ini setidaknya sama, kalau bisa, lebih banyak lagi,” ujar Susi Susanti.
Tiga prioritas selanjutnya datang dari kelas junior. Menurut Susi, PBSI akan fokus pada tiga turnamen junior, yaitu Asia Junior Championships, World Junior Championships, serta Youth Olympic.
“Harapan kami di 2018 bukan cuma konsisten, tapi kami mau meningkatkan lagi. Pembinaan juga lebih baik, regenerasi lebih baik. Salah satunya menetapkan sistem SK, Pemantauan, dan Magang,” ucap Susi.
Mantan pemain tunggal putri Indonesia itu berharap para atlet siap mengemban target-target itu. “Saya tidak mau atlet-atlet dalam zona nyaman. Tujuan akhir mereka kan bukan masuk pelatnas, tapi masih ada lagi tugas lain. Tapi, kalau dipantau, mereka akan lebih mawas diri dan lebih bersaing. Ada kesempatan, kenapa tidak digunakan lebih baik?” kata Susi.
Untuk 2017, Susi mengaku bersyukur dengan 38 gelar yang diraih tim bulu tangkis Indonesia, mulai level international series hingga super series premier. Namun, ia mengatakan, prestasi ini harus dijadikan pelecut semangat agar tim bulu tangkis Indonesia bekerja lebih keras di tahun 2018.
BADMINTON INDONESIA