TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 5.000 pelari dari 15 negara dipastikan akan ikut Lombok Marathon yang akan berlangsung 28 Januari 2018.
Kepala Dinas Pariwisata Nusa Tenggara Barat Lalu Moh Faozal di Mataram, Selasa, mengatakan "event" tahunan tersebut semula akan dilaksanakan Desember 2017, namun karena erupsi Gunung Agung, Bali, akhirnya diundur menjadi 28 Januari 2018.
"Jumlah peserta yang sudah mendaftar ke panitia tercatat 5.000 orang pelari dari 15 negara," ujarnya.
Ia menyebutkan, 15 negara itu antara lain tuan rumah Indonesia, Amerika Serikat, Australia, Belanda, Kanada, Denmark, Tiongkok, Prancis, Jerman, Jepang, Malaysia, Kenya, Puerto Riko, Singapura, dan Ukraina. Bahkan, pihaknya memperkirakan jumlah pelari dan negara masih akan bertambah.
Baca: Agenda Wisata NTB 2018: Dari Olahraga Ekstrim ke Festival Budaya
"Saat ini seluruh persiapan sudah siap, termasuk rute yang akan dilalui para pelari," tegasnya.
Faozal menuturkan, penyelenggaraan Lombok Marathon merupakan "event" tahunan sejak 2016. Diharapkan dari kegiatan ini dapat mendorong Pulau Lombok sebagai "sport tourism" di Indonesia.
"Nanti setelah ajang ini akan ada lagi 'Rinjani 100' yang akan dilaksanakan Mei 2018," ujarnya.
Ketua KONI NTB Andy Hadianto menyatakan Lombok Marathon ini terdiri atas empat katagori, yakni 42 kilometer, 21 kilometer, 10 kilometer dan 5 kilometer. "Untuk lari 42 K dan 21 K startnya di Pantai Senggigi, Lombok Barat. Sedangkan, 10 K dan 5 K start di kota tua Ampenan, Kota Mataram," katanya.
Total hadiah Lombok Marathon, sebut Andy, mencapai Rp 300 juta. Selain mendapatkan uang tunai, para pemenang juga akan memperoleh medali dan piagam penghargaan.
SUPRIYANTO