TEMPO.CO, Jakarta - Tim putri Jakarta Pertamina Energi belum terkalahkan hingga pertandingan terakhir seri II Proliga 2018. Dalam pertandingan di GOR Temenggung Abdul Djamal, Batam, Kepulauan Riau, Minggu, tim itu mengalahkan Bandung Bank BJB Pakuan 3-0 ( 25-20, 25-12, 25-16).
Ini jadi kemenangan kedua Jakarta Pertamina dalam seri ini. Sehari sebelumnya, Jakarta Pertamina juga menang atas Jakarta BNI Taplus dengan skor 3-0.
Dengan hasil di Batam, tim asuhan pelatih M. Ansori itu belum terkalahkan dan mengumpulkan nilai sempurna 12 klasemen sementara.
Dalam seri pembuka di Yogyakarta sebelumnya, Agustin Wulandari dan kawan-kawan juga unggul atas juara bertahan Jakarta Elektrik PLN dan Gresik Petrokimia masing-masing dengan skor 3-0.
Meski belum terkalahkan, pelatih Jakarta Pertamina Energi, Ansori, mengatakan timnya tidak boleh berpuas diri. "Pertandingan masih banyak. Perjalanan masih panjang," ujarnya.
Saat melawan Bandung Bank BJB Pakuan, dia menerapkan serangan dari servis, yang membuat lawan tidak bisa mengembangkan permainan.
Adapun pelatih Bandung Bank BJB Pakuan, Octavian, mengakui timnya kalah dari servis lawan. "Apa yang saya khawatirkan sebelum lawan Pertamina, servis mereka berbahaya. Ternyata benar," katanya.
Mantan pemain nasional itu menambahkan, Aprilia Manganang dan kawan-kawan lemah dalam penerimaan bola pertama. "Kami akan perbaiki receive, servis, dan blok. Minimal receive yang kami utamakan," ucapnya.
Sedangkan tim putri Jakarta BNI Taplus memetik tiga poin setelah menundukkan Gresik Petrokimia 3-1 (27-25, 20-25, 25-21, 25-10).
Kemenangan itu menempatkan tim besutan Risco Herlambang tersebut di posisi keempat klasemen sementara dengan nilai enam.
Kemenangan atas Petrokimia itu merupakan kemenangan kedua dari empat laga. Satu kemenangan sebelumnya didapatkan Yolla Yuliana dan kawan-kawan dari Bekasi BVN pada seri pertama di Yogyakarta, 20 Januari 2018, dengan 3-0.
Meski menang, pelatih Jakarta BNI Taplus, Risco Herlambang, belum puas dengan penampilan timnya.
Apalagi pemain asing Karina Ocasio belum bisa bergabung karena mengalami cedera saat tampil perdana dalam seri pertama di Yogyakarta pada pekan lalu.
Menurut Risco, kekalahan dua kali dari Pertamina dan Popsivo masih menghantui anak asuhnya. "Belum bisa tampilnya Karina yang menjadi penyebab anak-anak belum bisa tampil maksimal," tuturnya kepada wartawan seusai pertandingan.
Pelatih Gresik Petrokimia, M. Hanafi, mengakui anak asuhnya kalah pengalaman dari lawannya, BNI. "Anak-anak saya masih banyak pemain junior yang masih belum berpengalaman," kata pelatih senior asal Jawa Timur itu.