TEMPO.CO, Jakarta - Petenis Indonesia, Althaf Dhaifullah, menelan kekalahan kala bertanding melawan petenis Filipina, Alberto Lim, dalam laga pembuka Piala Davis Grup II Zona Asia/Oseania di Lapangan Tenis Terbuka Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu, 3 Februari 2018. Bermain selama kurang lebih 80 menit, Althaf harus kalah dua set langsung dengan skor 6-3, 6-2.
Tampil di hadapan pendukungnya sendiri, Althaf sempat mencuri poin pertama di set awal pertandingan. Namun, kemampuan dari Alberto Lim yang pernah menempati peringkat 12 petenis junior dunia itu bisa segera membalikkan keadaan menjadi 2-1 bagi keunggulan Alberto. Hingga akhir set pertama, Althaf masih tidak bisa mengejar ketertinggalan skor atas Alberto. Karenanya, set pertama berhasil dimenangkan Alberto dengan skor 6-3.
Saat set kedua dimulai, cuaca yang sebelumnya terik seketika berubah menjadi mendung. Saat Alberto Lim unggul satu kosong pada set tersebut, pertandingan sempat dihentikan sementara selama 20 menit pada jam 12.00 karena gerimis. Setelahnya, pertandingan dilanjutkan dengan diakhiri oleh keunggulan Alberto 6-2.
Manajer tim Davis Indonesia, Didiek Edhie, mengatakan bahwa saat bertanding Althaf belum menunjukkan kemampuannya secara maksimal. "Hanya 60 persen tenaganya keluar. Pukulannya belum ada yang menekan," ujar Didiek seusai pertandingan.
Didiek menyebutkan, salah satu faktor yang membuat Althaf belum bisa tampil maksimal kemungkinan karena laga itu menjadi debut petenis berusia 18 tahun itu di ajang Piala Davis. "Karena tekanan dari penonton, dia masih belum bisa mengatasi itu. Ini momen yang berharga bagi Althaf untuk belajar," ujarnya.
Soal adanya beban tekanan dari penonton, dibenarkan Althaf. "Saya merasa tertekan karena pertama kali main di Piala Davis di negara sendiri dan ditonton banyak orang. Pasti tegang," ujar Althaf.
Althaf mengakui bahwa Alberto bermain baik dalam pertandingan Piala Davis itu. "Saya menyadari Alberto kuat pas setelah break. Semua bola dipukul keras oleh dia, dan masuk terus," ujarnya.