TEMPO.CO, Jakarta - Angka pendapatan dari program sponsor untuk penyelenggaraan Olimpiade 2020 di Tokyo dikabarkan bakal menembus rekor baru. Komite Olimpiade Internasional (IOC) mengatakan, hingga Rabu, 7 Februari 2018, total pendapatan dana dari program sponsor hampir menyentuh angka US$ 3 miliar, atau sekitar Rp 40,7 triliun.
"Dana sponsor untuk Tokyo terus menunjukkan kemajuan yang positif dan segera mencapai rekor baru," kata Ketua Komite Olimpiade Tokyo 2020 John Coates, seperti dilansir dari Reuters, pada Rabu.
Secara detail, Coates mengatakan, hingga kini dana sponsor yang telah didapatkan telah mencapai angka US$ 2,91 miliar. Dia menyebut dana tersebut berasal dari 47 partner sponsor lokal dan belum termasuk partner jangka panjang dari IOC, seperti Toyota, Panasonic, dan Bridgestone. "Dan masih banyak lagi sponsor yang bakal berdatangan," ujarnya.
Coates mengatakan dana tersebut bakal digunakan untuk membangun dari awal beberapa venue olahraga yang dibutuhkan di Olimpiade 2020, seperti venue olahraga badminton, yang baru diresmikan pada tahun lalu.
Sebagai perbandingan, pendapatan dana dari program sponsor untuk Olimpiade 2012 di London mencapai angka US$ 1,1 miliar, atau sekitar Rp 14,9 triliun. Adapun untuk Olimpiade 2016 di Rio de Janeiro, pendapatan sponsor diklaim meningkat, tapi hasil laporan investigasi menemukan terdapat indikasi kasus korupsi atas dana tersebut.
Coates mengatakan IOC menargetkan pendapatan dana sponsor dapat menghemat biaya penyelenggaraan Olimpiade 2020 hingga US$ 5,5 miliar. Menurut dia, total biaya persiapan untuk penyelenggaraan turnamen empat tahunan tersebut tidak kurang dari US$ 20 miliar.
REUTERS | AP