TEMPO.CO, Jakarta - Mantan juara MotoGP 2007 dan 2011, Casey Stoner mengatakan bahwa kegagalan Yamaha memenangi MotoGP 2017 bukan kesalahan pabrikan. Itu murni kesalahan duet pembalap tim berlogo garpu tala tersebut, Valentino Rossi dan Maverick Vinales.
"Sulit bagi saya untuk memahami masalah yang dihadapi Yamaha, sehingga Rossi dan Vinales gagal membawa gelar juara. Sebagai orang luar, saya tidak mungkin tahu dengan benar masalah yang dihadapi," ujar Stoner.
Baca: Hafizh Syahrin, Pembalap Asia Tenggara Pertama di MotoGP
"Namun secara garis besar, saya katakan kegagalan Yamaha karena kesalahan Rossi dan Vinales. Mereka tidak mampu dengan segera beradaptasi dengan perubahan-perubahan yang dilakukan Yamaha, sehingga akhirnya gagal juara," kata Stoner lagi.
Menurut Stoner, Vinales sebenarnya tampil meyakinkan di awal musim balap 2017. Dia berhasil menjuarai 3 seri awal. Namun secara perlahan namun pasti performanya merosot, hingga hanya menempati posisi 3 besar di akhir musim.
Baca: MotoGP 2018: Gaji Marc Marquez Lampaui Valentino Rossi
Stoner merasa ganjil jika kedua pembalap tim pabrikan tersebut terus menerus mengeluhkan kekurangan pada motor Yamaha. Padahal duet pembalap tim satelit Yamaha Tech 3 yang menggunakan motor serupa, Johann Zarco dan Jonas Folger, sama sekali tidak pernah mengeluh soal motor.
Yamaha masih mempertahankan duet Valentino Rossi dan Maverick Vinales pada musim balap MotoGP 2018. Dalam tes resmi MotoGP bulan lalu di Sepang, Malaysia, Rossi dan Vinales juga belum menunjukkan hasil bagus di atas motor mereka.
AUTOSPORT