TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, mengungkapkan bahwa pada tahun 2015 sempat berniat membeli Persija Jakarta. Ahok ingin membeli Persija lewat BUMD, PT Jakarta Propertindo, dari pemilik saat ini PT Persija Jaya Jakarta.
Namun Ahok keberatan terhadap harga yang ditawarkan PT Persija Jaya Jakarta. Menurut Ahok harga tersebut terlalu mahal, ditambah lagi Persija juga memiliki hutang yang tidak sedikit.
Baca: Masalah Stadion, Seandainya Tahun 2015 Ahok Jadi Membeli Persija
"Saat kami melakukan penelitian lebih mendalam, kami temukan utang sekitar Rp 20 miliar. Pemprov DKI tidak mungkin membeli Persija sekaligus membayar utang. Enggak lucu, dong," ujar Ahok di Balai Kota pada Senin, 19 Oktober 2015.
Ahok menuturkan pengurus dan pemain lama akan mendapat saham. "Tapi jangan minta uang kontan. Ini milik bersama," kata Ahok. Ia mengaku mengundang 30 pengusaha untuk mengumpulkan Rp 30 miliar, masing-masing menyumbang Rp 1 miliar tiap bulan.
"Kalau Persija bisa dapat sponsor Rp 15 miliar, berarti patungan Rp 500 juta," ucapnya.
Baca: Soal Tim dan Stadion Persija, Ini Beda Komentar Ahok dan Anies
Persoalan Persija saat ini tidak melulu utang yang menumpuk. Tim Macan Kemayoran juga memiliki kebutuhan mendesak berupa stadion.
Saat ini urusan pembangunan stadion untuk Persija dibebankan kepada Gubernur Anies Baswedan. Pembangunan stadion merupakan salah satu janji Anies saat Pilgub DKI Jakarta 2017, dan sekarang ditagih setelah Persija memenangi Piala Presiden 2018.
DON
Baca: Terlantar di Spanyol, Petinju Daud Yordan Masih Berusaha Berharap