TEMPO.CO, Jakarta - Pemusatan latihan nasional (pelatnas) Asian Games 2018 untuk cabang karate berharap bisa mendatangkan pelatih asing dari Eropa. “Sekarang saya sedang usulkan pelatih asing. Sedang kami pertimbangkan. Apakah itu perlu? Perlu,” kata Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (PB Forki), Lumban Sianipar, di Jakarta, Rabu, 21 Februari 2018.
Lumban mengatakan, pelatih asing bisa melengkapi jajaran pelatih lokal yang saat ini ada di pelatnas. “Melengkapi saja,” kata dia saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Jumat, 23 Februari 2018.
Menurut Lumban, lawan yang akan dihadapi nanti saat Asian Games 2018, pada Agustus mendatang, berasal dari berbagai negara sehingga perlu merekrut pelatih asing. “Ada Teknik-teknik khusus yang sedang berkembang.”
Untuk pemilihan pelatih asing, kata Lumban, PB Forki menghindari merekrut pelatih asing dari Kawasan Asia. “Apalagi kalau negara itu mau bersaing juga di Asian Games 2018. Harus hati-hati.”
Lumban berujar, PB Forki lebih condong merekrut pelatih asing dari Eropa. “Try out atau training camp juga seperti itu. Lebih condong ke negara di Eropa,” ujarnya.
Sebelumnya, pada pelatnas SEA Games 2017, PB Forki mendatangkan pelatih asing dari Perancis bernama Thariq Abdesselem, mendampingi pelatih kepala pelatnas jangka panjang Philip King Galedo. Pada SEA Games 2017 itu Indonesia meraih tiga emas.
Saat ini, pelatnas tim karate Indonesia untuk Asian Games 2018 telah dipimpin oleh pelatih kepala Syamsuddin Barkhani, menggantikan Philip King Galedo, yang mengundurkan diri pada Januari lalu. Pelatih lainnya yang bertugas membimbing 29 atlet pelatnas yaitu Robert Karly, Sapta Hidayat Dama, Idris Taher Gusti, Arif Syamsuddin, Donny Dharmawan, dan Aswan Ali.