TEMPO.CO, Jakarta - Petinju asal Inggris, Scott Westgarth, yang meninggal pada Minggu 25 Februari 2018 usai memenangi pertarungan sehari sebelumnya di Sheffield, diperkirakan mengalami pendarahan otak. Dia menang melawan Dec Spelman dalam laga 10 ronde, namun sempat dipukul jatuh.
Westgarth meninggal sebelum menjalani operasi di Sheffield's Royal Hallamshire Hospital. Petinju berusia 31 tahun tersebut memenangi laga di kelas berat ringan.
Baca: Petinju Inggris, Scott Wesgarth, Tewas Usai Memenangi Laga
Pertarungan melawan Spelman diberitakan berjalan seru. Saling adu pukulan keras sering terjadi, dan kedua petinju sempat mengalami knock down akibat tersambar pukulan lawan.
Peristiwa kematian Westgarth menjadi semakin menyedihkan, karena dia sebenarnya memenangi laga bukan kalah. Terlebih lagi petinju itu masih sempat melakukan wawancara sebelum akhirnya mengeluh pusing dan dilarikan ke rumah sakit, hingga akhirnya meninggal.
Baca: Juara Tinju Dunia, Srisaket, Sudah MengKO 13 Petinju Indonesia
"Saya bertinju bukan untuk menjadi juara dunia. Saya melakukan ini untuk mencari kesenangan, dan mendapatkan tambahan uang. Saya gembira jika dapat membuat banyak orang terhibur, " ujar Westgarth dalam wawancara terakhirnya seusai pertarungan kontra Spelman.
Westgarth, petinju profesional yang juga berprofesi sebagai koki dan pelatih kebugaran tersebut memiliki rekor bertanding 7-2-0 (2 KO). Dia pergi meninggalkan tunangannya, Nathalie Kerr, dan seorang bayi berusia 1 bulan.
MIRROR | DON
Baca: Soal Asian Games 2018, Ahok Pernah Bilang Begini ke Jokowi
Baca: Jadwal Bola Tengah Pekan: Liga Spanyol, Liga Inggris, Piala FA