Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pendaki Difabel, Sabar Gorky, Akan Jajal Vinson Massif Antartika

Reporter

Editor

Nurdin Saleh

image-gnews
Pendaki Tunadaksa berkaki satu Sabar Gorky berpose sebelum berangkat ke Argentina bersama tim Ekspedisi Indonesia Raya di Jakarta, 18 Februari 2016. ANTARA/Widodo S. Jusuf
Pendaki Tunadaksa berkaki satu Sabar Gorky berpose sebelum berangkat ke Argentina bersama tim Ekspedisi Indonesia Raya di Jakarta, 18 Februari 2016. ANTARA/Widodo S. Jusuf
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pendaki difabel asal Indonesia, Sabar Gorky, berencana menaklukkan Gunung Vinson Massif di Antartika pada akhir tahun ini. Pendakian tersebut menjadi usaha ke sekian kalinya bagi Sabar untuk dapat melunasi mimpinya menaklukkan tujuh puncak tertinggi di dunia (seven summits).

Sejak 2011, dengan hanya bermodalkan satu kaki, pria asal Solo itu sudah berhasil menaklukkan tiga puncak tertinggi di dunia. Ketiganya adalah puncak tertinggi di Eropa, puncak Gunung Elbrus; puncak tertinggi di Afrika, puncak Gunung Kilimanjaro; dan puncak tertinggi di Oseania, puncak Cartenz.

Sabar berujar juga telah menjajal untuk menaklukkan puncak tertinggi di Amerika Selatan, puncak Gunung Aconcagua, pada 2016 lalu. Sayangnya, usaha itu masih belum membuahkan hasil. "Cuacanya waktu itu kurang baik," ujarnya saat dihubungi Tempo pada Jumat, 2 Maret 2018.

Setali tiga uang dengan puncak Aconcagua, menurut Sabar, faktor cuaca menjadi salah satu halangan utama baginya untuk dapat menaklukkan puncak Vinson Massif pada akhir tahun mendatang. Selain dari segi suhu yang dinilainya sudah pasti sangat dingin, faktor medan tanjakan, kata Sabar, juga menjadi tantangan lain. "Yang saya dengar, waktu turun dari pesawat saja permukaan daratannya itu sudah berlapiskan es," ucapnya.

Karena itu, pria berusia 49 tahun itu kini tengah menjalani serangkaian latihan secara rutin. Di sela kesibukannya mengabdi kepada Palang Merah Indonesia (PMI), Sabar mengaku masih menyempatkan diri bersepeda sejauh 3-4 kilometer setiap hari. Hal itu, kata Sabar, baik untuk menjaga kebugaran fisik.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Bukan tanpa alasan, Sabar mengaku termotivasi untuk menaklukkan seven summits karena merasa tingkat diskriminasi terhadap kaum difabel di Indonesia masih berada pada level yang mengkhawatirkan. Dengan melakukan pembuktian untuk bisa menaklukkan puncak-puncak seven summits, Sabar ingin diskriminasi terhadap kaum difabel itu dapat segera dihilangkan.

Bagi pria yang kehilangan kakinya karena terlindas roda baja kereta pada 1996 silam ini, kaum difabel seharusnya memiliki kesempatan yang sama dengan yang lain dalam berbagai hal. Salah satunya dalam urusan pekerjaan. "Katanya Indonesia negara yang anti-diskriminasi walau terkadang harus pakai nasi. Ha-ha-ha," tuturnya sambil berkelakar.

Usaha Sabar untuk menumpas diskriminasi itu pun sejauh ini tidak sia-sia. Pada Agustus tahun lalu, Sabar terpilih menjadi salah satu dari 72 Ikon Prestasi Indonesia dalam acara Festival Prestasi Indonesia, acara yang dihelat Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP-Pancasila) arahan Presiden Joko Widodo.

Di sana, nama Sabar Gorky disandingkan dengan berbagai ikon prestasi lain, seperti pebulu tangkis Lilyana Natsir dan Tontowi Ahmad, lifter Eko Yuli Irawan dan Sri Wahyuni, hingga pasangan legenda, Alan Budi Kusuma dan Susy Susanti.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


4.000 Tentara Israel Cacat Akibat Perang Lawan Hamas di Gaza

13 Januari 2024

Tentara Israel beroperasi di Jalur Gaza di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, dalam gambar selebaran yang dirilis pada 2 Januari 2024. Israel Defense Forces/Handout via REUTERS
4.000 Tentara Israel Cacat Akibat Perang Lawan Hamas di Gaza

Ribuan tentara Israel menjadi penyandang cacat akibat perang melawan Hamas. Jumlahnya diperkirakan terus bertambah.


Dokter Revisi Dampak Penganiayaan ART Pemalang dari Timbulkan Bahaya Maut Jadi Cacat

13 Juni 2023

Ilustrasi penganiayaan terhadap perempuan. shutterstock.com
Dokter Revisi Dampak Penganiayaan ART Pemalang dari Timbulkan Bahaya Maut Jadi Cacat

Sidang kasus penganiayaan asisten rumah tangga asal Pemalang, Jawa Tengah, digelar kemarin dengan agenda pemeriksaan saksi ahli.


Menteri Energi Israel Tidak Bisa ke Tempat KTT COP26 dengan Kursi Roda

2 November 2021

Karine Elharrar, Orna Barbivai dan Meir Cohen dari partai Yesh Atid tiba untuk konsultasi pembentukan pemerintahan koalisi, di kediaman Presiden di Yerusalem 5 April 2021. [REUTERS/Amir Cohen/File Photo]
Menteri Energi Israel Tidak Bisa ke Tempat KTT COP26 dengan Kursi Roda

Menteri energi Israel penyandang disabilitas menyayangkan panitia tidak menyediakan sarana difabel yang baik selama KTT COP26.


Pendaki Tunadaksa Puncak Carstensz dan Elbrus, Sabar Gorky Menanti Bantuan

18 September 2021

Sabar Gorky, pendaki tunadaksa menaklukkan Puncak Elbrus dan Cartenz - Foto dok. pribadi
Pendaki Tunadaksa Puncak Carstensz dan Elbrus, Sabar Gorky Menanti Bantuan

Kondisi Sabar Gorky, pendaki tunadaksa yang bekali-kali mengibarkan merah putih di puncak-puncak tinggi dunia seperti Puncak Carstensz dan Elbrus.


Sabar Gorky, Mendaki Puncak Carstensz dan Elbrus dengan Satu Kaki

17 September 2021

Sabar Gorky, pendaki tunadaksa menaklukkan Puncak Elbrus dan Cartenz - Foto dok. pribadi
Sabar Gorky, Mendaki Puncak Carstensz dan Elbrus dengan Satu Kaki

Sabar Gorky, pendaki tunadaksa ini telah berhasil mendaki puncak-puncak tertinggi dunia antara lain Carstensz di Papua dan Elbrus di Rusia.


Empat Jenis Perangkat Prostesis yang Biasa Dipakai Penyandang Disabilitas

6 September 2021

Blake Leeper. (instagram/@leepster)
Empat Jenis Perangkat Prostesis yang Biasa Dipakai Penyandang Disabilitas

Secara umum, ada empat jenis perangkat prostesis, yaitu transradial, transfemoral, transtibial, dan transhumeral


Sebelum Gencatan Senjata, Serangan Israel Tewaskan Keluarga Difabel

21 Mei 2021

Seorang wanita Palestina terlihat setelah kembali ke rumahnya yang hancur akibat serangan militer Israel di Gaza, 21 Mei 2021. REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa
Sebelum Gencatan Senjata, Serangan Israel Tewaskan Keluarga Difabel

Seorang pria Palestina disabilitas, istrinya yang sedang hamil, dan putri mereka yang berusia tiga tahun tewas akibat serangan Israel pada Rabu kemari


Ketua PBNU Imam Aziz: UU Cipta Kerja Mencacatkan Penyandang Disabilitas

1 November 2020

Sejumlah buruh dan mahasiswa mengikuti aksi di Kawasan Patung Arjuna Wijaya, Jakarta, Rabu, 28 Oktober 2020. Dalam aksi tersebut para buruh menuntut pembatalan pengesahan UU Cipta Kerja Omnibus Law. TEMPO/Muhammad Hidayat
Ketua PBNU Imam Aziz: UU Cipta Kerja Mencacatkan Penyandang Disabilitas

Ada kekeliruan tekstual dan substansial dari UU Cipta Kerja. Yang mendasar adalah menggunakan istilah penyandang cacat, bukan penyandang disabilitas.


Penyandang Disabilitas Lintas Agama Berdoa Ada Revisi UU Cipta Kerja

30 Oktober 2020

Ratusan mahasiswa dari berbagai kampus memadati kawasan di sekitar Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat, untuk berdemo menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja pada Rabu, 28 Oktober 2020. TEMPO/M Julnis Firmansyah
Penyandang Disabilitas Lintas Agama Berdoa Ada Revisi UU Cipta Kerja

Sejumlah ketentuan dan penyebutan difabel dalam UU Cipta Kerja bertentangan dengan Undang-undang Penyandang Disabilitas.


Jangan Sebut Penyandang Cacat, Paradigmanya Beda dengan Penyandang Disabilitas

28 Oktober 2020

Ilustrasi penyandang disabilitas atau difabel. REUTERS | Rafael Marchante
Jangan Sebut Penyandang Cacat, Paradigmanya Beda dengan Penyandang Disabilitas

Berikut lima perbedaan paradigma dalam istilah penyandang cacat dengan penyandang disabilitas. Setop menggunakan frasa penyandang cacat.