TEMPO.CO, Jakarta - Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) menantang organisasi taekwondo Universal Taekwondo Indonesia Profesional (UTI Pro), untuk menggelar ajang kejuaraan taekwondo profesional seperti Mixed Martial Arts (MMA) yang sedang marak saat ini.
Tantangan terhadap UTI Pro tersebut disampaikan Ketua Bidang III BOPI, Imam Suroso dalam acara Rakernas UTI Pro yang digelar di Jakarta, 3-4 Maret 2018.
"Keberadaan UTI Pro sepenuhnya demi kemajuan Indonesia secara keseluruhan. Ini kami lakukan demi kemajuan dan masa depan taekwondo Indonesia. Karena hanya lewat taekwondo kami bisa berbuat yang terbaik untuk Indonesia," kata Lioe Nam Khiong, pendiri UTI Pro.
Baca: 44 Tahun Membina Taekwondo, Lioe Nam Khiong Raih DAN IX
Mengenai tantangan BOPI tersebut, Lioe Nam Khiong menyatakan ketertarikannya.
"Tantangan yang sangat menarik. Kami akan pikirkan lebih matang untuk membuat konsep taekwondo profesional sebagai tontontan yang menghibur," ujar Nam Khiong lagi.
Ketua Umum UTI Pro, Mayjen (Purn.) Andogo Wiradi, menyambut gembira digelarnya acara ini. Dari event ini soliditas UTI Pro seluruh Indonesia tampak, sehingga lebih meningkatnya prestasi dan masa depan organisasi ini tidak perlu diragukan lagi.
Baca: Kabar Unik dari Arena MMA: Atlet Transgender Wanita Kalahkan Pria
"Kami yakin ke depannya bisa lebih berkontribusi terhadap perkembangan taekwondo di Tanah Air. Dari Rakernas ini kami berharap semuanya bisa lebih baik lagi," kata Andogo.
Kiprah UTI Pro dalam kancah taekwondo dunia sudah diakui. Salah satunya dengan mengirim wasit ke Olimpiade Rio De Janeiro 2016. Hal yang tentu saja membawa harum Merah Putih bahwa taekwondo Indonesia bisa berperan di dunia internasional.
Namun tantangan paling besar UTI Pro saat ini adalah menghadirkan tontotan taekwondo profesional bak ajang MMA, seperti yang diusulkan BOPI.
DON